cMengajarkan adab memandang lawan jenis. d.Larangan menyebarkan rahasia suami-istri yaitu pendidik/ guru, pemuka agama, pemuka adat, pimpinan arganisasi profesi, organisasi social kemasyarakatan, pemuda/ wanita, para ahli dari berbagai bidang ilmu yang terkait. telah berusia lebih dari 3 bulan dan belum mendapat imunisasi BCG maka
a Kompetensi Guru Seseorang yang dikatakan kompetensi adalah seseorang yang telah memenuhi dengan baik sejumlah pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang dipersyaratkan untuk melaksanakan tugas profesinya secara profesional. Kompetensi guru tersebut meliputi kompetensi personal, sosial, dan profesional.
Hukumadalah sistem yang terpenting dalam pelaksanaan atas rangkaian kekuasaan kelembagaan. [5] dari bentuk penyalahgunaan kekuasaan dalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai cara dan bertindak, sebagai perantara utama dalam hubungan sosial antar masyarakat terhadap kriminalisasi dalam hukum pidana, hukum pidana yang berupayakan cara negara dapat menuntut pelaku dalam
Dalambahasa berbeda, KH Rahmad Abdullah, menyatakan bahwa dengan saling kenal mengenal calon oleh masing-masing pasangan secara mendalam, maka pengertian, pengetahuan dan keputusan untuk menyatu dalam suatu ikatan suci (pernikahan) akan menjadi bermakna sebagai bagian dari ibadah untuk menjalankan perintah agama (Majalah Izzah, No. 30/Th. 3
Iniberarti memandang, berjabat tangan, berduaan dan bentuk perbuatan lain yang dilakukan dengan lawan jenis karena hal itu sebagai perantara kepada zina adalah suatu hal yang terlarang. Islam Memerintahkan untuk Menundukkan Pandangan Allah memerintahkan kaum muslimin untuk menundukkan pandangan ketika melihat lawan jenis.
Halini terjadi karena sebagian besar kaum Muslim tidak memahami masalah hubungan antar dua lawan jenis: laki-laki dan perempuan. Akibatnya mereka tidak mengetahui metode yang memungkinkan kedua lawan jenis itu untuk tolong menolong sehingga 12. Sistem Pergaulan Dalam Islam. menghasilkan kebaikan bagi umat dengan adanya tolong menolong itu.
Pernahberjudi atau beli nomor dan minum minuman keras (YN-W1, 103-111) [negatif] Ngeyel jika dimarahi orang tua (200-203) [negatif] Asal bicara, tanpa memandang lawan bicara. (YN-W2, 341) [negatif] Sering berantem (YN-W3, 474) [negatif] Tidak mempedulikan adat sopan-santun dan tindak tanduk budaya jawa.
QECJvi2. MALU merupakan akhlak paling mulia dan paling istimewa dalam Islam, baik dalam memandang dan berbicara, bergerak dan diam, duduk dan berdiri, makan dan minum, maupun perilaku kehidupan sehari-hari lainnya. Singkatnya, rasa malu ini akan menciptakan harmoni antara perasaan dan kasih sayang. Selain itu, malu juga dapat mencegah berbagai marabahaya, perlakuan buruk, dan pelecehan. Allah Swt. berfirman dalam menggambarkan akhlak yang luhur ini, ูููู ููููู
ูุคูู
ูููููู ููุบูุถูููุง ู
ููู ุฃูุจูุตูุงุฑูููู
ู ููููุญูููุธููุง ููุฑููุฌูููู
ู ุฐููููู ุฃูุฒูููู ููููู
ู ุฅูููู ุงูููููู ุฎูุจููุฑู ุจูู
ูุง ููุตูููุนูููู ูฃู ูููููู ููููู
ูุคูู
ูููุงุชู ููุบูุถูุถููู ู
ููู ุฃูุจูุตูุงุฑูููููู ููููุญูููุธููู ููุฑููุฌูููููู Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman โHendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.โ Katakanlah kepada wanita yang beriman โHendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, โฆโฆ QS. An-Nur 30 โ 31 Dalam Sunnah Nabawiyah terdapat ancaman bagi orang-orang yang mengumbar pandangannya terhadap perempuan yang bukan mahram. Salah satunya adalah hadits yang diriwayatkan Ath-Thabrani dari Abdullah bin Masโud Rasulullah Saw. bersabda, โPandangan mata adalah anak panah iblis yang beracun. Barangsiapa meninggalkannya karena takut kepada-Ku, Aku menggantikannya dengan keimanan yang dapat ia rasakan manisnya di dalam hati.โ Maksudnya, pandangan mata terhadap perempuan yang bukan mahram dapat membangkitkan kilatan api iblis yang membinasakan. Barangsiapa meninggalkan perbuatan tersebut, Allah akan menggantinya dengan kehangatan iman yang dapat ia rasakan dalam jiwanya. Dalam hadits yang lain yang diriwayatkan Baihaqi dari Abu Umamah Nabi Saw. bersabda, โTidaklah seorang Muslim yang memandang kecantikan seorang perempuan untuk kali pertama kemudian ia menundukkan pandangannya karena takut siksa Allah, melainkan Allah akan menjadikannya sebagai ibadah yang dapat ia rasakan manisnya di dalam hati.โ Artinya, menundukkan pandangan mata merupakan ibadah yang menyebabkan jiwa menjadi tenang. Al-Ashbihani meriwavatkan dari Abu Hurairah Rasululiah Saw. bersabda., โSemua mata akan menangis[1] pada Hari Kiamat, kecuali mata yang dipejamkan untuk menghindari hal yang dilarang Allah,[2] mata yang tidak terpejam di jalan Allah,[3] dan mata yang keluar dari kelopaknya seperti kepala lalat[4] karena takut kepada Allah.โ Intinya, memalingkan pandangan merupakan perjuangan demi menggapai ridha Allah Swt. Di samping itu, memalingkan pandangan merupakan salah-satu sebab yang akan memasukkan seorang hamba ke dalam surga. Dalam hadits riwayat Ahmad, Ibnu Hibban dalam Shahih Ibni Hibban dan Hakim, dari Ubadah bin Shamit Rasulullah Saw. bersabda, โJagalah kalian enam perkara, niscaya aku menjamin surga bagi kalian; jujurlah apabila kalian berbicara, tepatilah apabila kalian berjanji, tunaikanlah apabila kalian diberi amanah, jagalah kemaluan kalian, tundukkanlah pandangan kalian, dan tahanlah tangan kalian dari melakukan hal yang tidak baik.โ Hadits ini mengumpulkan enam perkara inti yang menjadi prinsip kemuliarn akhlak Islami, yaitu bicara benar, menepati janji, menunaikan amanah atau titipan kepada yang berhak, menjaga diri dari perbuatan keji, memalingkan pandangan dari perempuan yang bukan mahram, kecuali ada keperluan atau karena kebetulan, dan menahan diri dari menyakiti orang lain. Batasan yang membedakan antara pandangan yang halal dan yang haram adalah pandangan pertama yang tidak disengaja, dan karenanya ia tidak berdosa. Sementara pandangan kedua, mata mengikuti ke arah objek yang dipandang maka perbuatan itu dicatat sebagai dosa. Dalilnya adalah hadits riwayat Ahmad dari Ali bin Abi Thalib Nabi Saw. bersabda, โHai Ali, sungguh engkau mempunyai harta karun di surga dan engkau yang mempunyai dua tanduknya. Maka, janganlah engkau ikuti pandangan pertama dengan pandangan berikutnya, karena yang pertama itu untukmu, sedangkan yang berikutnya bukanlah untukmu.โ Bahkan secara tegas disebutkan, memperturutkan pandangan mata dan keinginan hati merupakan dua hal yang menimbulkan dosa. Dalam hadits yang diriwayatkan secara ringkas oleh Bukhari dan Muslim, Abu Dawud dan Nasaโi, dari Abu Hurairah Nabi Saw, bersabda, โTelah ditetapkan[5] kepada anak Adam nasib perzinaannya yang pasti akan dijalaninya zina kedua mata adalah melihat, zina kedua telinga adalah mendengar, zina lidah adalah berbicara, zina kedua tangan adalah menyentuh, zina kedua kaki adalah melangkah, dan zina hati adalah berkeinginan dan berangan-angan, dan kemaluan membenarkan semua itu atau menolaknya.