TIMESJATIM, SURABAYA - Sejumlah wali murid Sekolah Islam Shafta Surabaya mengikuti webinar parenting dengan pemateri Dr H Agus Muhammad Najib, MA, Sabtu (6/8/2022).. KH Najib, demikian sapaan akrabnya, merupakan Pembantu Rektor 1 INFAKA Gresik. Dalam kesempatan ini, ia membawakan materi bertema Memaknai Belajar di Hari Kemerdekaan RI ke-77 dan Parenting Islam.
JumadiSubur sedang menyampaikan materi "Ada empat ON yang harus dinyalakan dalam diri orang tua dalam mendidik anak yaitu vision, action, passion dan colaboration." Jumadi Subur seorang trainer juga konsultan parenting menyampaikan materi parenting untuk wali murid baru. Tujuan Kegiatan Parenting. Ustadzah Pujiati, ketua panitia
Dalamsidak, guru melepas masker saat memberikan materi pelajaran ke siswa di kelas. Dalam sidak, guru melepas masker saat memberikan materi pelajaran ke siswa di kelas. REPUBLIKA.ID; REPUBLIKA TV; GERAI; IHRAM; REPJABAR; REPJOGJA; RETIZEN; BUKU REPUBLIKA; REPUBLIKA NETWORK; Wednesday, 5 Muharram 1444 / 03 August 2022
Iniberarti kerjasama antara guru PAUD dengan orangtua dalam mendidik anak harus dilakukan lebih optimal lagi. Untuk memunculkan kerjasama tersebut pihak lembaga PAUD perlu menyelenggarakan praktek layanan bimbingan dan konseling bagi wali murid. Praktek layanan bimbingan dan konseling bagi wali murid ini disebut dengan layanan konsultasi.
1 Review materi kemarin 2. Menyanyi : Ayoo gosok gigi 3. Diskusi kegiatan hari ini 4. Menyiapkan property 5. Mendengarkan arahan drg 6. Kesepakatan kelas / aturan bermain 07.30 - 08.00 Narasumber : drg (orangtua / wali murid) / Puskesmas Kegiatan inti : 1. Guru mengajak anak praktek gosok gigi 2. Bermain teabak gambar ( bersama drg) 3.
Kepada: Yth. Bapak/Ibu Orang Tua/Wali Murid Kelas VI (enam) MI MTHLAUL ANWAR TAPOS II di Tempat Assalamu'alaikum, wr, wb. Bersama dengan surat ini, kami mendo'akan semoga Bapak/Ibu sekeluarga selalu dalam keadaan sehat wal'afiat serta selalu dalam lindungan-Nya. Aamiin
Delivered0721-253.988 Jl. Kamboja No.1 (dpn Budi Luhur) B.Lpg de'Arte Café Proundly Present: Xtraordinary New Year 2015 with XO-IX, Indonesian International Quest Star in de Arte Café Jl
cVtd0. The purpose of this community service program is to assist the managers and teachers of PAUD Al Akram in maximizing 6 aspects of child development, namely aspects of religious and moral values, physical and motoric aspects, cognitive aspects, social emotional aspects, language aspects and art aspects found in students. through the implementation of parenting programs for parents. This service method uses mentoring and counseling with the target being the managers and teachers of PAUD Al-Akram. The result of this service program is that after 6 months of mentoring to managers and teachers, Al Akram PAUD already has a routine schedule of once every 2 weeks for parenting activities for parents of students with parenting material plans that are quite systematic and structured using a learning approach. adults and according to the character of the local community. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Jurnal Pengabdian UNDIKMAJurnal Hasil Pengabdian & Pemberdayaan kepada Masyarakat jpengabdianlppm 2, No. 1 Mei 2021E-ISSN 2722-5097Pg 83-90Jurnal Pengabdian UNDIKMA Vol. 2. No. 1 Mei 2021 Copyright © 2021, Suharyani et al. 83Implementasi Program Parenting bagi Orang Tua Siswa di PAUD Al-Akram DesaSepapan Kabupaten Lombok TimurSuharyani*, Ni Ketut Alit Suarti, I Wayan Tamba,I Made Gunawan, Farida Herna AstutiFakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi FIPP Universitas Pendidikan Mandalika*Corresponding Author suharyani The purpose of this community service program is to assist themanagers and teachers of PAUD Al Akram in maximizing 6 aspects of childdevelopment, namely aspects of religious and moral values, physical andmotoric aspects, cognitive