PENGARUHFASILITAS SOSIAL TERHADAP KENYAMANAN INTERAKSI SOSIAL PENGHUNI PERUMAHAN DI KELURAHAN SUNGAI JAWI LUAR PONTIANAK Jawas Dwijo Putro¹; Dyah Listyo Purwaningsih2 1 Dosen pada Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura,Indonesia 2 Mahasiswa,Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Haldemikian berkaitan dengan apa yang diteliti oleh Garretson (2015), dimana ia mengatakan bahwa subtansi dari isi di dalam media akan mempengaruhi pemahaman seseorang tentang budaya tertentu. Sedangkan penelitian ini menyatakan bahwa kecerdasan budaya seseorang terpengaruhi oleh penggunaan media sosial untuk informasional seseorang. interaksisosial dalam ruang dan pengaruhnya terhadap kehidupan sosial, ekonomi, dan budaya dalam nilai dan norma serta kelembagaan sosial budaya. ada di masyarakat Interaksi sosial: pengertian, syarat, dan bentuk (akomodasi, kerjasama, asimilasi). interaksi sosial Pengaruh interaksi sosial terhadap pembentukan lembaga sosial, budaya, Secarakeseluruhannya didapati masyarakat Cina di bandar Pulau Pinang dan Kuala Lumpur tidak mempunyai masalah dan lebih toleransi dalam konteks kesanggupan mereka untuk makan, kerja mahupun tinggal bersama dengan kaum Melayu Di Malaysia, penduduk pribumi dari keturunan suku-suku di Indonesia, seperti Minangkabau, Aceh, Bugis, atau Mandailing menunjukanadanya pengaruh penggunaan Twitter terhadap pengungkapan diri dengan koefisien regresi sebesar 0,937 dengan t=6,865. Besaran kontribusi penggunaan Twitter sebesar 36,2% dan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian ini. This is an open access article under the CC–BY-SA license Pendahuluan PengaruhMedia Sosial Terhadap Perubahan Sosial Masyarakat Indonesia. Sosial media mengalami perkembangan signifikan dari tahun ke tahun, jika pada tahun 2002 Friendster merajai sosial media karena hanya Friendster yang mendominasi sosial media pada tahun tersebut. Namun, kini telah banyak bermunculan berbagai media sosial dengan karakter dan bandara dan dampak positif dan negatif kondisi sosial ekonomi masyarakat. Karakteristik dominan yang mempengaruhi kehidupan masyarakat adalah jenis pekerjaan, karena memiliki pengaruh besar terhadap karakteristik yang lain. Dampak yang paling dirasakan masyarakat cederung pada dampak negatif. LfPf8td. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Saat ini teknologi semakin canggih dan berkembang, hal tersebut mempengaruhi pola hidup pada masyarakat yang meliputi pola pikir maupun perilaku. Perkembangan teknologi yang sangat mempengaruhi pola pikir dan perilaku manusia salah satunya ialah gadget. Gadget merupakan perangkat elektronik yang menjadikan segala sesuatu menjadi lebih praktis dan mudah dan biasa digunakan sebagai media sarana komunikasi modern pada saat ini. Keberadaan gadget saat ini sangat melekat dalam kehidupan sehari-hari dengan tingkat intensitas penggunaan yang tinggi mengakibatkan ketergantungan yang dapat mempengaruhi perubahan perilaku sosial dalam berasal dari istilah bahasa Inggris yang berarti sebuah alat elektronik kecil yang memiliki berbagai macam fungsi khusus. Gadget merujuk pada suatu peranti atau instrumen kecil yang memiliki tujuan dan fungsi praktik spesifik yang berguna Castelluccio, Michael. 2007. Gadget sendiri dapat berupa komputer, laptop, tablet PC dan juga handphone atau smartphone dalam Junaidi, 2018.Pada mulanya gadget hanya biasa digunakan sebagai media sarana komunikasi. Pengertian komunikasi menurut Laswell West dan Turner. 200730-31 adalah proses yang menjelaskan siapa, apa yang dikatakan, melalui saluran apa, kepada siapa, dengan akibat apa. Sehingga, melalui model komunikasi Lasswel, gadget dapat dilihat sebagai media dalam menyampaikan pesan dari komunikator kepada komunikan. Maka dapat disimpulkan bahwa gadget merupakan salah satu media komunikasi yang bertujuan untuk memudahkan kegiatan komunikasi manusia. Namun hingga sekarang gadget terus menerus menyajikan fitur-fitur semakin berkembang dengan selalu memunculkan dan menyajikan hal-hal baru yang menjadikan hidup manusia lebih praktis. Gadget senantiasa didukung oleh berbagai fitur dan aplikasi terus menerus mengalami pembaharuan yang menyebabkan gadget menjadi instrumen yang canggih dan menarik. Gadget baik laptop, ipad, tablet maupun smartphone merupakan teknologi yang berisikan aneka aplikasi dan informasi mengenai hal-hal di dunia gadget di Indonesia sendiri bertumbuh pesat, menurut perusahaan paltform media sosial Kanada, Hootsuite bekerjasama dengan We Are Social dari Inggris baru saja merilis perkembangan internet seluruh dunia dalam laporan “Digital 2020 comprehensive look at the state of the Internet, mobile devices, social media, and ecommerce.” Berdasarkan laporan tersebut, penggunaan internet di Indonesia mencapai 175,4 jiwa sementara jumlah smartphone yang terkoneksi mencapai 338,2 juta unit yang berarti hampir dua kali lipat dari jumlah pengguna internet sehingga hampir rata-rata orang Indonesia memiliki lebih dari satu smartphone dan pengguna sosial media mencapai 160 juta penggunaan gadget menimbulkan manusia memiliki rasa ketergantungan yang tinggi terhadapnya, ketergantungan yang tinggi akan menjadikan seseorang mengalami kecanduan. Menurut Lin, dkk 2014 kecanduan smartphone merupakan salah satu bentuk hal yang dapat dianggap sebagai kecanduan dkk 2013 menyebutkan istilah smartphone addiction yakni perilaku ketergantungan atau keterikatan yang dapat menimbulkan masalah-masalah sosial seperti menarik diri, kesulitan performa dalam aktivitas sehari-hari atau terhadap diri seseorang sebagai gangguan kontrol impuls. Menurut Young 1999 aspek-aspek kecanduan gadget adalah Merasa sibuk dengan gadget, meningkatkan jumlah waktu untuk mencapai kepuasan dikarenakan merasa membutuhkan menggunakan internet, selalu gagal dalam upaya mengontrol, mengurangi atau menghentikan penggunaan gadget, merasa gelisah, depresi, murung ketika mencoba menghentikan penggunaan gadget , penggunaan gadget lebih lama dari yang kehidupan masyarakat beriringan dengan perkembangan teknologi keduanya mengalami perkembangan yang sangat pesat. Akulturasi budaya dengan teknologi informasi menjadi pendorong perubahan. Perubahan-perubahan yang terjadi pada masyarakat merupakan gejala normal, pengaruhnya dapat menjalar dengan cepat ke bagian-bagian dunia lain dikarenakan adanya komunikasi modern Soerjono Soekanto, 2009259. Perubahan sosial merupakan terjadinya perubahan dalam struktur masyarakat yang dapat mempengaruhi pola interaksi sosial yang di dalamnya dapat bersifat membangun karakter manusia menuju proses yang lebih baik ataupun riset terbaru Hanika, 2015 yang dilakukan oleh perusahaan mobile furry menunjukkan kecenderungan orang untuk ketergantungan pada smarthpone semakin tinggi. Ketergantungan tersebut menyebabkan berubahnya pola hubungan sosial pada masyarakat. Studi lain yakni Tenchmark mengungkapkan bahwa penggila gadget dalam memeriksa smartphonenya sangat sering hingga mencapai rata-rata kali per hari. Hal tersebut berakibat orang menjadi lebih disibukkan dengan gadget dibanding harus berinteraksi kepada lawan bicara secara langsung ataupun membangun hubungan dengan lingkungan beberapa catatan tentang perkembangan baru dalam sistem komunikasi di Indonesia, terutama dengan penggunaan gadget, yaitu dalam Kamil, 2016 1. Komunikasi gadget telah menurunkan minat baca masyarakat. 2. Komunikasi dengan gadget telah memunculkan praktik illegal. 3. Penggunaan gadget di Indonesia lebih digunakan untuk gaya hidup bukan untuk kebutuhan M. Rogers 1986, dalam Hendrastomo, 2008 membuat tipologi dampak sosial kehadiran teknologi komunikasi, dampak tersebut dapat ditemui secara individu ataupun sistem sosial dikarenakan adopsi atau penolakan terhadap inovasi dampak yang diinginkan dan tidak diinginkan undesirable impact yakni efek fungsional dan disfungsional secara individu ataupun sistem sosial yang diharapkan terhadap adanya yaitu dampak langsung dan dampak tidak langsung inderect impact yaitu perubahan terhadap individu maupun sistem sosial yang muncul akibat respons yang cepat atas kehadiran inovasi, secara langsung komunikasi via ponsel telah mengubah tatanan konvensional dalam komunikasi yang mengandalkan tatap muka secara langsung digantikan oleh teknologi, dan secara tidak langsung perubahan pola komunikasi tersebut juga mengubah intimacy faktor kedekatan dalam komunikasi dampak antisipatif dan tidak antisipatif unanticipated impact yaitu terjadinya perubahan yang diakibatkan oleh inovasi yang disadari dan ditujukan pada masyarakat. Terjadinya pola kedekatan personal yang menghilangkan batas posisi dan status sosial dalam kehidupan sosial walaupun pada sisi lain akan tampak perubahan perilaku yang akan menimbulkan degradasi pola perilaku akibat penurunan intensitas interaksi secara langsung dan kesalahpahaman dalam penerimaan pemaparan di atas gadget memiliki dampak positif dan negatif. Dampak positif gadget telah membawa pengaruh secara nyata terhadap perubahan sosial masyarakat ke arah yang tentunya lebih baik, namun dampak negatif memiliki kecenderungan membawa perubahan sosial masyarakat yang dapat menghilangkan norma atau nilai-nilai yang ada dalam gadget sebagai teknologi baru mempengaruhi hidup bahkan menyebabkan perubahan yang di antaranya perubahan dalam hubungan sosial social relationship atau menjadi perubahan keseimbangan equilibrium hubungan sosial dan segala bentuk perubahan-perubahan dalam kemasyarakatan yang mempengaruhi sistem sosial yang di dalamnya termasuk nilai-nilai, sikap dan pola perilaku dalam manusia untuk selalu keep in touch berhubungan dengan orang lain tanpa memperdulikan ruang dan waktu yang tak dapat dipungkiri menjadikan pola hidup masyarakat cenderung tertutup akibat interaksi sosial dalam dunia nyata yang berkurang sehingga muncul sikap individualisme yang memiliki kecenderungan berkurangnya kepedulian terhadap lingkungannya seperti sikap acuh tak acuh apatis bahkan dalam intensitas yang parah dapat menimbulkan keterasingan dalam lingkungannya terhadap gadget secara sadar dan tidak sadar telah mengubah perilaku sosial pada masyarakat. Perubahan perilaku sosial ini cenderung lebih ke arah negatif disebabkan ketergantungan pada gadget yang dialami masyarakat menyebabkan kecenderungan menutup diri dari lingkungannya yang berakibat kurang pedulinya masyarakat terhadap lingkungannya bahkan dalam intensitas yang parah dapat menimbulkan keterasingan dalam lingkungan sekitarnya sendiri, perilaku masyarakat pun menjadi individualisme hal tersebut bertentangan dengan sistem sosial yang di dalamnya termuat nilai, sikap dan pola perilaku masyarakat Indonesia yang mengedepankan persatuan dan kesatuan PustakaCahyono, Anang Sugeng. 