โ Maksudnya, semua anggota tubuh manusia sering berbuat kesalahan. Kesalahan mata adalah dengan memandang perkara haram secara sengaja, kesalahan kedua telinga adalah mendengar suara perempuan tanpa ada keperluan atau keterpaksaan, kesalahan lidah adalah membicarakan hal vang tidak pantas, kesalahan tangan adalah berbuat aniaya terhadap orang lain, kesalahan kaki adalah melangkah menuju tempat atau perbuatan maksiat, sementara hati yang berharap dan menginginkan merupakan pertanda bahwa ia terbiasa melakukannya. Adapun bukti perbuatan yang menunjukkan jihad melawan hawa nafsu dari keinginan mengumbar pandangan mata adalah memalingkan pandangan mata. Muslim, Abu Dalwud, dan At-Tirmidzi meriwayatkan dari Jarir ia berkata, โAku pernah bertanya kepada Rasulullah Saw. tentang pandangan sekilas yang tidak disengaja. Kemudian beliau menjawab, โPalingkan pandanganmu.โ Selain itu, setan juga memiliki peran dalam menjebak manusia agar memperturutkan pandangannya. Oleh karena itu, kita dituntut meminta perlindungan dari kejahatannya. Dalam hadits riwayat Baihaqi dan lainnya, dari lbnu Masโud Rasulullah Saw. bersabda, โDosa itu membekas di hati,[6] dan tidaklah suatu pandangan mata melainkan setan hadir di sana untuk menguasainya.โ Maksudnya, setan selalu berharap dan menginginkan kerusakan. *** Referensi diringkas dari buku โEnsiklopedia Akhlak Muslim Berakhlak terhadap Sesama & Alam Semestaโ, karya Prof. DR. Wahbah Az-Zuhaili Catatan kaki [1] Berduka dan cemas karena begitu hebatnya peristiwa pada hari itu [2] Mencegah maksiat [3] Mata yang terjaga sepanjang malam untuk bersiaga dari serangan musuh. [4] Mengucurkan air mata karena takut siksa Allah Swt [5] Ditetapkan di sini bukan berarti fardhu atau wajib, tetapi sekedar gambaran tentang kejadian yang mungkin menimpa manusia [6] Sesuatu yang membelit dan menguasai hati sehingga sangat sulit untuk menghilangkannya.
Origin is unreachable Error code 523 2023-06-15 222326 UTC What happened? The origin web server is not reachable. What can I do? If you're a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you're the owner of this website Check your DNS Settings. A 523 error means that Cloudflare could not reach your host web server. The most common cause is that your DNS settings are incorrect. Please contact your hosting provider to confirm your origin IP and then make sure the correct IP is listed for your A record in your Cloudflare DNS Settings page. Additional troubleshooting information here. Cloudflare Ray ID 7d7e3725c9731cba โข Your IP โข Performance & security by Cloudflare
Cinta merupakan sebuah fitrah yang memang telah melekat kedalam benak manusia sebagai makhluk ciptaan Allah SWT. Cinta merupakan sebuah anugerah namun juga bisa menjadi musibah jika kita tidak benar-benar memahami hakikatnya sebagaimana juga hukum akad nikah di bulan ramadhan . Banyak manusia yang tersesat akibat cinta yang salah dan buta. Memang benar bahwa cinta yang terpendam dan tak terungkap terutama kepada lawan jenis merupakan perasaan yang Dalam sebuah hadis nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam menggambarkan bahwa seorang wanita itu ibarat piala-piala kaca, ini menunjukkan bahwa wanita adalah makhluk Allah Subhanahu wa Taโala yang sangat sensitif yang mana kala hatinya yang telah hancur berkeping-keping maka sangat sulit baginya untuk diperbaiki sebagaimana sulitnya memperbaiki dan membuat utuh kembali sebuah kaca yang telah pecah. Oleh karena itu, maka selayaknya kita bersikap hati-hati jangan menumbuhkan harapan-harapan padahal kita tidak ingin menindaklanjuti serius untuk menikah.Hadist tersebut menyiratkan bahwa, mengungkapkan rasa cinta kepada lawan jenis malah bisa dianggap sebagai bentuk memberikan harapan palsu. Apalagi jika tidak disertai dengan kesungguhan dengan mendatangi rumah wali untuk meminangnya. Lalu bagaimanakan islam memandang hal ini. Berikut akan di jelaskan secara singkat mengenai hukum menyatakan cinta kepada lawan jenis dalam islam. Simak Menyatakan Cinta Kepada Lawan Jenis Dalam IslamIslam sendiri memandang bahwa menyatakan cinta kepada lawan jenis terutama yang bukan mahram merupakan hal yang dilarang. Mengapa? Sebab dari hal tersebut dapat memunculkan berbagai tindakan yang kemungkinan besar mengarah pada perbuatan dosa yang tentunya bukan merupakan tujuan dari penciptaan manusia , hakikat penciptaan manusia ,proses penciptaan manusia serta konsep manusia dalam islam . Namun, terdapat dua hukum yang kemudian memandang bagaimana menyatakan cinta kepada lawan jenis dalam Pernyataan Cinta Karena AllahAda seorang sahabat yang berdiri disamping Rasulullah shallalahu alaihi wasallam, lalu seorang sahabat lain lewat dihadapan keduanya. Orang yang berada disamping Rasulullah itu tiba-tiba berkata โYa Rasulullah, aku mencintai Dia.โโApakah engkau telah memberitahukan kepadanya?โ, tanya Nabi.โbelumโ jawab orang shallalahu alaihi wasallam berkata, โNah, kabarkanlah kepadanya!โ.Kemudian orang itu segera berkata kepada sahabatnya. โSesungguhnya aku mencintaimu karena Allah.โDengan serta merta orang itu menjawab, Semoga Allah mencintaimu karena engkau mencintaiku karena-Nyaโ. HR. Abu dawud.Dari kisah diatas, menunjukkan bahwa peryataan rasa cinta diperbolehkan bahkan dianjurkan sendiri oleh Rasulullah SAW sebagaimana menikah di bulan ramadhan . Namun, dengan catatan bahwa pernyataan cinta teraebut berlandaskan kepada rasa cinta terhadap Allah SWT. Cinta yang berlandaskan kepada Cinta karena Allah sudah pasti jauh dari kata yang mendekati perbuatan dosa. Cinta karena Allah berarti merupakan cinta yang penuh keseriusan dalam rangka mengajak menjalin ikatan yang sah di mata shallallahu alaihi wasallam mengajarkan sikap saling mencintai kepada sesama. Bahkan Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda,โApabila seorang muslim mencintai saudaranya karena Allah hendaklah dia memberitahukan kepadanyaโ HR. Abu dawud dan Tarmidzi.Artinya bahwa jika seorang muskim mencintai muslim lainnya maka ia harus memberitahukannya. Namun, tentunya harus dilakukak dalam kotidor keislaman dan keimanan. Misalnya mendatangi kediaman walinya kemudian memintanya secara baik-baik. Sesuangguhnya hal yang demikian inilah yang menunjukkan bahwa rasa cinta dan pernyataan cinta tersebut didasari atas kecintaan terhadap Allah Abu Hurairah radhiyallahu anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. bersabdaโSesungguhnya ada seseorang yang mengunjungi saudaranya di kota lain. Kemudian Allah memerintahkan malaikat untuk mengikutinya. Ketika malaikat sampai kepadanya, ia berkata, โHendak ke mana engkau?