aspects, social emotional aspects, language aspectsand art aspects found in students. through the implementation of parentingprograms for parents. This service method uses mentoring and counseling withthe target being the managers and teachers of PAUD Al-Akram. The result ofthis service program is that after 6 months of mentoring to managers andteachers, Al Akram PAUD already has a routine schedule of once every 2 weeksfor parenting activities for parents of students with parenting material plans thatare quite systematic and structured using a learning approach. adults andaccording to the character of the local HistoryReceived 12-03-2021Reviewed 19-04-2021Accepted 24-04-2021Published 05-05-2021Key WordsParenting Program, Tujuan program pengabdian kepada masyarakat ini dalah untukmendampingi pengelola dan guru PAUD Al Akram dalam memaksimalkan 6aspek perkembangan anak yaitu aspek nilai Agama dan Moral, aspek fisik danmotoric, aspek kognitif, aspek sosial emosional, aspek bahasa dan aspek seniyang terdapat pada anak didik melalui pelaksanaan program parenting bagiorang tua. Metode pengabdian ini menggunakan pendampingan dan penyluhandengan sasaran adalah pengelola dan guru PAUD Al-Akram. Hasil programpengabdian ini yakni setelah dilakukan pendampingan selama 6 bulan terhadappengelola dan guru, PAUD Al Akram sudah memiliki jadwal secara rutin 2minggu sekali untuk kegiatan parenting kepada orang tua siswa dengan rencanamateri-materi parenting yang sudah cukup sistematis dan terstruktur denganmenggunakan pendekatan pembelajaran orang dewasa serta sesuai dengankarakter masyarakat ArtikelDiterima 12-03-2021Direview 19-04-2021Disetujui 24-04-2021Diterbitkan 05-05-2021Kata KunciProgram Parenting, to Cite Suharyani, S., Alit Suarti, N., Tamba, I., Gunawan, I., & Astuti, F. 2021. Implementasi ProgramParenting bagi Orang Tua Siswa di PAUD Al-Akram Desa Sepapan Kabupaten Lombok Timur. JurnalPengabdian UNDIKMA, 21, 83-90. doi is an open-access article under the CC-BY-SA nonformal yang termaktub dalam Undang-Undang nomor 20 tahun 2003tentang Sistem Pendidikan nasional menyebutkan bahwa Pendidikan nonformaldiselenggarakan bagi warga masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan yangberfungsi sebagai pengganti, penambah, dan/atau pelengkap pendidikan formal dalam rangkamendukung pendidikan sepanjang hayat. Pendidikan nonformal berfungsi mengembangkanpotensi peserta didik dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan dan keterampilanfungsional serta pengembangan sikap dan kepribadian profesional. Salah satu jenis programpendidikan yang diselenggarakan dalam pendidikan nonformal adalah pendidikan anak usiadini PAUD. Jurnal Pengabdian UNDIKMAJurnal Hasil Pengabdian & Pemberdayaan kepada Masyarakat jpengabdianlppm 2, No. 1 Mei 2021E-ISSN 2722-5097Pg 83-90Jurnal Pengabdian UNDIKMA Vol. 2. No. 1 Mei 2021 Copyright © 2021, Suharyani et al. 84Pendidikan Anak Usia Dini PAUD adalah jenjang pendidikan sebelum jenjangpendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejaklahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsanganpendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anakmemiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut yang diselenggarakan pada jalurformal, nonformal dan informal. Pemberian rangsangan pada anak usia dini tidak hanyamembutuhkan peran tutor saja, akan tetapi peran dan pola asuh orang tua dalam keluargasangat dibutuhkan demi mencapai tumbuh kembang anak yang optimal, salah satunya adalahmelalui kegiatan asuh merupakan bagian dari proses pemeliharaan anak dengan menggunakanteknik dan metode yang menitikberatkan pada kasih saying dan ketulusan cinta yangmendalam dari orang tua. Pola asuh tidak akan terlepas dari adanya sebuah merupakan suatu kesatuan kekerabatan yang juga merupakan satuan tempat tinggalyang ditandai