2016. Pengaruh Media Sosial terhadap Perubahan Sosial Masyarakat di Indonesia. Jurnal Publiciana, 91, Michael. 2007. Gadget An Essay. Diakses pada 13 Januari G. 2008. Representasi Telepon Seluler dalam Relasi Sosial. Jurnal Socia, We are Social Indonesian Digital Report. 2020. Diakses pada 13 Januari dkk, 2013. Development and Validation of a Smartphone Addiction Scale SAS. PloS ONE, 82 dkk. 2014. Development and Validation of the Smartphone Addiction Inventory SPAI. PloS ONE, 9 6e98312. doi Junierissa. 2018. Pengaruh Penggunaan Gadget dalam Kehidupan. Jurnal Kopasta, 52, 55-64West, Richard dan Lynn Turner. 2007. Introduction Communication Theory. Analysis and Application. New York McGraw K. S. 1999. Internet Addiction systoms, evaluation, and treatment. In & T. Jacson Eds Innovation in Clinical Paractice A Sorce Book. Vol. 17. Hlm. 13-19. Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Kemunculan gawai telah menjadi penanda semakin majunya teknologi. Hampir semua penumpang Bus Rapid Trans Semarang, mulai anak-anak sampai dewasa pastilah sibuk dengan gawainya masing-masing. Misalnya, Andi asyik mendengarkan musik. Akhirnya, bus yang ditumpangi telah melewati halte tujuannya. Bahkan, gawai telah membuat seseorang menjadi kaum rebahan, maka Grabfood menjadi itu Gawai? Mungkin, sebagian orang masih asing mendengar kata "Gawai". Padahal, setiap hari gawai selalu menemani. Gawai ialah alat komunikasi modern yang keberadaannya semakin mempermudah kegiatan komunikasi manusia Pebriana, 2017. Sedangkan, kata gawai menurut KKBI artinya sebuah perangkat kecil yang memiliki fungsi istimewa Witarsa, Hadi, Nurhanik, & Haerani, 2018. Jenis-Jenis GawaiJenis-jenis gawai yang biasa masyarakat temukan bahkan gunakan Pertama, terdapat Iphone yang dirancang serta dipasarkan oleh perusahaan Apple. Kedua, terdapat Ipad yang merupakan produk komputer tablet dibuat oleh Apple, bentuknya hampir mirip seperti Ipad Thouch serta Iphone. Namun, ukurannya lebih besar daripada Ipad Thouch serta Iphone. Ketiga, terdapat Netbook yaitu komputer jinjing. Keempat, terdapat Handphone. Fungsi dasarnya sama seperti telepon kabel, tapi bisa dibawa kemanapun tanpa kabel Rawan, 2013.Fungsi GawaiUmumnya, gawai digunakan hanya sebagai alat komunikasi sehari-hari. Jika kreatif, maka gawai bisa menjadi media untuk berbisnis serta lainnya Lioni, Holillulloh, & Nurmalisa, 2014. Pengaruh Penggunaan GawaiPenggunaan gawai berpengaruh positif serta negatif bagi si pengguna. Pengaruh positif yang diakibatkan dari penggunaan gawai Pertama, gawai memudahkan satu sama lain dalam berinteraksi melalui media sosial. Kedua, mampu mempersingkat waktu serta jarak. Karena, saat ini hubungan jarak jauh bukan menjadi suatu permasalahan Harfiyanto, Utomo, & Budi, 2015. Kemudian, pengaruh negatif yang diakibatkan dari penggunaan gawai Pertama, menjadikan berkurangnya intensitas untuk bisa mengobrol secara langsung. Padahal, mengobrol secara langsung diperlukan guna memupuk rasa keakraban satu sama lain. Sehingga, tidak menjadikan seseorang tersebut tergolong apatis. Kedua, menjadikan seseorang malas bergerak atau melakukan aktivitas yang Memengaruhi Penggunaan Gawai 1 2 Lihat Gadget Selengkapnya Penggunaan gadget selalu berdampak pada perkembangan tinggkah laku anak, karena gagjed memiliki berbagai fitur dan aplikasi yang menarik, bervariasi, dan feksibel sehingga dapat menambah daya Tarik bagi setiap orang, khususnya dikalangan anak-anak sekarang ini gadjed dapat memberikan dampak negatif bagi perkembangan tingkah laku anak. Perkembangan tingkah laku anak berupaya pada psikologi dimana akibat bermain gadgej anak menjadi mudah marah, suka membangkang, malas belajar, dan bisa menirukan tingkah laku didalam gegjed. Anak-anak kini telah menjadi konsumen aktif dimana banyak produk-produk elktronik dan Gadget yang menjadikan anak-anak sebagai pasar mereka. “ Apalagi jaman sekarang anak-anak, orang tua pun ada yang sangat menyukai gadget sampai disebut gadget diharapkan memberikan manfaat bagi para penggunanya, dimana para penggunanya harus mampu mengoperasikan gadget dengan baik, mengetahui fungsi gadget, dan mengetahui manfaat dari aplikasi use of gadgets always has an impact on the development of children's behavior, because gagjed has various interesting, varied, and flexible features and applications so that it can add attractiveness to everyone, especially among children, nowadays gadjed can have a negative impact on the development of children's behavior The development of children's behavior seeks to psychology where due to playing Gadgej children become irritable, disobedient, lazy to learn, and can mimic behavior in gegjed. Children have now become active consumers where many electronic products and gadgets make children their market. "Moreover, not children, parents are also very helpful gadgets to the point of being called gadget freak Gadget. It is hoped that it will provide benefits for its users, where users must be able to operate gadgets properly, see gadget functions, and see the benefits of gadget applications. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Jurnal Excelsis Deo Vol. 5 No. 1 Juni 2021 Jurnal Excelsis Deo Jurnal Teologi, Misiologi dan pendidikan 99 DAMPAK PENGGUNAAN GADGET TERHADAP PERKEMBANGAN PERILAKU ANAK REMAJA MASA KINI Jenny Gabriela1*, Belinda Mau2 1,2Sekolah Tinggi Teologi Excelsius Surabaya *Email Jennygabriela327 THE IMPACT OF GADGET USAGE ON THE DEVELOPMENT OF BEHAVIOR OF TODAY'S ADOLESCENTS Abstract The use of gadgets always has an impact on the development of children's behavior, because gagjed has various interesting, varied, and flexible features and applications so that it can add attractiveness to everyone, especially among children, nowadays gadjed can have a negative impact on the development of children's behavior The development of children's behavior seeks to psychology where due to playing Gadgej children become irritable, disobedient, lazy to learn, and can mimic behavior in gegjed. Children have now become active consumers where many electronic products and gadgets make children their market. "Moreover, not children, parents are also very helpful gadgets to the point of being called gadget freak Gadget. It is hoped that it will provide benefits for its users, where users must be able to operate gadgets properly, see gadget functions, and see the benefits of gadget applications. Keywords The impact of using Gadjed, the development of children's behavior Abstrak Penggunaan gadget selalu berdampak pada perkembangan tinggkah laku anak, karena gagjed memiliki berbagai fitur dan aplikasi yang menarik, bervariasi, dan feksibel sehingga dapat menambah daya Tarik bagi setiap orang, khususnya dikalangan anak-anak sekarang ini gadjed dapat memberikan dampak negatif bagi perkembangan tingkah laku anak. Perkembangan tingkah laku anak berupaya pada psikologi dimana akibat bermain gadgej anak menjadi mudah marah, suka membangkang, malas belajar, dan bisa menirukan tingkah laku didalam gegjed. Anak-anak kini telah menjadi konsumen aktif dimana banyak produk-produk elktronik dan Gadget yang menjadikan anak-anak sebagai pasar mereka. “ Apalagi jaman sekarang anak-anak, orang tua pun ada yang sangat menyukai gadget sampai disebut gadget diharapkan memberikan manfaat bagi para penggunanya, dimana para penggunanya harus mampu mengoperasikan gadget dengan baik, mengetahui fungsi gadget, dan mengetahui manfaat dari aplikasi gadget. Kata Kunci Dampak Penggunaan Gadjed, Perkembangan Perilaku Anak PENDAHULUAN Kehidupan manusia di era digital saat ini mengalami perkembangan tekonologi yang luar teknologi digital juga telah memasuki hubungan keluarga. Hal itu menjadikan seluruh unsur keluarga, baik orangtua maupu anak-anak Aslan, “Peran Pola Asuh Orangtua di Era Digital,” Jurnal Studia Insania 7, no. 1 2019 20-34. menjadi penggunaan media digital salah satunya adalah media gadget. Indonesia merupakan penggunaan internet terbesar di Asia Tenggara yang memiliki pengguna yang paling aktif dimedia sosial. Menurut data Global Wax menemukan bahwa Dyna Herlina S. dkk., Digital Parenting Mendidik Anak di Era Digital Yogyakarta Samudra Biru, 2018, 7-10. 