โ Orang itu berkata, โAku akan mengunjungi saudaraku di kota ini.โ Malaikat berkata, โApakah ada hartamu yang dikelola olehnya?โ Ia berkata, โTidak ada, hanya saja aku mencintainya karena Allah.โ Malaikat itu berkata, โSesunggunya aku adalah utusan Allah kepadamu. Aku diperintahkan untuk mengatakan bahwa Allah sungguh telah mencintaimu sebagaimana engkau telah mencintai saudaramu itu karena Allah.โ HR. MuslimDari Anas radhiyallahu anhu berkata bahwa nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda,โTidaklah termasuk beriman seseorang diantara kamu sehingga mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.โ HR Bukhari, Muslim, Ahmad, dan Nasaโi.Berdasarkan hadist diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa rasa mencintai dan kemudian mengungkapkan rasa cinta apabila merupakan rasa cinta karena Allah maka hal tersebut dianjurkan untuk di nyatakan. Sebab kecintaan seorang muslim kepada muslim lainnya, amat di anjurkan sebagai bentuk ajaran keislaman. Namun, sekali lagi hal tersebut harus berada dalam koridor dan kadar yang tidak melebihi kecintaan kepada Allah. Tunjukkan bahwa benar pernyataan cinta anda didasari atas cinta karena Allah, maka seyogyanya hal tersebut tidak bertentangan dengan nilai Pernyataan Cinta dengan Tujuan LainDi era moderen seperti saat ini, fenomena menyatakan cinta bagi kalangan muda dianggap menjadi hal yang lumrah. Namun, islam tentunya memiliki pandangan lain akan hal ini. Sebab pastinya bagi mereka yang masih dianggap awam mengenai hakikat cinta akan menyalah artikan bahwa pernyataan cinta kepada lawan jenis sah-sah saja dilakukan. Padahal perkara ini dapat menjadi sumber sekaligus juga memicu perbuatan dosa lainnya. Perbuatan dosa yang dimaksud adalah godaan untuk kemudian berbuat zina dan bahkan mendekati shallallahu alaihi wasallam bersabda yang artinyaโTidaklah aku meninggalkan fitnah sepeninggalku yang lebih berbahaya terhadap kaum lelaki dari fitnah godaan wanita.โ Muttafaqun alaih, dari Usamah bin Zaid radhiyallahu anhuma.Dalam hadist diatas menjelaskan bahwa hal yang paling berbahaya bagi kaum pria tidak lain adalah godaan dari kaum wanita. Dengan tegas pula Rasulullah menyatakan akan hal ini. Maka dari itu, salah satu hal yang bisa menjerumuskan kita kepada godaan ini tentunya diawali dengan pernyataan cinta yang pastinya dilakukan untuk tujuan lain. Tujuan yang dimaksud disini tidak lain adalah mengarah kepada perbuatan yang berhubungan dengan hasrat seksual seseorang kepada lawan Abi Hurairah radhiyallahu anhu dari Nabi shallallahu alaihi wasallam bahwa Beliau bersabdaโTelah ditulis atas anak adam nashibnya bagiannya dari zina, maka dia pasti menemuinya, zina kedua matanya adalah memandang, zina kakinya adalah melangkah, zina hatinya adalah berharap dan berangan-angan, dan dibenarkan yang demikian oleh farjinya atau didustakan.โ HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawud dan Nasaโi.Dalam memenuhi hasrat tersebut, pastinya seseorang cenderung memgarahkan perbuatannya mengarah kepada upaya perzinahan. Tentunya pernyataan cinta dengan tujuan mengarah kepada hal demikiam hukumnya adalah diharamkan. Ini juga bisa menjadi salah satu cara untuk mendekati zina yang sudah jelas-jelas dilaknat oleh Allah SWT. Tentu saja hal ini sama sekali tidak sesuai dengan kaidah ajaran menyatakan cinta kepada lawan jenis dalam islam. Akan semakin mengarahkan diri kita kepada nilai keislaman dan keimanan diri. Terlebih lagi di zaman sekarang ini, pemahaman dan nilai islam jangan sampai luntur sebagaimana tips puasa ramadhan untuk ibu hamil , hukum minta maaf sebelum ramadhan, serta keutamaan malam nifsu syaโban. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.
Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free RELEVANSI PENEGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG ETIKA, AGAMA DAN BERJABAT TANGAN DENGAN LAWAN JENIS DALAM TINJAUAN ISLAM Nurin Fitriana Mahasiswa IAIN Madura Fakultas Syariโah Prodi Ilmu Al-Qurโan dan Tafsir/Mahbuby777Gamail. Com Abstrak Pendidikan merupakan sarana dan juga usaha untuk mengubah perilaku manusia peserta didik menjadi lebih baik. Hal ini dikarenakan dalam dunia pendidikan, khususnya pendidikan tinggi tidak hanya memberikan pengajaran saja kepada peserta didik tetapi juga harus mencakup pembentukan sikap dan kepribadian, yang mana hal ini penting dalam menghadapi krisis moral bangsa Indonesia. Untuk itulah pendidikan mempunyai tanggung jawab yang tidak ringan untuk menyiapkan sumber daya manusia untuk membangun negara. Pembangunan selalu berkaitan erat dengan perkembangan jaman serta selalu memunculkan persoalan baru yang tidak pernah dipikirkan sebelumnya namun harus tetap disikapi dengan bijak dan elegan. Penyertaan etika dan nilai budaya adalah suatu upaya dalam rangka membantu manusia untuk menanamkan nilai-nilai moral atau etika yang baik dalam kehidupan sehari-hari sehingga akan membentuk individu yang memahami nilai-nilai moral, bermartabat dan berbudi pekerti serta memiliki komitmen untuk bertindak secara konsisten. Kata kunci Etika, agama, berjabat tangan, Hadis Abstract Education is a means and also effort to change human behavior learners tobe better. This is because in the world of education, especially higher education notonly provide teaching to learners but also include the formation of attitudes andpersonality, which is important in the face of the moral crisis of the Indonesiannation. Thatโs why education has a responsibility that is not light to prepare Humanresources to build the country. Development is always closely related to thedevelopment of the era and always raises a new problem that was never thoughtbefore but still be addressed wisely and elegantly. The inclusion of ethics andcultural values is an effort in order to help human beings to instill good moral or ethical values in everyday life so as to form individuals who understand moralvalues, dignity and character and have a commitment to act consistently. Key Words Ethics, Religion, Shake Hand, HadithA. PENDAHULUAN Arus rasionalisasi demikian cepat melanda dunia Islam abad modern telah membawa pengaruh yang sangat besar bagi perkembangan ilmu-ilmu keislaman. Sejalan dengan berkembangnya kajian-kajian rasional keislaman, kajian tentang pemikiran etika pun terangkat ke permukaan. Bahkan menjadi topik kajian menarik dalam konteks kekinian dan kemodernan, karena etika merupakan salah satu persoalan esensial dalam kajian keagamaan. Begitupun sebagian para ilmuan pada masa lalu berpandangan bahwa keberadaan agama secara perlahan akan ditelan oleh perkembangan zaman. Moderenisasi pembangunan yang ditandai dengan kemajuan sains dan teknologi dalam berbagaidimensi dengan sendirinya mendorong rakyat untuk turut berkecimpung dan berperan serta dalam proses pembangunan tersebut suatu proses dimana rakyat dalam kulturnya sendiri menyesuaikan dirinya dengan kebutuhan-kebutuhan dimana mereka hidup. Masayarakat modern adalah struktur kehidupan masyarakat yang dinamis dan kreatif melahirkan gagasan-gagasan demi kepentingan manusia dalam berbagai sektor kehidupan. Pandangan tersebut bertolak dari pemikiran bahwa perkembangan modernisasi dan sekularisasi menuntut sebuah peradaban yang mendasarkan pada prinsip-prinsip ilmiah dan rasional, sedangkan perkembangan agama lebih mendasarkan pada keyakinan yang bersifat spekulatif dan tidak dalam kenyataan hingga saat ini pandangan tersebut tidak terbukti, paling kurang hingga saat ini. Tidak ada tanda-tanda yang meyakinkan bahwa agama akan ditinggalkan oleh para penganutnya. Hingga sekarang, sebagaimana yang kita saksikan, agama tetap berkembang di berbagai negara dan justru berperan penting dalam kehidupan sosial dan politik. Etika dan agama merupakan dua hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Meskipun manusia dilahirkan terpisah dari individu lain. Namun ia tidak dapat hidup sendiri terlepas dari yang lain, melainkan selalu hidup bersama dalam kelompok atau masyarakat yang oleh para filosof diartikan sebagai al-InsanuMadaniyyun bi ath-Thabโi zoon politicon. Di dalam masyarakatlah manusia mengembangkan hidupnya, baik secara kualitatif maupun kuantitatif dan membangun peradaban. Hai ini menunjukkan bahwa seseorang tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain, begitu pula sebaliknya. Dengan kata lain manusia saling memerlukan satu sama lain, apapun status dan keadaannya. Sebagai makhluk sosial, tentunya manusia selalu hidup bersama dalam interaksi dan interdepedensi dengan sesamanya. Untuk menjamin keberlangsungan kehidupan bersama tersebut, di dalam masyarakat terdapat aturan, norma atau kaidah sosial sebagai sarana untuk mengatur roda pergaulan antar warga masyarakat. Dalam rangka mengembangkan sifat sosialnya tersebut, manusia selalu menghadapi masalah-masalah sosial yang berkaitan dekat dengan nilai-nilai. Itulah sebabnya, selain ada agama, hukum, politik, adat istiadat, juga ada akhlak, moral dan etika. B. ISI 1. Lembaga-lembaga Pendidikan Islam Kata pendidikan merupakan bentuk nomina dari kata dasar didikโ yang mendapat awalan peโ dan akhiran anโ. Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, pendidikan diartikan sebagai proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan, proses, cara, perbuatan mendidik Kosim, 2013. Pendidikan memiliki makna yang sangat penting dalam kehidupan. Makna penting ini telah menjadi kesepakatan yang luas dari setiap elemen masyarakat, rasanya tidak ada yang mengingkari, apalagi menolak terhadap arti penting dan signifikan pendidikan terhadap individu ataupun terhadap masyarakat dalam menghadapi berbagai perubahan. Pendidikan akan senantiasa berdialog dengan berbagi persoalan yang dihadapi masyarakat menuju suatu dinamika sosial yang sesuai dengan tuntunan masyarakat. Demikian pula pendidikan Islam yang dalam gerak sejarahnya sealalu mengarah pada progresivitas dan transformativitas kehidupan manusia, sehingga ekstensinya pun mesti pula memuat segala sesuatu yang dibutuhkan manusia, tidak hanya berdimensi pragmatis tetapi juga idealis, tidak hanya bercorak profan tetapi juga sakral dan tidak hanya sarat dengan muatan pengetahuan tetapi juga moral. Esensi pendidikan Islam diselenggarakan sebagai pengupayaan ke arah perubahan perilaku-perilaku yang lebih baik, dan meniscayakan adanya perubahan-perubahan sebagaimana yang diinginkan, sesuai dengan tujuan-tujuan yang telah di gariskan oleh suatu lembaga pendidikan. Perubahan yang di maksud dapat bernuansa progresivitas humanitas, baik konteks hubungan dirinya dengan masyarakat, alam maupun Tuhan-Nya Siswanto, 2012. Pendidikan Islam di Indonesia telah berlangsung sejak masuknya Islam ke Indonesia. Menurut catatan sejarah masuknya Islam ke Indonesia dengan damai, berbeda dengan daerah-daerah lain, kedatangan Islam dilalui lewat peperangan, seperti Mesir, Irak, Parsi dan beberapa daerah lainnya Haidar, 2004. Sejak awal masuknya Islam ke Indonesia dapat dibagi ke dalam tiga fase, diantaranya yaitu โข Fase pertama sejak mulai tumbuhnya pendidikan Islam sejak awal masuknya Islam ke Indooseia sampai munculnya zaman pembaruan pendidikan Islam di Indonesia. โข Fase Kedua sejak masuknya ide-ide pembaruan pendidikan Islam di Indonesia sampai zaman kemerdekaan. โข Fase Ketiga sejak zaman kemerdekaaan sampai sekarang, yakni sejak diundangkannya undang-undang tentang sistem pendidikan nasional. Suatu lembaga pendidikandengan sengaja didirikan untuk membimbing dan mengembangkan potensi anggotanya agar berkembang positif dan optimal. Sebagian dari lembaga pendidikan yaitu 1. Keluarga Dalam kamus besar bahas indonesia 2008, keluarga dimaknai sebagai ibu bapak dengan anak-anaknya;seisi rumah dan anak bini. Jadi keluarga adalah satuan terkecil kelompok orang dalam masyarakat yang terdiri dari suami dan istri dan anak-anak mereka. Keluarga juga bisa berkembang anggotanya ketika dalam suatu tangga keluarga ditambah kerabat atau saudara lainnya, seperti bapak dan ibu atau saudara-saudara dari suami atau saudar dari istri Marzuki, 2015. Keluarga adalah satu-satunya sistem sosial yang diterima oleh semua masyarakat, baik yang agamis mmaupun yang non-Agamis. Keluarga juga bertanggung jawab untuk mempersiapkan anak untuk siap berbsaur dengan masyarakat. Peran keluarga yang lain adalah mengajarkan kepada anak tentang peradaban dan berbagai hal yang ada didalamnya, seperti nilai-nilai sosial, tradisi, prinsip, keterampilan dan pola perilaku bdalam segala aspeknya. Dalam hal ini, keluarga harus benar-benar berperan sebagai sarana pendidik dan pemberi nilai-nilai budaya yang mendasar dalam kehidupan anak. Sebagai lingkungan yang sangat dekat dengan kehidupan anak, keluarga memiliki peran strategis dalam pembinaan karakter anak. Ikatan emosional yang kuat antara orang tua dan anak menjadi modal yang sangat signifikan untuk pembinaan karakter dalam keluarga. Inilah keunggulan pendidikan karakter dalam keluarga jika dibandingkan dengan pendidikan karakter di sekolah. Nilai-nilai karakter seperti kejujuran, kasih sayang, kedisiplinan, kesabaran, ketaatan, tanggung jawab dan hormat kepada orang lain Marzuki, 2015. Keharmonisan keluarga menjadi kunci suksesnya pendidikan karakter pada anak. Keluarga yang harmonis menjadi lingkungan yang sangat kondusif bagi anak dalam tumbuhnya fisik dan mental, sikap serta perilaku sehari-hari. Ank-anak nakal yang melakukan tindakan kriminal dimasyarakat juga banyak disebabkan oleh keluarga mereka yang tidak harmonis. Kenakalanitu mjncul karena tidak ada figur teladan di keluarga yang menjadi panutan bagi anak dalam befsifat dan berperilaku. Menurut Ibnu Qayyim, tanggung jawab orang tua terhadap anak, terutama dalam pendidikannya, berada di pundak orang tua dan pendidik, apalagi jika anak tersebut masih berada pada awal masa pertumbuhannya. Pada awal pertumbuhannya anak kecil sangat butuh pembimbing yang selalu mngarahkan akhlak dan perilakunya karena anak masih belum bisa menata akhlaknya sendiri Al-Hijazy, 2001. 