100 Jurnal Excelsis Deo Jurnal Teologi, Misiologi dan Pendidikan kecanduan gadget dapat memepengaruhi perkembangan otak anak karena hormone dopamiene yang berlebihan mengganggu kematangan fungsi prefrontal korteks. Dampak gadget di era globalisasi membawa dampak positif dan negative. Adanya kemudahan dalam mencari informasih, pengetahuan, bisa mendapatkan atau saling berkomunikasi jarak jauh merupakan dampak salah satu dampak positif. Adanya perilaku anak yang kurang bersosialisasi, tidak mengerti sopan satun sebagi dampak tidak pernah bersosialisasi merupakan dapak negative yang banyak dikeluhkan perkembangan sosial pada anak. Menurut Dr. Jenny Radesky dari Baston University of Medicine mengatakan bahwa penggunaan gadget saat ini semakin intensif akan memberikan dampak pada pekembangan perilaku anak. Hal ini susuai dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara intensitas penggunaan gadget terhadap interaksi sosial anak. Anak yang dianggap sudah kebiasaan bermain gadget jika dalam waktu sehari bermain dengan gadget lebih dari dua jam, dan jika gadget diambil anak akan marah bahkan tantrum. Seorang pecandu gadget hanya akan tertuju kepada dunia maya. hal ini akan menyatakan sebuah respon yang terjadi melalui interaksi dalam lingkungannya, yang kemudian akan menimbulkan perubahan tingkah besar anak ataupun remaja Sylvie Puspita, Fenomena Kecanduan Gadget pada anak Usia Dini Surabaya Cipta Media Nusantara, 2020, 2. Misdayanti, Penguatan dan Inovasi Pelayanan Kesehatan dalam Eera Revalusi Industry Kendari UHO Edupress 2019, 283. Azimah Subagijo, Diet dan Detoks Gadget Jakarta PT Mizan Publika, 2020, 1. Fathoni, “Pengaruh Gadget terhadap Perkembangan Anak Usia Dini,” Http// komsumsi penggunaan Gadget dari waktu ke waktu. Salah satu sebabnya kurangnya pengawasan dari orang tua atau bahkan meniru perilaku orang tua dan orang-orang dewasa merupakan teknologi yang sangat popular sekarng ini, orang dewasa maupun anak-anak mengunakan Gadget. Dimana banyak-banyak produk-produk gadget yang menjadikan anak sebagai target pasar mereka dan anak-anak kini telah menjadi konsumen aktif penggunaan adalah sebuah istilah dalam Bahasa inggris yang mengartikan sebuah alat elektronik kecil dengan berbagai macam fungsi khusus. Gadget Bahasa Indonesia adalah suatu istilah yang berasal dari Bahasa inggris untuk merunjuk pada suatu peranti atau instrument yang memiliki tujuan dan fungsi praktis spesifik yang berguna yang umumnya diberikan terhadap sesuatu yang baru. Gadget dalam pengertian umum dianggap sebagai suatu perangkat elektronik yang memiliki fungsi khusus pada prangkatnya. Anak-anak kini telah menjadi konsumen aktif dimana banyak produk-produk elktronik dan Gadget yang menjadikan anak-anak sebagai pasar mereka. Apalagi jangan anak-anak, orang tua pun ada yang sangat menyukai gadget sampai disebut gadget freak. Zaman sekarang, gadget tidak hanya dipakai oleh para pembisnis saja, banyak para remaja adget-Terha Chusna, “Pengaruh Media Gadget pada Perkembangan Karakter Anak,” Jurnal Dinamika Penelitian 17, no. 2 2017 315–330. Https// Wahyu Novitasari, Dampak Penggunaan Gadget terhadap Interaksi Sosial Anak. Disertasi Surabaya Universitas Negeri Surabaya, 2016, 22. Jurnal Excelsis Deo Vol. 5 No. 1 Juni 2021 Jurnal Excelsis Deo Jurnal Teologi, Misiologi dan pendidikan 101 kan anak-anak pun telah banyak menggunakan gadget. Pada masa ini seluruh aspek perkembangan kecerdasan intelektual, emosi dan spiritual mengalami perkembangan yang luar biasa sehingga yang akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan selanjutnya sampai dewasa. Hasil penelitian juga diperoleh bahwa proses sosialisasi mempunyai kedudukan strategis bagi anak untuk dapat membina hubungan dalam berbagai lingkungan. Kegagalan dalam proses sosialisasi menyebabkan seseorang menjadi pemalu, kurang percaya diri, menyendiri, keras kepala. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi sudah sedemikian cepat sehingga tanpa disadari sudah mempengaruhi setiap aspek kehidupan manusia. Dewasa ini produk teknologi sudah menjadi kebutuhan sehari-hari dalam menjalankan aktivitas kehidupan. Penggunaan internet sudah bukan menjadi hal yang aneh ataupun baru lagi, khususnya di kota-kota besar bahkan sudah menjadi media paling penting dalam media pemasaran. Bahkan media seperti televisi, gadget, internet, smartphone, laptop bukan hanya beredar di perkotaan namun telah menjangkau hingga pelosok-pelosok desa. Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan Yahya, Psikologi Perkembangan Jakarta PT Kharisma Putra Utama, 2000, 23. Dewi Irmawati, “Pemanfaatan E-Commerce dalam Dunia Bisnis”, Jurnal Ilmiah Orasi Bisnis, November 2011 95-112 Hamdani, Strategi Belajar Mengajar Bandung Pustaka Setia, 2011, 20. S. Ameliola & Hanggara, “Perkembangan Dunia Informasi dan Teknologi METODE Tulisan ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan ialah dengan pendekatan studi pustaka, yaitu pengumpulan dokumen berupa sumber-sumber buku, jurnal, dan media lainnya yang mendukung pembahasan dalam tulisan ini. PEMBAHASAN Penggunaan Gedget Perkembagan teknologi dan informasi mengalami kemajuan yang sangat pesat, ditandai dengan kemajuan pada bidang informasi dan teknologi. Bangsa Indonesia merupakan salah satu bangsa yang ikut terlibat dalam kemajuan media informasi dan teknologi. Pada era sekarang gadget dengan berbagai aplikasi dapat menyajikan berbagai media sosial, sehingga seringkali disalah gunakan oleh siswa. Penggunaan gadget yang berlebihan pada siswa terkadang sering menimbulkan masalah pada proses belajar. Penggunaan gadget berdampak merugikan pada keterampilan interpersonal anak jika terlalu sering digunakan. Pegaruh handphone terhadap prestasi belajar siswa yang lain adalah siswa lebih mengandalkan handphone dari pada harus gadget secara berkelanjutan dan akan berdampak buruk bagi pola perilaku anak dalam kesehariannya, anak-anak yang cenderung terhadap Anak dalam Era Globalisasi,” Jurnal Konferensi Internasional Nurmalasari, “Pengaruh Penggunaan Gadget terhadap Tingkat Prestasi That are Easy to Carry Anywhere for,” Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Komputer 3, no. 2 2018 111–118. 102 Jurnal Excelsis Deo Jurnal Teologi, Misiologi dan Pendidikan terus-menerus menggunakan gadget akan sangat tergantung dan menjadi kegiatan yang harus dan rutin dilakukan oleh anak dalam aktifitas sehari-hari. Bisa dikatakan juga bahwa Gadget merupakan sebuah media modern yang dapat diartikan sebagai sebuah benda/alat yang sangat penting, yang dapat dipergunakan untuk semua bidang kehidupan, sebagaimana peralatan elektronik yang lain, gadget menjadikan pedang bermata dua, apabila dimanfaatkan dengan baik, dia akan memberikan manfaat bagi orang dewasa maupun Osa Kurniawan, “gadget adalah sebuah perangkat atau perkakas mekanis yang mini atau sebuah alat yang menarik karena relatif baru karena akan banyak memberikan kesenangan baru bagi penggunanya walaupun mungkin tidak praktis dalam penggunaannya”. Sedangkan menurut Muhammad Risal 2011 dalam Rohmah 2017, “gadget adalah sebuah istilah yang berasal dari bahasa Inggris, yang artinya perangkat elektronik kecil yang mempunyai fungsi khusus”. Bisa dikatakan juga bahwa Gadget merupakan sebuah media modern yang dapat diartikan sebagai sebuah benda/alat yang sangat penting, yang dapat dipergunakan untuk semua bidang kehidupan, sebagaimana peralatan elektronik yang lain, gadget menjadikan pedang bermata dua, apabila dimanfaatkan dengan baik, dia akan memberikan manfaat bagi orang dewasa Rafid Rachmatullah, "Peranan Orang Tua dalam Mengatasi Dampak Negatif Penggunaan Gadget pada Anak di Desa Cikatomas Kecamatan Cilograng Kabupaten Lebak Provinsi Banten," FKIP Unpas, 2017. Rohmah, Pengaruh Penggunaan Gadget dan Lingkungan Belajar terhadap Minat Belajar Siswa Kelas XI Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran SMK Muhammadiyah 2 Yogyakarta Fakultas Ekonomi UNY, 2017, 10. maupun 20163 menyebutkan bahwa gadget baik laptop, ipad, tablet atau smartphone adalah alat teknologi yang berisi aneka aplikasi dan informasi mengenai semua hal yang ada didunia mempunyai fungsi dan manfaat yang relatif sesuai dengan penggunaanya seperti menurut Puji Asmaul Chusna bahwa fungsi dan manfaat gadget secara umum sebagai berikut 1 Komunikasi Pengetahauan manusia semakin luas dan maju. Jika zaman dahulu manusia berkomunikasi melalui batin, kemudian berkembang melalui tulisan yang dikirimkan melalui pos. Sekarang zaman era globalisasi manusia dapat berkomunikasi dengan mudah, cepat, praktis dan lebih efisien dengan menggunakan handphone. 2 Sosial Gadget memiliki banyak fitur dan aplikasi yang tepat untuk kita dapat berbagi berita, kabar, dan cerita. Sehingga dengan pemanfaatan tersebut dapat menambah teman dan menjalin hubungan kerabat yang jauh tanpa harus menggunakan waktu yang relatif lama untuk berbagi. 3 Pendidikan Seiring berkembangnya zaman, sekarang belajar tidak hanya terfokus dengan buku. Namun melalui gadget seseorang dapat mengakses berbagai ilmu pengetahuan yang seseorang perlukan. Tentang pendidikan, politik, ilmu pengetahuan umum, agama, tanpa harus repot pergi ke perpustakaan yang mungkin jauh untuk dijangkau. Dengan gadget, Rafid Rachmatullah, Peranan Orang Tua dalam Mengatasi Dampak Negatif Penggunaan Gadget pada Anak di Desa Cikatomas Kecamatan Cilograng Kabupaten Lebak Provinsi Banten, 11. Jarot Wijanarko & Ester Setiawati, Ayah Baik-Ibu Baik Parenting Era Digital Jakarta Keluarga Indonesia Bahagia, 2016, 654. Asmaul Chusna, “Pengaruh Media Gadget pada Perkembangan Karakter Anak”. Jurnal Dinamika Penelitian 2017, 315-330. Jurnal Excelsis Deo Vol. 5 No. 1 Juni 2021 Jurnal Excelsis Deo Jurnal Teologi, Misiologi dan pendidikan 103 anak-anak usia pra sekolah kebawah bisa belajar memahami materi-materi belajar seperti pengenalan alphabet, huruf hijaiyah, angka, mengenal hewan, tumbuhan, benda-benda di sekitar dan belajar menyanyi dengan melihat video dari youtube, bahkan orang tua juga bisa memberikan latihan kepada anak dengan memanfaatkan game yang bisa melatih ingatan dan keterampilan anak. Belajar menggunakan Gadget Dalam dunia pendidikan, memberikan pelajaran dan pendidikan kepada anak usia perkembangan harus menggunakan cara yang aktif dan kreatif untuk memberi stimulasi terhadap perasaan senang anak sehingga pendidikan yang diberikan dapat mereka terima, karena jika anak merasa tidak senang, maka anak Dampak positif penggunaan gadget antara lain, yang pertama adalah gadget akan membantu perkembangan fungsi adaptif seorang anak artinya kemampuan seseorang untuk bisa menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan sekitar dan perkembangan zaman. Jika perkembangan zaman sekarang muncul gadget, maka anak pun harus tahu cara menggunakannya karena salah satu fungsi adaptif manusia zaman sekarang adalah harus mampu mengikuti perkembangan teknologi. Sebaliknya, anak yang tidak bisa mengikuti perkembangan teknologi bisa dikatakan fungsi adaptifnya tidak berkembang secara normal. Nilai positif lain adalah gadget memberi kesempatan anak untuk leluasa mencari informasi. Apalagi anak-anak sekolah sekarang dituntut untuk mengerjakan tugas melalui Nazir, Metode Penelitian Jakarta Penerbit Ghalia Indonesia,2003, 15. Atik Dwi Susanti, Pengaruh Pemanfaatan Gadget dalam Aktivitas Belajar untuk Dalam hal belajar, penggunaan gadget memiliki dampak positif antara lain 1 Anak memiliki pengetahuan yang lebih luas karena dalam gadget tidak ada batasan dalam mencari informasi mengenai apapun dan dari manapun, anak bisa bebas memilih belajar apa saja seperti mata pelajaran, belajar menanam bunga, belajar cara menggambar, melukis, belajar membuat sesuatu dari barang bekas, dan banyak sekali pembelajaran yang bisa ditemukan di dalam gadget. 