2. Sekolah Poerwadarminto dalam kamus umum bahasa Indonesia menerangkan arti sekolah a Bangunan atau lembaga untuk belajar dan mengajar. b Waktu atau pertemuan ketika murid-murid diberi pelajaran. c Usaha menuntut kepandaian ilmu pengetahuan Kamus Umum Bahasa Indonesia, 1990796. Dalam buku-buku mengenai teori pendidikan dijelaskan bahwa sekolah merupakan salah satu dari tripusat pendidikan disamping rumah tangga dan masyarakat. Walaupun ketiganya dikelompokkan kepada lingkungan atau meliputi pendidikan, namun dari segi-segi teknis pelaksanaan pendidikan terdapat perbedaan antara satu dengan yang lainnya Haidar, 2004. Sekolah pada hakikatnya adalah bertujuan untuk membantu orang tua mengajarkan kebiasaan-kebiasaan baik dan menambahkan budi pekerti yang baik, juga diberikan pendidikan untuk kehidupan didalam masyarakat yang sukar dapat diberikan oleh rumah. Dengan demikian, sebenarnya pendidikan di sekolah adalah bagian dari pendidikan dalam keluarga, yang sekaligus juga merupakan lanjutan dari pendidikan dalam keluarga. Disamping itu, kehidupan disekolah merupakan jembatan bagi anak menghubungkan kehidupan dalam keluarga dengan kehidupan dalam masyarakat. 3. Pondok pesantren Pondok pesantren adalah lembaga keagamaan, yang memberikan pendidikan dan pengajaran serta mengembangkan dan menyebarkan ilmu agana Islam. Pondok pesantren merupkan model lembaga pendidikan Islam pertama yang mendukung keberlangsungan sistem pendidikan nasiaonal, dan memiliki akar tradisi sangat kuat di lingkungan masyarakat Indonesia. Secara historis, pesantren tidak hanya identik dengan makna keislaman, tetapi juga makna keaslian Indonesiaindigenous. Sebagai lembaga yang indigenous,pesantren muncul dan berkembang dari pengalaman sosiologis yang memiliki keterkaitan erat dengan komunitas lingkungannya Siswanto, 2015. Dari beberapa potensi pembangunan yang perlu diperhatikan adalah kondisi lingkungan sebagai tempat interaksinya manusia dengan makhluk hidup lainnya maupun makhluk yang tak hidup. Merosotnya kualitas lingkungan, menipisnya persediaan sumber daya alam dan timbulnya berbagai masalah lingkungan dapat disebabkan oleh kurangnya pengetahuan tentang lingkungan yang dimiliki oleh manusia sehingga menimbulkan kerusakan lingkungan. Dalam rangka mengatasi permasakahan lingkungan demi terwujudnya konsep pembangunan berkelanjutan, maka pemerintah pada saat ini memandang perlunya adanya wadah untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang lingkungan melalui peran serta tenaga penyuluh, dan juga diperlukan adanya pondok pesantren untuk memajukan generasi muda yang akan menjadi pemimpin di masa depan. Siswanto, 2012 Identifikasi asal usul pesantren yang dihubungkan dengan tradisi pendidikan keagamaan Hindu dan Budha memiliki pembenaran dari unsur-unsur pembentuk kultur pendidikan pesantren itu sendiri. Model tradisional pesantren memang menunjukkan cirri khas sebagai pusat pendidikan ilmu-ilmu keagamaan dimana terdapat di dalamnya paling sedikit lima unsure utama, yaitu a. Pondok asrama Istilah pondok berasal dari bahasa Arab funduq yang berate hotel, penginapan. Istilah pondok juga di artikan sebagai asrama, dengan demikian pondok mengandung makna sebagai tempat tinggal. Sebuah pesantren mesti memiliki asrama tempat tinggal santri dan kyai. Di tempat tersebut selalu terjadi komunikasi antara santri dan kyai Haidar, 2012. Ada beberapa alasan pokok sebab pentingnya pondok dalam suatu pesantren, yaitu pertama, banyaknya santri-santri yang berdatangan dari daerah yang jauh untuk menuntut ilmu kepada kyai yang sudah termasyhur keahliannya. Kedua, pesantren-pesantren tersebut terletak di desa-desa dimana tidak tersedia perumahan untuk menampungsantri yang berdatangan dari luar daerah. Ketiga, ada sikap timbale balik antara kyai dan santri, dimana para santri menganggap kyai adalah seolah-olah orang tuannya sendiri Dhofier, 1984. Disamping alasan tersebut, kedudukan pondok sebagai salah satu unusur pokok pesantren besar sekali manfaatnya. Dengan adanya pondok, maka suasana belajar santri baik yang bersifat intra kurikuler, ekstra kurikuler, kokurikuler maupun hidden kurikuler dapat dilaksanakan secara efektif Haidar, 2001. b. Masjid Kedudukan masjid sebagai pusat pendidikan dalam tradisi pesantren merupakan manifestasi universalisme dari system pendidikan Islam tradisional. Sejak zaman Nabi saw, masjid telah menajdi pusat pendidikan Islam. Dimana pun kaum muslimin berada, mereka selalu menggunakan masjid sebagai tempat pertemuan, pusat pendidikan, aktivitas administrasi dan cultural Siswanto, 2012. Lembaga-lembaga pesantren di jawa memelhara terus tradisi ini, para kyai selalu mengajar santrinya di masjid dan menganggapnya sebagai tempat yang paling tepat untuk menanamkan sikap di siplin para santri dalam mengejarkan kewajiaban-kewajiban. Suatu pesantren mutlak pasti memiliki masjif, sebab disitulah akan dilaksanakan proses pendidikan dalam bebtuk komunikasi belajar mengajar antara kyai dan santri. c. Pengajaran Kitab-kitab klasik Kitab;kitab Islam klasik yang telah populer dengna sebutan kitab kuning, ditulis oleh ulama-ulama Islam pada zaman pertengahan. Kitab kuning sebagai salah satu unsur mutlak dari proses belajar mengajar dalam komunitas pesantren sangat penting dalam membentuk kecerdasan intelektual dan moralitas pada diri santri. Kajian kitab klasik tersebut pada gilirannya telah menumbuhkan warna tersendiri dalam bentuk paham dan nilai tertentu. Pengajian kitab klasik yang dikembangkan dan menjadi karakteristik khusus muatan kurikulum pondok pesantren didominasi oleh masalah yang besifat normatif , ritualistic dan eskatologis dengan kajian yang terbatas pada bidang Tafsir Hadis, teologi, tashawwufetika dan ilmu instrument lainnya seperti, morfologishorrof, sintaksis Nahw, balaghah, dan leksikografi muโjam. Sebagai elemen dasar pengajaran di pesantren, literature universal tersebut di pelihara dan diajarkan dari generasi ke generasi sealama berabad-abad, secara langsung berkaitan dengan konsep kepemimpinan kyai yang unik. Kitab-kitab klasik tersebut bisa dilihat dari sudut pandang masa kini menjamin keberlangsungan โtradisi yang benarโ dalam rangka melestarikan ilmu pengetahuan agama sebagaimana yang ditinggalkan kepada masyarakat Islam oleh para imam besar masa lalu Siswanto, 2012. d. Santri Santri adalah siswa yang belajar di pesantren. Santri ini bisa dapat digolongkan ke dalam dua bagian 1. Santri mukim, yaitu santri yang berdatangan dari tempat-tempat yang jauh yang tidak memungkinkan dia untuk pulang ke rumahnya, mak dia mondok tinggal di pesantren. Sebagai santri mukim mereka memiliki kewajiban-kewajiban tertentu. 2. Santri kolong, yaitu siswa-siswa yang berasal dari daerah sekitar yang yang memungkinkan mereka pulang ke tempat kediaman masing-masing. Santri kolong ini mengikuti pelajaran dengan cara pulang pergi antar rumahnya dan pesantren Haidar, 2004. Pada pesantren yang tergolong tradisional, lamanya santri bermukim bukan ditentukan oleh ukuran tahun atau kelas, melainkan di ukur dari kitab yang di baca. e. Kyai Kyai adalah tokoh sentral dalam suatu pesantren, maju mundurnya suatu pesantren ditentukan oleh wibawa dan karisma sang kyai. Menurut asal usulnya, perkataan kyai dalam bahasa jawa di pakai untuk tiga jenis gejala yang saling berbeda, yaitu 1. sebagai suatu gelar kehormatan bagi barang-barang yang di anggap keramat, umpamanyaโkiai garuda kencanaโ dipakai untuk sebutan kereta emas yang ada di keraton Yogyakarta. 2. Gelar kehormatan untuk orang-orang tua pada umumnya. 3. Gelar yang diberikan oleh masyarakat kepada seorang ahli agama Islam yang memiliki pesantren dan mengajarkan kitab-kitab Islam klasik kepada santrinya Haidar, 2012. Kebanyakan kyai di jawa beranggapan bahwa suatu pesantren dapat diibaratkan sebagai kerajaan kecil, dimana kyai merupakan sumber mutlak dari kekuasaan dan kewenangan power and authordalam kehidupan pesantren. Tidak satupun seorang santri atau orang lain yang dapat melawan kekuasaannya kecuali kyai lain yang lebih besar pengaruhnya Manfred, 1986. Kelima unsur ini merupakan struktur dasar kelembagaan seluruh pesantren tradisional yang ada di Indonesia. Pesantren tradisional disini di pahami dalam konteks aktivitas pendidikannya semata-mata difokuskan pada Tafaqquh fi al-din,yaitu pendalaman pengalaman, perluasan pengetahuan dan penguasaan khazanah ajaran agama Islam. Sementar itu dalam tinjauan Abdurrahman Wahid, unsure-unsur pesantren tersebut berfungsi sebagai sarana pendidikan dalam membentuk perialku sosial budaya santri Siswanto, 2012. 4. Masyarakat Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, masyarakat dapat diartikan dengan sekumpulan orang yang hidup bersama pada suatu tempat atau wilayah dengan ikatan aturan tertentu Marzuki, 2015. Secara kodrati, anak lahir disamping sebagai makhluk individu, juga sebagai makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial anak tidak bisa dilepaslkan dari masyarakat. Semakin besar anak tumbuh dan berkembang, semakin luas pula berkomunikasi dengan orang lain Atiqullah, 2001. Pendidikan karakter tidak saja menjadi tanggung jawab sekolah dan keluarga, tetapi juga merupakan tanggung jawab masyarakat. Pendidikan karakter yang di bina keluarga dan sekolah jika tidak di topang oleh lingkungan masyarakat yang kondusif akan sulit tercapai dengan baik. Masyarakat juga harus mendukung semua program dan proses pendidikan karakter yang dilaksanakan disekolah dan keluarga Marzuki, 2015. Di masyarakat, anak banyak mendapatkan pengalaman baik maupun kurang baik, ataupun sama sekali tidak sesuai dengan bakat dan perkembangannya melalui pengaruh pergaulan, perkumpulan-perkumpulan dan sebagainya. Seperti pengajian-pengajian baik bersifat umum maupun khusus di mushalla, langgar atar surau atau pengajian peringatan hari besar keagamaan. Disinilah anak-anak mendapatkan pendidikan perkumpulan remajapemuda juga membentuk karakter anak sebagai disinyalir Ki Hajar Dewantara bahwa โlingkungan yang ketiga adalah perkumpulan pemudaโAtiqullah, 2001. Pendidikan karakter yang berbasis pada masyarakat harus di upayakan dengan mendesain berebagai macam corak kerja sama dan keterlibatan anatara lembaga pendidikan dengan komunitas-komunitas dalam masyarakat demi terwujudnya lembaga pendidikan yang bermakna, bermutu, dan mampu menjawab aspirasi setiap anggota masyarakat. Kerja sama anatara lembaga pendidikan dan komunitas di luar lembaga pendidikan dan komunitas masyarakat yang akhirnya mendukung suksesnya program pendidikan karakter secara keseluruhanMarzuki, 2015. 2. Etika dan Moral Manusia merupakan salah satu makhluk hidup yang sudah ribuan abad lamanya menghuni bumi. Dalam prosesnya, pembinaan kepribadian manusia dipengaruhi oleh lingkungan dan didukung oleh faktor pembawaan manusia sejak lahir. Terkait dengan itu, manusia sebagai makhluk sosial, tidaklah terlepas dari nilainilai kehidupan sosial. Oleh karena nilai akan selalu muncul apabila manusia mengadakan hubungan sosial atau bermasyarakat dengan manusia lain. Dalam pandangan sosial, etika dan agama merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Etika berasal dari bahasa Yunani ethikos, ethos adat, kebiasaan, praktek. Artinya sebuah pranata perilaku seseorang atau sekelompok orang yang tersusun dari sebuah sistem nilai atau norma yang diambil dari gejala-gejala alamiah masyarakat atau kelompok tersebut Zakiah, 1999. Akhlak disamping dikenal dengan istilah etika, juga dikenal dengan istilahโMoralโ berasal dari bahasa latin mores, kata jamaโ dari mos yang berarti adat kebiasaan. Dalam bahasa Indonesia, moral diartikan dengan susila. Moral artinya sesuai dengan ide-ide umum yang umum diterima tentang tindakan manusia, yang baik dan wajar, sesuai dengan ukuran tindakan yang oleh umum diterima, meliputi kesatuan sosial atau lingkungan tertentu Rosihon, 2010. Mohammad Muchlis, 2014. Para ahli mendefinisikan moral sebagai berikut 1 James Rachels menggambarkan suatu konsep minimum bahwa moralitas adalah usaha untuk membimbing tindakan seseorang dengan akal yaitu akan melakukan apa yang paling baik menurut akal, seraya memeberi bobot yang sama menyangkut kepentingan sendiri individu yang akan terkena dengan tindakan itu. Rachels menekankan pada fungsi akal untuk menentukan apakah suatu perbuatan bermoral atau tidak. 