2 Menambah semangat belajar, anak akan memiliki semangat karena mereka bisa belajar dengan melihat gambar hidup, warna warni, karakter kartun yang semuanya itu mereka sukai dan membuat perasaan mereka senang, bukan sekedar belajar dengan buku dan pensil yang terkadang memberikan efek bosan untuk anak-anak dalam masa perkembangan. 3 Lebih mudah memahami pelajaran, hal ini dikarenakan belajar menggunakan gadget akan bisa menjumpai contoh konkrit, bukan hanya materi pelajaran, contohnya seperti pada video-video pembelajaran tentang perilaku sopan santun, saling menghargai, saling menolong dan memaafkan. Gadget diharapkan memberikan manfaat bagi para penggunanya, di mana para penggunanya harus mampu mengoperasikan gadget dengan baik, mengetahui fungsi gadget, dan mengetahui manfaat dari aplikasi gadget. Gadget merupakan alat elektronik yang digunakan sebagai media informasi, media belajar, dan sebagai hiburan. Hampir semua kalangan memilikibarang kecil canggih tersebut. Gadget memiliki banyak fungsi bagi penggunanya sehingga dinilai lebih Meningkatkan Hasil Belajar Ppkn Siswa di Kelas Xi Iis Sma Negeri 1 Seputih Mataram Lampung FKIP Universitas Lampung Bandar Lampung, 2018, 27. 104 Jurnal Excelsis Deo Jurnal Teologi, Misiologi dan Pendidikan memudahkan untuk kebutuhan manusia. Namun dalam beberapa tahun terakhir ini, banyak permasalahan yang muncul akibat beredarnya sosial media, seperti meningkatnya kriminalitas, dan menurunnya moral pelajar. Menurut Parsons, tindakan individu dipengaruhi oleh dua macam orientasi, yaitu orientasi motivasional yang bersifat pribadi dan orientasi nilai yang bersifat sosial. Hal ini mengantarkan pemahaman bahwa tindakan seseorang dipengaruhi oleh kehendak dirinya dan dikontrol oleh nilai-nilai yang berlaku di Penggunaan Gadget Gadget juga dapat mempengaruhi perilaku sosial seseorang, bergantung pada cara orang tersebut menggunakan gadget tersebut. Ada beberapa dampak negatif karena berlebihan dalam penggunaan gadget pada perkemebangan anak yang membuat anak menjadi ketagihan atau kecanduan. Diantaranya adalah 1 Waktu terbuang sia-sia. Anak-anak akan sering lupa waktu ketika sedang asyik bermain gadget. Mereka membuang waktu untuk aktifitas yang tidak terlalu penting, padahal waktu tersebut dapat dimanfaatkan untuk aktifitas yang mendukung kematangan berbagai aspek perkembangan pada dirinya. 2 Perkembangan otak. Terlalu lama dalam penggunaan gadget dalam seluruh aktifitas sehari-hari akan menganggu perkembangan otak. Sehingga menimbulkan hambatan dalam kemampuan berbicara tidak lancar komunikasi, serta menghambat kemampuan dalam Johnson K. dan K. Morrow, Communication in the Classroom Applications dan Methods for a Communicative Approach Oxford Oxford University Press, 2015, 5. mengeskpresikan pikirannya. 3 Banyaknya fitur atau aplikasi yang tidak sesuai dengan usia anak, miskin akan nilainorma, edukasi dan agama. 4 Menganggu kesehatan. Semakin sering menggunakan gadget akan menganggu kesehatan terutama pada mata. Selain itu akan mengurangi minat baca anak karena terbiasa pada objek bergambar dan bergerak. 5 Menghilangkan ketertarikan pada aktifitas bermain atau melakukan kegiatan lain. Ini yang akan membuat mereka lebih bersifat individualis atau menyendiri. Banyak dari mereka diakhir pekan digunakan untuk bermain gadget ketimbang bermain dengan teman bermain untuk sekedar bermain bola dilapangan. Penggunaan gadget yang berlebihan pada anak akan berdampak negatif karena dapat menurunkan daya konsentrasi dan meningkatkan ketergantungan anak untuk dapat mengerjakan berbagai hal yang semestinya dapat mereka lakukan sendiri. Dampak lainnya adalah semakin terbukanya akses internet dalam gadget yang menampilkan segala hal yang semestinya belum waktunya dilihat oleh anak-anak. Penggunaan gadget dapat mempengaruhi pola perilaku remaja dikarenakan adanya ketertarikan terhadap sesuatu seperti mengikuti gaya hidup artis yang dilihat dari media sosial sehingga kepribadian remaja pun mengikuti kepribadian artis yang ia sukai tersebut. Media sosial yang sejatinya sebagai alat berbagi informasi sering kali disalahgunakan sehingga pengguna media sosial dalam hal ini kalangan remaja sangat Rita Kencana, Pengembangan Nilai Moral dan Agama Anak Usia Dini Bandung Edu Publiser, 2020, 145. Suwarsi, “Pengaruh Gadget terhadap Perkembangan Anak”, Seminar Tanggal 25 September 2016. Jurnal Excelsis Deo Vol. 5 No. 1 Juni 2021 Jurnal Excelsis Deo Jurnal Teologi, Misiologi dan pendidikan 105 mudah terpengaruh dan mengikuti hal-hal baik itu negatif maupun positif di media sosial itu sendiri. Dampak gadget pada anak paling dirasakan adalah penurunan dalam kemampuan bersosialiasi dengan orang-orang disekitar. Ketika anak terlalu asyik bermain dengan gadget, anak dapat mengabaikan dan tidak peduli dengan lingkungan sekitar. Sehingga tidak memahami etika bersosialisasi dengan orang disekitarnya. Dengan mengakses situs jejaring di dunia maya secara berlebihan juga dapat membuat anak berpikir bahwa mencari teman bisa dilakukan melalui internet, dan melupakan teman-teman yang ada dilingkungan sekitar. Kemajuan teknologi berpotensi membuat anak cepat puas dengan pengetahuan yang diperolehnya sehingga menganggap apa yang didapatnya dari internet atau teknologi lain adalah pengetahuan yang terlengkap dan final. Padahal banyak sekali yang harus digali pada proses pembelajaran secara tradisional yang bisa sangat efektif, bahkan adanya internet tidak akan bisa menggantikan proses pembelajaran dalam sebuah pencarian pengetahuan. Jika tidak dicermati, maka pada masa mendatang akan tercipta generasi yang akan cepat puas karena begitu mudahnya mencari informasi pada gadget. Dengan kata lain, anak-anak sekarang menganggap hidup itu seharusnya mudah yang pada akhirnya anak-anak akan memilih untuk menyederhanakan masalah dan menghindari kesulitan. Karena itu hasilnya anak makin hari makin lemah dalam hal kesabaran serta konsentrasi dan Aisyah Anggraeni dan Hendrizal Hendrizal, “Pengaruh Penggunaan Gadget terhadap Kehidupan Sosial Para Siswa SMA.” Jurnal Pelita Bangsa Pelestari Pancasila 13, no. 1 2018 64-76. cepat menuntut orang untuk memberi yang diinginkannya dengan gadget adalah perilaku keterikatan atau kecanduan terhadap smartphone yang memungkinkan menjadi masalah sosial, seperti halnya menarik diri dan kesulitan dalam performa aktivitas sehari-hari atau sebagai gangguan kontrol impuls terhadap diri seseorang. Menurut Chiu mengatakan bahwa adiksi smartphone adalah salah satu kecanduan yang memiliki resiko lebih ringan dari pada kecanduan alcohol ataupun kecanduan obat-obatan. Perilaku dapat dikatakan sebagai perilaku kecanduan apabila seseorang tidak dapat mengontrol keinginanya dan menyebabkan dampak negatif pada diri individu yang beberapa dampak negatif penggunaan gadget diatas, maka dapat penulis simpulkan bahwa penggunaan gadget dapat berakibat negatif apabila seseorang atau anak-anak belum mampu mengolah waktu dan menyaringkonetn atau aplikasi apa saja yang termuat dapat sebuah gadget. Hal tersebut berakibat akan menimbulkan banyak dapat buruk dari penggunaan gadget diantaranya seperti dapat menganggu kesehatan, menganggu perkembangan anak, dan seseorang akan lebih bersikap tertutup dengan lingkungan sekitar lebih lagi dapat mengganggu pengelolaan waktu belajar anak baik di sekolah maupun di rumah dan lingkungan masyarakat. Perkembangan Perilaku Anak Santrock mengatakan bahwa perkembangan adalah pola perubahan yang Yuwanto L., “Pengembangan Alat Ukur Blackberry Addict”. Jurnal Proceeding Pessat 5 Oktober 2013. 106 Jurnal Excelsis Deo Jurnal Teologi, Misiologi dan Pendidikan dimulai sejak pembuahan dan terus berlanjut disepanjang rentang kehidupan individu. Sebagian besar perkembangan melibatkan pertumbunhan, namun juga melibatkan kemunduran penuaan. Senada dengan Santrock, Hurlock mengemukakan bahwa perkembangan merupakan serangkaian perubahan progresif yang terjadi sebagai akibat dari proses kematangan dan pengalaman/belajar. Perkembngan development merupakan bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks, terjadi dalam pola yang teratur sebagai hasil dari proses pematangan. Sel-sel tubuh, jaringan orang, dan sistem organ megalami proses diferensi, ditandai dengan kemapuan untuk bekerja sesuai fungsi masing-masing dan di dalamnya terdapat perkembangan emosi, intelektual dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkunganya. Perkembangan terjadi secara alami pada setiap individu karena di dalamnya terdapat komponen-komponen psikologi yang dapat menunjang perkembangan. Komponen psikologi dalam perkembangan individu meliputi psikognitif, psiko-motorik dan psiko-afektif. Perkembangan merupakan suatu proses yang Panjang, membutuhkan dukungan dan stimulasi untuk mencapai perkembangan yang optimal. Menurut teori psikososial maupun teori perkembangan kognitif menyatakan bahwa perilaku yang ada pada diri seorang berlandasan pada pertimbangan-pertimbangan moral kognitif. Selanjutnya, masalah aturan, norma, nilai, etika, akhlak dan estetika adalah hal yang sering didengar dan selalu dihubungkan dengan konsep moral ketika seseorang akan menetapkan suatu keputusan psikolog, perilaku manusia berasal dari dorongan yang ada dalam diri manusia dan dorongan itu merupakan salah satu usaha untuk memenuhi kebutuhan yang ada dalam diri manusia. Dengan adanya dorongan tersebut, menimbulkan seseorang melakukan sebuah Tindakan atau perilaku khusus yang mengarah pada Tujuan. Kemampuan teknologi informasi dan multimedia dalam menyampaikan pesan dinilai sangat besar. Di tahun yang sudah termasuk modern ini, generasi muda Indonesia pun sudah akrab dengan yang Christiana Hari Soetjiningsi, Seri Psikologi Perkembangan Anak Jakarta Kencana, 2018, 2. Sjarkawi, Pembentukan Kepribadian