2 Frans Magnis Suesono sebagaimana dikutip C. Adiningsih menyatakan bahwa moral mengacu pada baik buruknya manusia sebagai manusia, sehingga moral adalah bidang kehidupan manusia yang dilihat dari segi kebaikannya menjadi manusia. Norma-norma moral adalah tolak ukur yang digunakan manusia untuik mengukur kebaikan seseorang. Sedangkan moralitas sebagai sikap hati orang yang terungkap dalam tindaka lahiriyah. Marolitas terjadi jika seorang mengambil sikap yang benar karena ia mencari keuntungan. Jadi moralitas adalah sikap dan perbuatan yang baik tanpa pamrih dan bernilai secra moral. Pembelajaran moral didekati dari aspek kognitif sebagai unsur pemahaman moral atau penalaran moral, yaitu jenis kemampuan kognitif yang dimiliki seseorang untuk mempertimbangkan, menilai dan memutuskan suatu perbuatan berdasarkan prinsip-prinsip moral seperti baik atau buruk, etis atau tidak etis, benar atau salah. Dalam membahas Etika sebagai ilmu yang menyelidiki tentang tanggapan kesusilaan atau etis, maka sama halnya dengan berbicara tentang moral mores. Untuk istilah Moral itu sendiri berasal dari bahasa Latin yang mempunyai arti yang sama yaitu kebiasaan, adat. Bila kita membandingkan dengan arti kata โetikaโ, maka secara etimologis, kata โetikaโ sama dengan kata โmoralโ karena kedua kata tersebut sama-sama mempunyai arti yaitu kebiasaan, adat. K. Bertens, mengungkapkan bahwa moral itu adalah nilai-nilai dan normanorma yang menjadi pegangan bagi seseorang atau kelompok dalam mengatur tingkah lakunya. Mansur, 2006. Etika dapat dibedakan menjadi dua macam Keraf 1991 23, yaitu sebagai berikut 1. Etika Deskriptif Etika yang menelaah secara kritis dan rasional tentang sikap dan perilaku manusia, serta apa yang dikejar oleh setiap orang dalam hidupnya sebagai sesuatu yang bernilai. Artinya etika deskriptif tersebut berbicara mengenai fakta secara apa adanya, yakni mengenai nilai dan perilaku manusia sebagai suatu fakta yang terkait engan situasi dan realitas yang membudaya. Dapat disimpulkan bahwa tentang kenyataan dalam penghayatan nilai atau tanpa nilai dalam suatu masyarakat yang dikaitkan dengan kondisi tertentu memungkinkan manusia dapat bertindak secara etis. 2. Etika Normatif yang menetapkan sebagai sikap dan perilaku yang ideal dan seharusnya dimiliki oleh manusia atau apa yang seharusnya dijalankan oleh manusia atau apa yang seharusnya dijalankan oleh manusia dan tindakan apa yang bernilai dalam hidup ini. Jadi etika normatif merupakan norma-norma yang dapat menunutun agar manusia bertindak secara baik dan menghindarkan hal-hal yang buruk, sesuai dengan kaidah atau norma yang disepakati dan berlaku di masyarakat. . 3. Berjabat Tangan dalam Islam Sebagai saudara selain harus saling membantu, Islam pun mengajarkan untuk saling mendoakan, salah satunya dengan mengucakan salam, berjabat tangan ketika bertemu dengan orang lain. Akan tetapi di dalam Islam ada batasan-batasan tertentu tentang adanya berjabat tangan sesama muslim yang lawan jenis, mugkin hal ini di anggap sepele bagi sebagian orang, padahal salam inimempunyai makna yang besar. Dengan salam tersebutn tentunya akan selalu akan selalu menyambung tali silaturrahmi antar sesama dan alangkah lebih baiknya saling berjabat tangan saat bertemu agar jiwa kekeluargaan semakin erat dan terciptanya kehidupan yang sejahtera. Namun dalam hal berjabat tangan ini menimbulkan dilema bagi yang akan melakukannya, tidak akan pernah terjadi masalah jika yang melakukannya antara laki-laki dengan laki-laki, perempuan dengan perempuan. Tapi akan berbeda masalahnya jika yang melakukannya antar lawan jenis, memang bagi yang mahrom di perbolehkan, lalu bagaimana dengan yang bukan mahrom. Padahal berjabat tangan ini seakan-akan tidak dapat lepas dari kehidupan seseorang. Jika hal ini di hubungkan dengan salah satu budaya dalm kehidupan bermasyarakat. Di negara kita khususnya madura sangatlah kental dengan adat ketimuran yaitu lebih mengutamakan budi pkerti dari pada kecerdasan, terbukti mayoritas sekolah di madura lebih menekankan budi pekerti ysng luhur kepada siswanya dari pada kecerdasan mereka dalam mengusai berbagai disiplin ilmu. Hal itu dikarenakan menurut sebagian mastarakat tolak ukur manusia bukan di nilai dari kecerdasan dirinya dalam mengusai sebagian ilmu melainkan dari budi pekertinya. Salah satunya yaitu dengan bersalaman dengan salah seorang guru, kerabat ketika bertemu, ada sebagian sekolah yang membudayakan kepada siswanya untuk besalaman kepada gurunya ketika hendak masuk atau pulang sekolah. Dalam kaca mata fikih permasalan di atas tidak bisa dianggap hal yang sepele, terutam dalam versi Syafiโiyah hukum bersalaman dengan lawan jenis itu di perinci, yaitu a Hukum Mushafahah antara lain jenis hukumnya Haramโ. Meskipun sudah tua bisa saja hukum keharamannya hilang asalkan ada pengahalang yang mencegahnya seperti kain, serta tidak menimbulkan syahwat dan aman dari fitnah. Jika dengan adany pengahalang tetpa menimbulkan syahwat maka hurumnya tetap Haramโ. b Hukum Mushafahah dengan anak kecil yang tidak menggoda hukumnya Bolehโ, akan tetapi jika seandainya bersalaman dengan anak kecil tersebut bersyahwat maka hukumnya berubah Haramโ c Hukum Mushafahah dengan lawan jenis yang sudah mensyahwati Haramโ disamakan dengan orang dewasa.. d Bersalaman dengan orang yang sudah tua itu hukumnya Haramโ. e Bersalaman dengan lawan jenis yang Mahram hukumnnya Bolehโ jika tidak disertai dengan syahwat. Sedangkan berslaman antara sesama jenis jika disertai dengan syahwat maka hukumnya jadi Haramโ. Hukum ini tidak pandang bulu tidak pandang guru atau tidak, miskin atau kaya, maksudnya tetap haram hukumnya bersalaman antara guru dan murid yang sudah Baligh, kecuali ada penghalang dan tidak bersyahwat. Di dalam kitab Sesuai dengan Hadis Rasulullah saw ๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎ ๎ข๎๎๎๎๎ผ๎ณ๎ฆ๎๎๎ถ๎๎ง๎ข๎๎๎๎ข๎๎๎๎๎๎๎
๎๎ฆ๎๎๎๎ถ๎ด๎๎๎๎พ๎๎ด๎๎ ๎๎๎ฆ๎๎๎ด๎๎ ๎๎๎ฆ๎๎๎พ๎๎๎๎๎๎ฐ๎๎๎พ๎ข๎๎ซ Rasulullah bersabda "Sesungguhnya aku tidak bersalaman dengan wanita." Muhammad al-Amin, . Didalam hadis itu kita bisa ambil pemahaman, seseorang Nabi saja tidak pernah menyentuh tangan seorang perempuan apalagi kita yang hanya manusia biasa. Aisyah radhiyallahu 'anha berkata ๎พ๎๎ด๎๎๎ฆ๎๎๎ด๎๎๎ฆ๎๎๎พ๎๎๎๎๎๎ฐ๎๎๎พ๎๎๎๎๎ช๎๎๎๎ท๎ข๎๎ท๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎ฟ๎๎ฐ๎ณ๎ช๎๎บ๎๎ ๎๎ข๎ฆ๎๎๎พ๎ป๎ฆ๎๎
๎ฃ๎๎๎ซ๎๎จ๎ข๎๎ท๎ฆ๎พ๎๎๎ถ๎ด๎๎๎๎๎๎ Tangan Rasulullah tidak pernah menyentuh tangan wanita, namun beliau melakukan bai'at dengan mereka dengan ucapan." Tidak ada perbedaan, apakah salaman tersebut beralas atau tidak, karena umumnya dalil-dalil dan untuk menutup celah yang membawa kepada fitnah. Jika ditelusuri apa sebabnya berjabat tangan ini diharamkan, tentunya ada alasan syarโi yang mendasarinya, salah satunya mengandung unsure syahwat dan akan menimbulkan fitnah bagi pelakunya Yusuf, 1998..Jika hal ini di hubungkan dengan salah satu budaya dalam kehidupan bermasyarakat contohnya memberi selamat pada pasangan pengantin, apakah berdosa untuk memberi selamat tersebut sambil berjabat tangan, padahal biasanya hal tersebut bertujuan untuk memberi sumbangan buwoh istilah jawanya. Bukankah bagi pasangan pengantin di anjurkan untuk meramaikan pesta pernikahan yang tentunya melibatkan orang banyak dan sudah tentu itu bukanlah mahram semua. C. Penutup Hubungan antara etika dengan agama sangat erat kaitannya, yakni adanya saling isi mengisi dan tunjang menunjang. Keduanya terdapat persamaan dasar, yakni sama-sama menyelidiki dan menentukan ukuran baik dan buruk dengan melihat pada perbuatan manusia. Etika mengajarkan nilai baik dan buruk kepada manusia berdasarkan akal pikiran dan hati nurani manusia, sedangkan agama mengajarkan nilai baik kepada manusia berdasarkan wahyukitab suciyang kebenarannya Absolutmutlak dan dapat diuji dengan akal pikiran. Fungsi etika dan agama dalam kehidupan social tetap berlaku dan dibutuhkan dalam suatu masyarakat, keduanya berfungsi menyelidiki dan menentukan perbuatan manusia. DAFTAR PUSTAKA Putra Daulay, Haidar, Pendidikan Islam dalam Sistem Pendidikan Nadsional di Indonesia, Jakarta Kharisma Putra Utama, 2004. Marzuki, Pendidikan Karakter Islam, Jakarta Amzah, 2015. Siswanto, Pendidikan Islam dalam Dialektika Perubahan, Surabaya Pena Salsabila, 2015. Siswanto, Pendidikan Islam dalam Dialektika Perubahan, Surabaya Pena Salsabila, 2012. Solichin, Mohammad Muchlis, Akhlak dan Tasawuf, Surabaya Pena Salsabila, 2014 Kosim, Mohammad, Pengantar Ilmu Pendidikan, Surabaya Pena Salsabila, 2013. Anwar, Rosihon, Akhlak Tasawuf, Bandung Pustaka Setia, 2010. Atiqullah, Psikologi Agama, Surabaya Pena Salsabila, 2001. Ariwidodo, Eko, โRelevansi Pengetahuan Masyarakat Tentang Lingkungan dan Etika Lingkungan dengan Partisipasinya dalam Pelestarian Lingkunganโ, dalam jurnal Nuansa, Vol. 11, No. 1, Januari-Juli 2014. Daradjat, Zakiah, Dasar-dasar Agama Islam, Jakarta Universitas Terbuka, 1999. ๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎๎ ResearchGate has not been able to resolve any citations for this publication. Eko AriwidodoBerdasarkan realitas yang sering dijumpai bahwa kehidupan masyarakat Barurambat di kabupaten Pamekasan, tentang partisipasi masyarakat dalam pemeliharaan atau pelestarian lingkungan masih tergolong rendah, tidak peduli dengan lingkungan sekitarnya dan lokasi tertentu yang terlihat kotor dan kumuh. Permasalahan penelitiannya yaitu untuk mengetahui 1 hubungan antara pengetahuan tentang lingkungan hidup dengan partisipasi masyarakat Barurambat kabupaten Pamekasan dalam pelestarian lingkungan; 2 hubungan antara etika lingkungan hidup dengan partisipasi anggota masyarakat Barurambat dalam pelestarian lingkungan hidup; dan 3 hubungan antara pengetahuan tentang lingkungan dan etika lingkungan secara bersama-sama dengan partisipasinya dalam pelestarian lingkungan hidup di Barurambat kabupaten Pamekasan. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional yang bertujuan untuk mencari hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat. Sampel populasi penelitian ini adalah anggota masyarakat khususnya di wilayah Barurambat Pamekasan yang berjumlah 441 orang, dengan menggunakan teknik random sampling. Data penelitian dikumpulkan menggunakan kuesioner. Data penelitian dianalisis menggunakan teknik analisis regresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan positif antara pengetahuan tentang lingkungan dengan partisipasi dalam pelestarian lingkungan dalam masyarakat Barurambat kota Pamekasan yang ditunjukkan dengan besaran SolichinMuchlisSolichin, Mohammad Muchlis, Akhlak dan Tasawuf, Surabaya Pena Salsabila, 2014
๏ปฟHukum memandang lawan jenis dalam Islam sudah tertera dalam Al-Qur'an juga Hadis Nabi Muhammad SAW. Ada batasan tertentu mana yang dibolehkan dan mana yang haram. Namun bukan berarti kita dilarang sama sekali untuk memandang lawan jenis. Dalam Qur'an Surat An-Nur ayat 31 yang berbunyi ูููููู ููููู
ูุคูู
ูููุงุชู ููุบูุถูุถููู ู
ููู ุฃูุจูุตูุงุฑูููููู ููููุญูููุธููู ููุฑููุฌูููููู โKatakanlah kepada wanita yang beriman Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya.โ Dalam menafsirkan ayat ini, para ulama sepakat bahwa hal yang dilarang adalah memandang lawan jenis dengan nafsu syahwat, atau hasrat seksual. Mereka juga mendasarkan pendapatnya pada hadis Nabi yang diriwayatkan oleh Abu Daud dan At Tirmidzi berikut ini Ketika itu Ummu Salamah bersama Rasulullah Shallallahuโalaihi Wasallam dan Maimunah, lalu Ibnu Ummi Maktum hendak masuk ke rumah. Itu terjadi setelah kami diperintahkan untuk berhijab setelah turun ayat hijab. Lalu Rasulullah Shallallahuโalaihi Wasallam berkata Kalian berdua hendaklah berhijab darinyaโ. Ummu Salamah berkata Wahai Rasulullah, bukankan Ibnu Ummi Maktum itu buta tidak melihat kami dan tidak mengenali kami?โ. Rasulullah Shallallahuโalaihi Wasallam berkata Apakah kalian berdua juga buta? Bukankah kalian berdua melihatnya?โ Bagaimanakah hukum memandang lawan jenis dalam Islam? Dalam laman Ditjen Pendis Kemenag RI, Dr. Nur Rofiah, BIL UZM, seorang dosen Institut Perguruan Tinggi Ilmu Qur'an menjelaskan hal ini dalam video berikut Poin penting yang diungkap oleh Dr. Nur Rofiah tentang hukum memandang lawan jenis dalam Islam ialah sebagai berikut 1. Menundukkan pandangan bukan mata Banyak yang salah kaprah, menganggap bahwa ghadul basyar yang bermakna menundukkan pandangan, diartikan bahwa harus menundukkan kepala saat berhadapan dengan lawan jenis. Padahal, yang lebih penting adalah mengendalikan cara pandang terhadap lawan jenis agar tidak terjerumus ke dalam zina. 2. Mengontrol cara pandang terhadap lawan jenis Jangan melihat lawan jenis sebagai makhluk seksual, tapi juga sebagai makhluk intelektual dan spritual yang memiliki akal budi. Sehingga pergaulan dengan lawan jenis tidak seperti hewan yang tujuannya hanya untuk bereproduksi, sehingga hubungan pejantan dan betina selalu dalam hal seksualitas. 3. Menjaga alat kelamin agar tidak berzina Memandang lawan jenis dalam Islam dengan cara mengontrol pola pikir agar tidak melulu berpikiran soal seksual. Tujuannya supaya terhindar dari zina. Dan bisa menjalani pergaulan dengan lawan jenis lebih positif, yaitu dalam lingkup cara pandang intelektual dan spiritual. **** Nah, Parents. Sekarang sudah tahu kan, bagaimana hukum memandang lawan jenis dalam Islam? Anda bisa mulai mengajarkan pada anak sejak dini, etika pergaulan Islami yang menjunjung tinggi intelektualitas dan spritualitas. Jadi, anak tidak perlu menjadi anak yang selalu menghindar dari lawan jenis, hingga pergaulan sosialnya menjadi terbatas. Biarkan anak bergaul seluasnya, namun tetap mengajari batasan yang telah ditentukan oleh agama. Semoga bermanfaat. Referensi Baca juga Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.
mengapa agama mengajarkan adat memandang lawan jenis