Anak; Peran Moral intelektual, Emosional dan namanya teknologi dan segala peralatannya. Anak-anak dengan usia sekolah dasar pun sudah dibekali dengan pengenalan akan teknologi, akun-akun jaringan sosial, rata-rata banyak memiliki dan dikuasai oleh anak-anak sekolah, sebenarnya, teknologi digunakan untuk mempermudah keidupan manusia. Pada setiap individu sesorang terdapat dua faktor utama yang sangat menentukan kehidupannya, yaitu fisik dan ruh. Pemahaman terhadap kedua faktor ini memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap bagaimana seseorang berperilaku dalam realitas kehidupannya. Kedua faktor ini memiliki ruang dan dimensi yang berbeda. Jika yang pertama adalah sesuatu yang sangat mudah untuk diindra, tampak dalam bentuk perilaku, namun pada faktor yang kedua hanya dapat dirasakan dan menentukan terhadap baik buruknya suatu perilaku. Perilaku manusia adalah suatu fungsi dari interaksi antara individu dengan Sosial sebagai Wujud Membangun Jati Diri Jakarta PT Bumi Aksara 2009, 26. Akh. Muwafik Saleh, Membangun Karakter dengan Hati Nurani Jakarta Erlangga, 2012, 103. Jurnal Excelsis Deo Vol. 5 No. 1 Juni 2021 Jurnal Excelsis Deo Jurnal Teologi, Misiologi dan pendidikan 107 lingkungannya. Karena pada hakikatnya individu memiliki keunikan masing-masing yang membedakan satu dengan yang lain. Inilah yang disebut manusia sebagai makhluk individu. Menurut Arthur S. Rober bahwa Perilaku atau tingkah laku adalah sebuah istilah yang sangat umum mencakup tindakan, aktivitas, respon, reaksi, gerakan, proses, operasi-operasi dsb. Singkatnya, respon apapun dari organisme yang bisa yang terjadi pada seseorang didorong oleh motivasi. Penentu perilaku seseorang pada titik ini yaitu pada motivasi sebaga daya penggerak perilaku the energizer sekaligus menjadi. Motivasi juga dapat dikatakan sebagai suatu konstruk teoritis mengenai terjadinya perkembangannya, gadget dengan jaringan internet yang sekarang mudah diakses membuat para pembuat situs berupaya menjual situs yang mereka buat. Salah satu cara yang dapat menarik perhatian biasanya tampilan seperti ini banyak terdapat pada aplikasi game yaitu dengan cara menampilkan kekejaman dan kesadisan. Pada sebuah penelitian yang menyatakan bahwa game yang dimainkan di komputer atau laptop yang menampilkan unsur kekerasan memiliki sifat menghancurkan yang lebih besar dibanding kekerasan yang ada di televisi ataupun kekerasan dalam kehidupan nyata sekali pun. Biasanya anak-anak dan remaja yang akan lebih mudah terpengaruh, sehingga bisa menimbulkan kurangnya sensitivitas Veithzal Rivai, Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi Jakarta Rajawali Press, 2009, 230. Arthur S. Reber dan Emily S. Reber, Kamus Psikologi Yogyakarta Pustaka Pelajar, 2010, 217. Abdul Rahman Saleh, Psikologi Suatu Pengantar dalam Perspektif Islam Jakarta Kencana, 2009, 182. terhadap sesama, memicu munculnya perilaku agresif, sadistis, bahkan bisa mendorong munculnya sikap kriminal yang ada pada game yang dimainkan sehingga dapat mengeser nilai sosial dari pada antar sesama manusia. Menurut T. Ramli, pendidikan karakter memiliki esensi dan makna yang sama dengan pendidikan moral dan akhlak. Tujuannya adalah untuk membentuk pribadi anak supaya menjadi manusia yang baik, yaitu warga masyarakat dan Negara yang baik. Pendidikan karakter adalah upaya-upaya yang dirancang dan dilaksanakan secara sistematis untuk membantu peserta didik memahami nilai-nilai prilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan. Kemudian, nilai-nilai tersebut dapat terwujud dalam fikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata kerama, budaya, dan adat-istiadat. Dalam pendidikan karakter Muslich Masnur Lickona “menekankan pentingnya tiga komponen karakter yang baik components of good character, yaitu moral knowing atau pengetahuan tentang moral, moral feeling atau perasaan tentang moral, dan moral action atau perbuatan moral”. Hal ini diperlukan agar anak mampu memahami, merasakan dan mengerjakan sekaligus nilai-nilai kebijakan. Pendidikan karakter adalah pendidikan budi pekerti plus, yaitu yang Dahlia, Pengaruh Penggunaan Gadget terhadap Perilaku Sosial di SMA Darussalam Ciputat. Skripsi Jakarta Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan 2009, 10-11. Jamal Ma’mur Asmani, Buku Panduan Internalisasi Pendidikan Karakter di Sekolah Jogjakarta Diva Presss, 2013, 32. 108 Jurnal Excelsis Deo Jurnal Teologi, Misiologi dan Pendidikan melibatkan aspek pengetahuan cognitive, perasaan feeling, dan tindakan action. Menurut Lickona Thomas, tanpa ketiga aspek ini, maka pendidikan karakter tidak akan efektif Pendidikan karakter berfungsi, mengembangkan potensi dasar agar berhati baik, berpikiran baik, dan berperilaku baik, memperkuat dan membangun perilaku bangsa yang multicultural, meningkatkan peradaban bangsa yang kompetetif dalam pergaulan dunia. Penggunaan gadget dikarenakan tuntutan trend saat ini yang menuntuk mereka untuk aktif dalam dunia internet atau media sosial, oleh karena itu pada saat jam pelajaran, mereka juga sering menggunakan gadget unutk menutupi rasa bosan karena jam pelajaran yang panjang. Hal ini menyebabkan bahwa sebagaian materi yang dijelaskan oleh guru tidak lagi diserap dengan baik karena siswa tidak mampu berkonsentrasi lagi dengan pelajaran yang sedang berlangsung, yang dapat berakibat pada nilai akademik siswa, juga siswa menjadi jarang berkomunikasi dengan temannya karena lebih asik dengan gadget miliknya. Masih banyak orang tua yang belum melakukan pengawasan terhadap anaknya dalam penggunaan smartphone. Orang tua lebih memilih tidak mencampuri urusan anaknya, sikap orang tua seperti ini membuat anak merasa bebas untuk melakukan hal apapun yang mereka inginkan tanpa adanya kontrol dari orang tua. maka diharapkan agar terciptanya lingkungan yang kondusif bagi anak sehingga tidak melakukan perilaku penggunaan smartphone yang tinggi. Bentuk pengawasan bisa dilakukan dengan Nanda Ayu Setiawati, “Pendidikan Karakter Sebagai Pilar Pembentukan Karakter Bangsa,” Prosiding Seminar Nasional Tahunan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan 1, no. 1 2017 349. cara Orang tua dapat menanyakan perilaku anak kepada temannya, guru di sekolah, dan masyarakat sekitar untuk mengetahui apa saja yang dilakukan anak di luar rumah agar perilakunya dapat selalu terkontrol orang Di tahun yang sudah termasuk modern ini, generasi muda Indonesia pun sudah akrab dengan yang namanya teknologi dan segala peralatannya. Anak-anak dengan usia sekolah dasar pun sudah dibekali dengan pengenalan akan teknologi, akun-akun jaringan sosial, rata-rata banyak memiliki dan dikuasai oleh anak-anak sekolah, sebenarnya, teknologi digunakan untuk mempermudah keidupan manusia. Jika tidak dicermati, maka pada masa mendatang akan tercipta generasi yang akan cepat puas karena begitu mudahnya mencari informasi pada gadget. Jika perkembangan zaman sekarang muncul gadget, maka anak pun harus tahu cara menggunakannya karena salah satu fungsi adaptif manusia zaman sekarang adalah harus mampu mengikuti perkembangan teknologi. Gadget merupakan sebuah media modern yang dapat diartikan sebagai sebuah benda/alat yang sangat penting, yang dapat dipergunakan untuk semua bidang kehidupan, sebagaimana peralatan elektronik yang lain, gadget menjadikan pedang bermata dua, apabila dimanfaatkan dengan baik, dia akan memberikan manfaat bagi orang dewasa maupun anak-anak. Bisma Mukti Wibowo, Kementrian Kesehatan Republik Indonesia Politeknik Kesehatan Jakarta I Jakarta Ka. Unit TI, 2012, 2. Jurnal Excelsis Deo Vol. 5 No. 1 Juni 2021 Jurnal Excelsis Deo Jurnal Teologi, Misiologi dan pendidikan 109 DAFTAR PUSTAKA Chusna. “Pengaruh Media Gadget pada Perkembangan Karakter Anak.” Jurnal Dinamika Penelitian 17, 2 2017 315–330. Abdul, Saleh Rahman. Psikologi Suatu Pengantar dalam Perspektif Islam. Jakarta Kencana, 2009. Ameliola, S. & Hanggara, Perkembangan Dunia Informasi dan Teknologi terhadap Anak dalam Era Globalisasi. Jurnal Konferensi Internasional tentang Studi Indonesia. Anggraeni, Aisyah, and Hendrizal Hendrizal. "Pengaruh Penggunaan Gadget terhadap Kehidupan Sosial Para Siswa SMA." Jurnal Pelita Bangsa Pelestari Pancasila 13, no. 1,2018. Aslan, “Peran Pola Asuh Orangtua di Era Digital.” Jurnal Studia Insania 7, 2019 20-34. Asmaul, Chusna. “Pengaruh Media Gadget pada Perkembangan Karakter Anak.” Jurnal Dinamika Penelitian17, 2 2017 315-330. Dahlia. Pengaruh Penggunaan Gadget terhadap Perilaku Sosial di SMA Darussalam Ciputat. Skripsi. Jakarta Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, 2009. Dewi, Irmawati. “Pemanfaatan E-Commerce dalam Dunia Bisnis.” Jurnal Ilmiah Orasi Bisnis VI November 2011. Dyna Herlina S., dkk. Digital Parenting Mendidik Anak di Era Digital. Yogyakarta Samudra Biru, 2018. Fathoni A, R., “Pengaruh Gadget terhadap Perkembangan Anak Usia Dini.” Http// Hamdani. Strategi Belajar Mengajar. Bandung Pustaka Setia, 2011. Johnson, K. and K. Morrow. Communication in the Classroom Applications and Methods for a Communicative Approach. Oxford Oxford University Press, 1981. L., Yuwanto. “Pengembangan Alat Ukur Blackberry Addict.” Jurnal Proceeding Pessat 05 Oktober 2013. Ma’mur, Asmani Jamal. Buku Panduan Internalisasi Pendidikan Karakter di Sekolah. Jogjakarta Diva Presss, 2013. Misdayanti. Penguatan dan Inovasi Pelayanan Kesehatan dalam Era Revalusi Industry Kendari UHO Edupress, 2019. Nazir, Mohammad. Metode Penelitian. Jakarta Penerbit Ghalia Indonesia, 2003. Nurmalasari. “Pengaruh Penggunaan Gadget terhadap Tingkat Prestasi That are Easy to Carry Anywhere for.” Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Komputer 3, no. 2 2018 111–118. Rachmatullah, Rafid. "Peranan Orang Tua dalam Mengatasi Dampak Negatif Penggunaan Gadget pada Anak di Desa Cikatomas Kecamatan Cilograng Kabupaten Lebak Provinsi Banten." Bogor FKIP Unpas, 2017. Rita, Kencana. Pengembangan Nilai Moral dan Agama Anak Usia Dini. Bandung Edu Publiser, 2020. 110 Jurnal Excelsis Deo Jurnal Teologi, Misiologi dan Pendidikan Rivai, Veithzal. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Jakarta Rajawali Press, 2009. Rohmah, C. O. Pengaruh Penggunaan Gadget dan Lingkungan Belajar terhadap Minat Belajar Siswa Kelas XI Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran SMK Muhammadiyah 2 Yogyakarta. Skripsi. Fakultas Ekonomi UNY, 2017. Saleh, Muwafik. Membangun Karakter dengan Hati Nurani. Jakarta Erlangga, 2012. Sjarkawi. Pembentukan Kepribadian Anak Peran Moral Intelektual, Emosional dan Sosial sebagai Wujud Membangun Jati Diri. Jakarta PT Bumi Aksara, 2009. Soetjiningsi, Christiana Hari. Seri Psikologi Perkembangan Anak. Jakarta Kencana, 2018. Subagijo Azimah. Diet dan Detoks Gadget. Jakarta PT Mizan Publika, 2020. Susanti, Atik Dwi. Pengaruh Pemanfaatan Gadget dalam Aktivitas Belajar untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ppkn Siswa di Kelas Xi Iis Sma Negeri 1 Seputih Mataram. Skripsi. FKIP Universitas Lampung Bandar Lampung, 2018. Suwarsi. “Pengaruh Gadget terhadap Perkembangan Anak”. Seminar 25 September 2016. Sylvie, Puspita. Fenomena Kecanduan Gadget Pada anak Usia Dini. Surabaya Cipta Media Nusantara, 2020. Wahyu, Novitasari. Dampak Penggunaan Gadget tehadap Interaksi Sosial Anak. Disertasi. Surabaya Universitas Negri Surabaya, 2016, 22. Wijanarko, Jarot & Ester Setiawati, Ayah Baik-Ibu Baik Parenting Era Digital. Jakarta Keluarga Indonesia Bahagia, 2016. Yahya, Yudrik. Psikologi Perkembangan. Jakarta PT Kharisma Putra Utama, 2000. ... Gadgets were originally developed as a long-distance communication tool. Still, along with the times, gadgets can now be used as a communication tool to entertain with sound, writing, pictures, and videos Jey & Mau, 2021;Novitasari, 2019;Rosiyanti & Muthmainnah, 2018. In addition, gadgets can also be used as a source of information. ...... At the same time, other variables influence the rest. These results confirm that using gadgets in the learning process can support learning activities by utilizing various applications such as browsers and YouTube Jey & Mau, 2021;Novitasari, 2019;Rosiyanti & Muthmainnah, 2018. Gadgets have benefits as a means of learning for children. ...NadiaFebrina DafitHampir semua siswa dikelas II sudah bisa menggunakan gadget seperti untuk bermain game, nonton video youtube dan tiktok. Hal ini membuat minat belajar siswa menjadi berkurang dan hasil belajarnya pun menurun. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh gadget pada minat belajar dan umtuk mengetahui pengaruh gadget pada hasil belajar siswa kelas II SDN 67 Pekanbaru. Metode yang dilakukan pada penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian ini menggunakan pendeketan metode deskripti, dengan menggunakan uji normalitas, uji homogenitas, uji regresi linier sederhana dan korelasi determinasi. Hasil uji regresi sederhana menunjukkan bahwa gadgetX memiliki pengaruh terhadap Minat belajarY1 sebesar 14,2 % Dan hasil gadgetX memiliki pengaruh terhadap hasil belajarY2 sebesar % pada Siswa kelas II Sdn 67 Pekanbaru. Kesimpulan dari penelitian ini adalah gadget berpengaruh terhadap minat belajar sebesar 14,2% dan gadget berpengaruh terhadap hasil belajar sebesar 10,9 % pada siswa kelas II Sdn 67 Pekanbaru... Dengan usia tersebut tentu memiliki dampak yang signifikan pada pertumbuhan dan perkembangannya Subarkah, 2019. Dampak tersebut bisa berupa kecanduan gadget karena terlalu sering menggunakannya Jey & Mau, 2021. Bahkan dampak yang lebih buruk lagi adalah terkena sinar radiasi dari gadget itu sendiri Saniyyah et al., 2021. ...Muharrahman Muharrahman Novita LokaAdzhani SyarfinaNovita SariDi era society permainan tradisional petak umpet sudah mulai hilang dan sangat sulit ditemukan. Saat ini anak-anak lebih menyukai permainan modern yang ada di gadget. Bertujuan untuk mengetahui apakah permainan ini masih digunakan atau tidak dengan zaman teknologi sekarang ini. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan pengumpulan data berupa observasi dan wawancara melalui google form dengan 30 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa permainan tradisional petak umpet masih digunakan oleh anak-anak pada usia dini. Seperti hasil wawancara bahwa 96,7% responden mengatakan permainan ini sudah mulai hilang dengan hadirnya gadget. Solusi dari permasalahan tersebut adalah dengan terus mensosialisasikan permainan tradisional khususnya petak umpet pada anak usia dini. agar warisan budaya yang diturunkan dari generasi ke generasi ini tidak hilang ditelan zaman... Kemajuan teknologi salah satunya ditandai oleh hadirnya alat komunikasi yang dapat membantu meringankan pekerjaan dan memudahkan manusia dalam melakukan kegiatan sehari-hari, salah satunya adalah gadget. Gadget menurut Jey & Mau, 2021 adalah alat yang digunakan untuk memudahkan dalam mencasi informasi dan berkomunikasi. ...Riswati AshifaYulianti YuliantiYona WahyuningsihThis study aims to provide an overview of the Effect of Gadget Use on Social Behavior and Learning Achievement in Social Studies Learning in Elementary Schools. The method we use in this research is descriptive qualitative. This descriptive research is based on the results of the relevant data or literature sources that we have collected. Social sciences are subjects that are taught starting from elementary school using social science materials to study human relations as members of society. The results of this study are the use of gadgets in learning can facilitate obtaining information and improve social skills if used wisely. Gadgets have interesting features for students to use in learning so that students have high learning motivation which affects learning achievement. However, on the other hand, gadgets have negative effects such as addiction, and difficulty interacting and communicating well. The efforts made are that gadgets are used for learning purposes, time restrictions, reward, and punishment, as well as teacher and parent cooperation... Perkembangan teknologi ditandai oleh kemajuan pada bidang teknologi seperti munculnya alat-alat komunikasi yang disebut gawai Seto et al., 2021. Dengan adanya teknologi kehidupan manusia menjadi lebih mudah dalam melakukan kegiatan sehari hari, karena dapat berkomunikasi dan memperoleh informasi Jey & Mau, 2021. ...Nurhati NurhatiPrima Gusti YantiTujuan diadakan penelitian ini guna melihat pengaruh penggunaan gawai terhadap prestasi belajar. Peneliti menggunakan metode kuantitatif asosiatif, dengan populasi seluruh siswa kelas IV SDN Pengasinan VIII Kota Bekasi tahun ajaran 2021-2022 berjumlah 124 siswa. Sampel diambil dengan teknik simple random sampling berjumlah 44 siswa. Data dianalisis dengan regresi linier sederhana yang terdiri dari uji t dan koefisien determinasi R². Diketahui persamaan regresi linier sederhana yaitu Y = + 0,215X. Hasil hipotesis menunjukkan bahwa thitung > ttabel 3,864 > 2,018 sedangkan nilai sig. 0,000 < 0,05. Kemudian didapatkan nilai koefisien determinasi R² senilai 0,155 artinya bahwa penggunaan gawai mempengaruhi prestasi belajar sebesar 15,5%, sisa sebesar 84,5 % disebabkan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian Alat Ukur Blackberry AddictA FathoniR JohnsonK MorrowL YuwantoFathoni A, R., "Pengaruh Gadget terhadap Perkembangan Anak Usia Dini." Http// 10/Pengaruhgadget-Terha ml. Hamdani. Strategi Belajar Mengajar. Bandung Pustaka Setia, 2011. Johnson, K. and K. Morrow. Communication in the Classroom Applications and Methods for a Communicative Approach. Oxford Oxford University Press, 1981. L., Yuwanto. "Pengembangan Alat Ukur Blackberry Addict." Jurnal Proceeding Pessat 05 Oktober 2013.Buku Panduan Internalisasi Pendidikan Karakter di SekolahAsmani Ma'murJamalMa'mur, Asmani Jamal. Buku Panduan Internalisasi Pendidikan Karakter di Sekolah. Jogjakarta Diva Presss, 2013. Misdayanti. Penguatan dan Inovasi Pelayanan Kesehatan dalam Era Revalusi Industry Kendari UHO Edupress, Penggunaan Gadget terhadap Tingkat Prestasi That are Easy to Carry Anywhere forMohammad NazirPenelitianNazir, Mohammad. Metode Penelitian. Jakarta Penerbit Ghalia Indonesia, 2003. Nurmalasari. "Pengaruh Penggunaan Gadget terhadap Tingkat Prestasi That are Easy to Carry Anywhere for." Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Komputer 3, no. 2 2018 Orang Tua dalam Mengatasi Dampak Negatif Penggunaan Gadget pada Anak di Desa Cikatomas Kecamatan Cilograng Kabupaten Lebak Provinsi BantenRafid RachmatullahRachmatullah, Rafid. "Peranan Orang Tua dalam Mengatasi Dampak Negatif Penggunaan Gadget pada Anak di Desa Cikatomas Kecamatan Cilograng Kabupaten Lebak Provinsi Banten." Bogor FKIP Unpas, Kepribadian AnakSjarkawi. Pembentukan Kepribadian Anak Peran Moral Intelektual, Emosional dan Sosial sebagai Wujud Membangun Jati Diri. Jakarta PT Bumi Aksara, 2009. Soetjiningsi, Christiana Hari. Seri Psikologi Perkembangan Anak. Jakarta Kencana, AzimahSubagijo Azimah. Diet dan Detoks Gadget. Jakarta PT Mizan Publika, Pemanfaatan Gadget dalam Aktivitas Belajar untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ppkn Siswa di Kelas Xi Iis Sma Negeri 1 Seputih Mataram. Skripsi. FKIP Universitas Lampung Bandar LampungAtik SusantiDwiSusanti, Atik Dwi. Pengaruh Pemanfaatan Gadget dalam Aktivitas Belajar untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ppkn Siswa di Kelas Xi Iis Sma Negeri 1 Seputih Mataram. Skripsi. FKIP Universitas Lampung Bandar Lampung, 2018. Suwarsi. "Pengaruh Gadget terhadap Perkembangan Anak". Seminar 25 September 2016. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak dari penggunaan handphone terhadap interaksi sosial remaja, studi kasus siswa kelas IX SMPN 12 Poleang Barat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa intensitas penggunaan handphone tinggi mencapai 3-7 jam perhari. WhatsApp, tiktok dan facebook merupakan tiga aplikasi yang paling sering diakses oleh siswa. Penggunaan ini memberikan dampak positif seperti mendapatkan pengetahuan luas, mempermudah komunikasi dan melatih kreativitas anak. Akan tetapi, penggunaan tanpa adanya kontrol dari orangtua memberikan dampak negatif diantaranya ancaman pornoaksi akibat mengikuti konten yang sedang viral, membuat atau sekadar membagikan gambar yang tidak pantas di grup-grup whatsApp kelas, menjadikan remaja lebih individualis, menjadikan hubungan interaksi sosial yang tercipta baik antar teman sebaya, hingga guru dan orang tua cenderung kurang sopan, dan membuat remaja kurang peka terhadap lingkungan sekitar Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Jurnal Pendidikan Indonesia p-ISSN 2745-7141 e-ISSN 2746-1920 Vol. 4 No. 01 Januari 2023 Doi 86 DAMPAK PENGGUNAAN HANDPHONE TERHADAP INTERAKSI SOSIAL REMAJA STUDI KASUS SISWA KELAS IX SMPN 12 POLEANG BARAT Ramang UIN Alauddin Makassar, Indonesia ramang121 Diterima 02-12-2022 Direvisi 10-12-2022 Disetuji 05-01-2023 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak dari penggunaan handphone terhadap interaksi sosial remaja, studi kasus siswa kelas IX SMPN 12 Poleang Barat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa intensitas penggunaan handphone tinggi mencapai 3-7 jam perhari. WhatsApp, tiktok dan facebook merupakan tiga aplikasi yang paling sering diakses oleh siswa. Penggunaan ini memberikan dampak positif seperti mendapatkan pengetahuan luas, mempermudah komunikasi dan melatih kreativitas anak. Akan tetapi, penggunaan tanpa adanya kontrol dari orangtua memberikan dampak negatif diantaranya ancaman pornoaksi akibat mengikuti konten yang sedang viral, membuat atau sekadar membagikan gambar yang tidak pantas di grup-grup whatsApp kelas, menjadikan remaja lebih individualis, menjadikan hubungan interaksi sosial yang tercipta baik antar teman sebaya, hingga guru dan orang tua cenderung kurang sopan, dan membuat remaja kurang peka terhadap lingkungan sekitar. ABSTRACT This study aims to determine the impact of cellphone use on adolescent social interaction, a case study of 9th grade students of SMPN 12 West Poleang. This research uses a descriptive qualitative approach with a case study method. The results showed that the intensity of cellphone use is high, reaching 3-7 hours per day. WhatsApp, tiktok and facebook are the three applications most frequently accessed by students. This use has a positive impact such as gaining broad knowledge, facilitating communication and training children's creativity. However, use without parental control has a negative impact including the threat of pornography due to following viral content, creating or simply sharing inappropriate images in class WhatsApp groups, making adolescents more individualistic, making social interaction relationships created both among peers, to teachers and parents tend to be less polite, and making adolescents less sensitive to the surrounding environment. *Author Ramang Email ramang121 Kata kunci Remaja; Dampak Penggunaan handphone; Interaksi Sosial Keywords Teenagers; Impact of cell phone use; Social interaction Pendahuluan Manusia adalah makhluk individu sekaligus makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial, manusia akan berusaha untuk melakukan interaksi dengan manusia lainnya Azmi, 2018. Jarang sekali atau bahkan hampir tidak ada manusia yang bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Maka dari itu, interaksi sosial sangatlah penting. Seiring dengan perubahan zaman dan perkembangan teknologi, pola interaksi sosial juga ikut mengalami perubahan. Tidak ada lagi hambatan ruang dan waktu, semua bisa diatasi dengan interaksi melalui media sosial seperti whatsApp dan facebook. Akan tetapi, disisi lain penggunaan teknologi yang semakin meningkat justru menurunkan intensitas interaksi sosial. Interaksi yang pada awalnya dilakukan secara langsung Ramang Jurnal Pendidikan Indonesia Japendi, Vol. 4 No. 01 Januari 2023 87 tatap muka kini mulai digantikan menjadi interaksi dengan handphone. Perubahan dalam pola interaksi sosial tersebut menghasilkan pola sikap yang menjadi lebih individualis. Dampak di atas juga menjangkau kalangan pelajar SMP atau remaja pada umumnya. Remaja yang dalam tahap perkembangannya memerlukan interaksi sosial yang berkualitas, justru mengalami hambatan karena kemerosotan kualitas intersaksi sosial Jamun et al., 2019. Banyak waktu dipakai untuk bermain handphone. Interaksi sosial langsung semakin berkurang. Interaksi sosial didefinisikan sebagai hubungan-hubungan sosial yang menyangkut hubungan antar individu, individu seseorang dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok Khairul Anwar & Taufik, 2016. Tanpa adanya interaksi sosial maka tidak akan mungkin ada kehidupan bersama. Proses sosial merupakan suatu interaksi atau hubungan timbal balik atau saling mempengaruhi antar manusia yang berlangsung sepanjang hidupnya didalam masyarakat. Sebagaimana diketahui, manusia adalah makhluk sosial, yaitu makhluk yang selalu membutuhkan sesamanya dalam kehidupannya sehari–hari Mundiasari, 2022. Oleh karena itu, tidak dapat dihindari bahwa manusia harus selalu berhubungan dengan manusia lainnya. Menurut Maradjabessy et al., 2019, interaksi sosial merupakan bentuk-bentuk yang kelihatan apabila orang-orang perorangan ataupun kelompok-kelompok manusia menghadirkan hubungan satu sama lain terutama dengan mengutamakan kelompok serta lapisan sosial sebagai unsur pokok struktur sosial. Interaksi sosial dapat dipandang sebagai dasar proses-proses sosial yang ada, menunjuk pada hubungan-hubungan sosial yang dinamis. Lebih lanjut menurut Bewu et al., 2020, interaksi sosial adalah hubungan-hubungan sosial yang dinamis, yang menyangkut hubungan antara perorangan seperti hubungan ibu dan anak, antara kelompok-kelompok seperti anggota kelas yang satu dengan kelas yang lain, maupun antara orang perorangan dengan kelompok seperti guru dan muridnya Di et al., 2021. Interaksi sosial yang dianggap paling ideal adalah secara tatap muka langsung. Interaksi tatap muka lebih memungkinkan suatu proses yang bersifat dinamis dan timbal balik secara langsung. Pertukaran informasi secara tatap muka dapat mempercepat proses saling mempengaruhi antara pihak-pihak yang berinteraksi didalamnya Aziz & Nurainiah, 2018. Suatu interaksi sosial tidak akan mungkin terjadi apabila tidak memenuhi dua syarat, yaitu 1 Adanya kontak sosial social-contact. Kontak sosial merupakan bertemunya dua pihak atau lebih secara fisik, baik tanpa alat langsung maupun dengan alat tidak langsung. 2 Adanya komunikasi, komunikasi adalah suatu proses penyampaian dan penerimaan pesan ide, gagasan dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi upaya saling mempengaruhi antara keduanya. Proses komunikasi ada dua bentuk yakni verbal dan non verbal. Komunikasi verbal menggunakan lisan dan tulisan. Sedangkan non verbal menggunakan simbol-simbol, misalnya gestur tubuh dan bahasa isyarat. Aspek-aspek interaksi sosial digolongkan menjadi tiga aspek, yaitu 1 kontak sosial yaitu menjalin hubungan akrab, 2 individu akan terlibat dalam kegiatan kelompoknya dan mau menyumbangkan ide bagi kemajuan kelompoknya, dan 3 frekuensi hubungan dalam kelompoknya Bewu et al., 2020. Ramang Jurnal Pendidikan Indonesia Japendi, Vol. 4 No. 01 Januari 2023 88 Interaksi sosial di lingkungan sekolah dapat berlangsung antara siswa dengan siswa, siswa dengan guru atau tenaga kependidikan lainnya. Kualitas interaksi sosial pelajar SMP sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain intensitas interaksi sosial tersebut Pauziah, 2022. Penelitian ini hendak mendeskripsikan dampak pemakaian handphone terhadap interaksi sosial pelajar SMPN 12 Poleang Barat. Penelitian dilatar belakangi oleh penggunaan handphone yang semakin canggih di kalangan remaja khususnya pelajar SMP di kabupaten Bombana. Dalam hal ini, peneliti hendak menggali dampak penggunaan handphone terhadap kualitas interaksi remaja. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif metode studi kasus Rukin, 2019 menyatakan bahwa penelitian studi kasus merupakan penelitian yang dilakukan terhadap objek yang disebut sebagai kasus, yang dilakukan secara seutuhnya, menyeluruh, dan mendalam dengan menggunakan berbagai sumber data. Penelitian kualitatif ini dilakukan dengan menekankan kedalaman konsep yang dikaji secara empiris. Tujuan menggunakan pendekatan kualitatif agar peneliti dapat meneliti masalah penggunaan handphone dan dampaknya pada interaksi sosial siswa SMPN 12 Poleang Barat. Teknik pengumpulan data yang dipakai dalam proses penelitian ini adalah angket dan wawancara. Pengisian angket atau kuisioner digunakan untuk mendapatkan data gambaraan umum kebiasaan dan intensitas penggunaan handphone oleh siswa. Sementara itu, wawancara digunakan untuk menggali secara mendalam dampak penggunaan handphone terhadap interaksi sosial siswa. Informan yang dipilih dalam wawancara ditentukan berdasarkan hasil analisis kuesioner. Data yang dihasilkan nanti berupa data deskriptif yang diperoleh dari observasi dan wawancara dari siswa dan orang tua siswa tersebut. Hasil Dan Pembahasan Hasil analisis penelitian penggunaan handphone tersaji pada gambaran data berikut Ramang Jurnal Pendidikan Indonesia Japendi, Vol. 4 No. 01 Januari 2023 89 Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari 46 responden, dapat diketahui 87% siswa sudah memiliki handphone sendiri dan sisanya 13% belum memiliki handphone sendiri masih memakai handphone milik bersama keluarga orang tua, saudara, dll. Rata-rata penggunaan handphone pada siswa SMPN 12 Poleang Barat termasuk kategori tinggi. Rata-rata per hari bisa mencapai 3-7 jam. Dari hasil wawancara dengan orang tua siswa yang mengatakan bahwa anaknya menggunakan handphone hingga berjam-jam terlebih ketika orang tua tidak berada di rumah atau sedang bekerja. Hal tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan Saniyyah et al., 2021 yang menyatakan bahwa rata-rata anak mengunakan handphone 3-6 jam per hari. Hal ini menunjukkan intensitas penggunaan handphone termasuk kategori tinggi. Penggunaan tinggi yaitu pada intensitas penggunaan lebih dari 3 jam dalam sehari, penggunaan sedang yaitu pada intensitas penggunaan sekitar 3 jam dalam sehari, dan rendah yaitu pada intensitas penggunaan kurang dari 3 jam dalam sehari. Mengingat peraturan sekolah melarang siswa untuk membawa handphone ke sekolah, maka dapat dipastikan bahwa data penggunaan handphone di atas memperlihatkan intensitas pemanfaatan handphone di luar jam sekolah. Hampir sebagian waktu siswa di rumah dihabiskan menggunakan handphone. Adapun bentuk pemanfaatan handphone di kalangan siswa tersebut antara lain sebagai sarana komunikasi whatsApp 87%, sebagai media atau fasilitas belajar google 28,3%, dengan handphone juga siswa dapat berinteraksi sosial melalui media sosial seperti facebook 34,8%, instagram 28,3%, dan sebagainya. Handphone yang menjadi fasilitas yang multifungsi ini menawarkan berbagai kemungkinan pemanfaatan kepada penggunanya siswa. Selain sebagai media komunikasi interaksi sebagaimana disebutkan di atas, handphone juga menjadi sarana hiburan atau rekreasi tik-tok 65,2%, youtube 30,4% & game 17,4%. Hal ini ditunjang oleh aplikasi-aplikasi seperti audioplayer, digital camera, video player, berbagai model game online maupun offline, dan sebagainya. Dengan demikian, patut diduga bahwa intensitas pemakaian handphone yang cukup tinggi di kalangan siswa sekolah berkaitan dengan fungsi-fungsi yang ditawarkan handphone itu sendiri yang kian kompleks. Semakin kompleks aplikasi yang ada, semakin lama waktu yang akan dilewati seseorang bersama handphonenya. Ramang Jurnal Pendidikan Indonesia Japendi, Vol. 4 No. 01 Januari 2023 90 A. Dampak Penggunaan handphone terhadap Interaksi Sosial Penggunaan handphone tanpa adanya pengawasan orang tua memberikan dampak terhadap interaksi sosial yang terjadi, terutama pada lingkungan sekelilingnya dan dalam keluarga. Hasil observasi yang peneliti lakukan, penggunaan handphone lebih dari 3 jam tanpa adanya pengawasan dan kontrol dari orang tua memberikan pengaruh terhadap interaksi sosial remaja siswa SMPN 12 Poleang Barat. Pengaruh yang dihasilkan oleh penggunaan handphone di antaranya adalah ancaman pornoaksi akibat mengikuti konten yang sedang viral, membuat atau sekadar membagikan gambar yang tidak pantas di grup-grup Whatsapp kelas, menjadikan hubungan interaksi sosial yang tercipta baik antar teman sebaya, hingga guru dan orang tua cenderung kurang sopan, remaja lebih cenderung menyukai berkomunikasi melalui media dari pada berkomunikasi secara tatap muka langsung. Selanjutnya, handphone menjadikan remaja lebih individualis, handphone menjadikan remaja konsumtif dan handphone membuat remaja kurang peka terhadap lingkungan sekitar. Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Santoso, 2020 mengemukakan bahwa anak sekarang terlalu asik menggunakan gawainya, mereka akan terlena dan lupa dengan kebutuhannya sendiri yaitu belajar dan bersosialisasi pada lingkungan masyarakat Prayuda et al., 2020 yang menyatakan bahwa penggunaan handphone yang terlalu lama dapat mempengaruhi tingkat agresif anak. Selain itu, anak menjadi tidak peka dan tidak peduli terhadap lingkungan disekelilingnya. Hal ini dibuktikan dengan hasil observasi dan wawancara dengan anak dan orang tua bahwa anak cenderung kurang peka terhadap keluarganya. Anak akan mau melaksanakan jika diperintah saja, tidak dengan kesadaran dalam diri anak tersebut. Sedangkan dampak positif dari penggunaan handphone secara tepat dan terkontrol diantaranya mendapatkan pengetahuan luas dengan mencari informasi di google, mempermudah berkomunikasi dengan orang lain, bermain permainan yang mengasah otak. Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa, mereka bisa mengakses berbagai informasi melalui internet dan mencari materi pelajaran serta membantu mengerjakan tugas sekolah. Hal ini terkonfirmasi oleh hasil wawancara dengan orang tua yang menjelaskan jika anak mengalami kesulitan belajar, mereka akan membuka google untuk mendapat jawaban yang ingin diketahui Simanihuruk et al., 2019. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dilapangan melalui observasi, wawancara, dokumentasi dan pencatatan, peneliti menyimpulkan intensitas penggunaan handphone dari siswa kelas IX SMPN 12 Poleang Barat rata-rata penggunaan tergolong kategori tinggi. Penggunaan intensitas tinggi yaitu penggunaan handphone pada intensitas lebih dari 3 jam dalam sehari. Rata-rata siswa menggunakan handphone sehari mencapai 3-7 jam. WhatsApp, tiktok dan facebook merupakan tiga aplikasi yang paling sering diakses oleh siswa. Beberapa dampak positif dari penggunaan handphone ini adalah mendapatkan pengetahuan luas dengan mengakses berbagai informasi melalui internet dan media sosial, mempermudah komunikasi dengan orang lain, dan sarana hiburan seperti bermain game atau menonton video. Selain dampak positif, ada juga dampak negatif diantaranya ancaman pornoaksi akibat mengikuti konten yang sedang viral, Ramang Jurnal Pendidikan Indonesia Japendi, Vol. 4 No. 01 Januari 2023 91 menjadikan hubungan interaksi sosial yang tercipta baik antar teman sebaya, hingga guru dan orang tua cenderung kurang sopan, remaja lebih cenderung menyukai berkomunikasi melalui media daripada berkomunikasi secara tatap muka langsung. Interaksi sosial remaja siswa kelas IX SMPN 12 Poleang Barat secara umum masih dikategorikan baik. Dengan pendidikan dan didikan dari guru dan orang tua kepada anak, sikap menghormati orang lain, saling tolong menolong, sopan santun, mengucapkan terima kasih masih tetap terjalin. Namun, siswa kurang peka dan peduli terhadap orang disekelilingnya. Sehingga dampak dari penggunaan handphone terhadap interaksi sosial ini membuat anak kurang peka dan peduli. Ramang Jurnal Pendidikan Indonesia Japendi, Vol. 4 No. 01 Januari 2023 92 Bibliografi Aziz, M., & Nurainiah, N. 2018. Pengaruh penggunaan handphone terhadap interaksi sosial remaja di desa dayah meunara kecamatan kutamakmur kabupaten aceh utara. Jurnal Al-Ijtimaiyyah, 42, 19–39. Azmi, S. 2018. Pendidikan Kewarganegaraan Merupakan Salah Satu Pengejawantahan Dimensi Manusia Sebagai Makhluk Individu, Sosial, Susila, Dan Makhluk Religi. Likhitaprajna, 181, 77–86. Bewu, Y., Dwikurnaningsih, Y., & Windrawanto, Y. 2020. Pengaruh Penggunaan Gadget Terhadap Interaksi Sosial Pada Siswa Kelas X Ips Sma Kristen Satya Wacana Salatiga. Psikologi Konseling, 152. Di, K. A. M. E. J., Dan, D. S. T., Gedung, M. E. L. D. D., & Tiga, W. K. M. 2021. Social Pedagogy Journal of Social Science Education. Jamun, Y. M., Wejang, H. E. A., & Ngalu, R. 2019. Pengaruh Penggunaan Gadget Terhadap Pola Interaksi Sosial Siswa Sma Di Kecamatan Langke Rembong. JIPD Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar, 31, 1–7. Khairul Anwar, M., & Taufik, M. 2016. Hubungan Antara Konsep Diri dengan Interaksi Sosial Pada Perawat di Rumah Sakit Islam Surakarta. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Maradjabessy, M. F., Lasut, J. J., & Lumintang, J. 2019. Interaksi Sosial Forum Mahasiswa Kota Tidore Kepulauan di Kota Manado. HOLISTIK, Journal Of Social and Culture, 121. Mundiasari, K. 2022. POLA HUBUNGAN ANTAR MANUSIA SEBAGAI INSAN PENDIDIKAN. Aktualita Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan, 12II. Pauziah, S. 2022. POLA INTERAKSI SISWA PENGGUNA GADGET DI MAN 2 KOTA BOGOR. Sosial Horizon Jurnal Pendidikan Sosial, 91, 35–45. Prayuda, R. A., Munir, Z., & Siam, W. N. 2020. Pengaruh Pemakaian Gadget Terhadap Perilaku Sosial Siswa di Sekolah Dasar Negeri Taal 01 Kecamatan Tapen Kab. Bondowoso. Jurnal Keperawatan Profesional, 81, 40–48. Rukin, S. P. 2019. Metodologi Penelitian Kualitatif. Yayasan Ahmar Cendekia Indonesia. Saniyyah, L., Setiawan, D., & Ismaya, E. A. 2021. Dampak Penggunaan Gadget Terhadap Perilaku Sosial Anak Di Desa Jekulo Kudus. Edukatif Jurnal Ilmu Pendidikan, 34, 2132–2140. Santoso, F. A. 2020. Dampak Penggunaan Gawai Terhadap Pembelajaran Siswa SD. Edukatif Jurnal Ilmu Pendidikan, 21. Ramang Jurnal Pendidikan Indonesia Japendi, Vol. 4 No. 01 Januari 2023 93 Simanihuruk, L., Simarmata, J., Sudirman, A., Hasibuan, M. S., Safitri, M., Sulaiman, O. K., Ramadhani, R., & Sahir, S. H. 2019. E-learning Implementasi, strategi dan inovasinya. Yayasan Kita Menulis. © 2022 by the authors. Submitted for possible open access publication under the terms and conditions of the Creative Commons Attribution CC BY SA license ResearchGate has not been able to resolve any citations for this PauziahAdvances in information technology, especially gadgets, have now entered all aspects of human life, if you pay attention at this time almost all walks of life have used gadgets, especially teenagers because they are considered to be able to affect the interaction patterns of users. The purpose of this research is to find out how the interaction patterns formed by students using gadgets are within the scope of student interactions in the school environment. This research method uses a qualitative case study approach. carried out at MAN 2 Bogor City from January to April 2022, the primary sources are students, data collection by observation and observasi and interviews is validated by triangulation of sources, analyzed through the stages of data collection, data reduction, data display and conclusion drawing. The results of this study indicate the interaction pattern of students using gadgets in MAN 2 Bogor city; interaction through media that is used as a tool to exchange information, focus on each gadget, individual interaction between groups, interactions that occur through online games, cooperation between friends through whatsapp groups, being alone individual.Rio Aditya PrayudaZainal MunirWiwin Nur SiamThe use of gadgets is one of the electronic media that influences social behavior, especially in absorption in interacting with social values. This study aims to analyze the Effects of the Use of Gadgets on Social Behavior of Students in Taal 1 Primary School, Tapen District, Bondowoso Regency. The research design used was analytic with cross sectional approach. The population was students and a sample of 38 students consisted of classes III, IV, and V of Taal 1 Elementary School, Tapen District, Bondowoso District with a total sampling method. Data was collected using a questionnaire, then the data was tabulated and analyzed using Spearman Rho statistical correlation analysis with a significance level of so that a p

dampak penggunaan hp terhadap interaksi sosial masyarakat indonesia