oleh adanya kerjasama ekonomi dan dan mempunyai fungsi untuk melanjutkanketurunan sampai mendidik dan membesarkannya Wijaya dalam Darokah dan Safaria, 2005dalam Muhammad Takdir Ilahi, 2013Abdullah Nashih Ulwan membagi tanggung jawab orang tua dalam mendidikbersentuhan langsung dengan pendidikan Iman, pendidikan moral, pendidikan fisik,pendidikan rasio/akal, pendidikan kejiwaan, pendidikan social dan pendidikan dengan tanggung jawab orang tua dalam pendidikan, maka orang tua adalahpendidik yang pertama dan utama dalam keluarga. Syaiful Bahri Djamarah, 2004.Peran utama yang dapat dilakukan orang tua dalam mengembangkan karakter berkewajiban menciptakan suasana yang hangat dan tentram. Tanpa ketentraman,akan sukar bagi anak untuk belajar apa pun dan anak akan mengalami hambatan dalampertumbuhan jiwanya. Ketegangan dan ketakutan adalah wadah yang buruk bagiperkembangan karakter menjadi panutan yang positif bagi anak sebab anakbelajar terbanya dari apa yang dilihatnya, bukan dari apa yang didengarnya. Karakter orangtua yang dierlihatkan melalui perilaku nyata merupakan bahan pelajaran yang akan diserapanak. Ketiga, mendidik anak artinya mengajarkan karakter yang baik dan mendisiplinkananak agar berperilaku sesuai dengan apa yang telah diajarkannya. Gunadi, 2008 M. dalamAmini, 2008Program parenting yang menjadi salah satu program dalam penguatan kehidupankeluarga dan masyarakat Indonesia, memberikan salah satu penguatan dalam kehidupanmasyarakat, terutama perkembangan anak usia dini, metode pengasuhan dan pola komunikasiyang dijalankan oleh sebagian besar masyarakat. Pendekatan yang tepat dalam pendidikankeluarga diharapkan memberikan hasil berupa penguatan untuk aksesibilitas masyarakatuntuk peningkatan kualitas kehidupan melalui penguatan keluarga. Tidak hanyamenggunakan pendekatan ekonomi, melainkan dengan menggunakan pendekatan pendidikanyang diharapkan jauh lebih mampu membentuk karakter masyarakat Indonesia ke program parenting menjadi salah satu metode dalam membangunkarakter kehidupan yang ada di tengah masyarakat global. Karena kualitas hubungankeluarga menjadi salah satu unsur penting dalam membangun masyarakat yang salingmendukung satu sama lain. Dengan adanya paradigma pembangunan berkelanjutan menjadisalah satu indikator utama pembangunan masyarakat saat ini, maka salah satu upaya yangdilakukan adalah dengan mengembangkan serangkaian kegiatan yang secara konsistendilakukan untuk mengubah, membangun paradigma masyarakat mengenai konteks kualitaskehidupan yang harus dilakukan, sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi kehidupan Jurnal Pengabdian UNDIKMAJurnal Hasil Pengabdian & Pemberdayaan kepada Masyarakat jpengabdianlppm 2, No. 1 Mei 2021E-ISSN 2722-5097Pg 83-90Jurnal Pengabdian UNDIKMA Vol. 2. No. 1 Mei 2021 Copyright © 2021, Suharyani et al. 85masyarakat itu sendiri. Termasuk mengenai program keayahbundaan yang diharapkan dapatmemberikan warna baru dalam peningkatan kualitas kehidupan masyarakat terutama prosespendampingan dan membangun kesadaran pendidikan keluarga sebagai komponen utamadalam pembangunan merupakan upaya pendidikan yang dilaksanakan oleh keluarga denganmemanfaatkan sumber-sumber yang tersedia dalam keluarga dan lingkungan yang berbentukkegiatan belajar secara mandiri. Parenting sebagai proses interaksi berkelanjutan antara orangtua dan anak-anak mereka yang meliputi aktivitas-aktivitas sebagai berikut memberi makannourishing, memberi petunjuk guiding, dan melindungi protecting anak-anak ketikamereka tumbuh dan PAUD Al-Akram belum memiliki jadwal yang rutin untuk pelaksanaan kegiatanparenting, hanya sifatnya temporer saja yaitu ketika ada kegiatan-kegiatan tasyakkurankelulusan siswa dan pada agenda-agenda rapat orang tua dalam agenda pengembanganlembaga ke depan baru diselipkan kegiatan parentingnya. Adapun materi yang disampaikanjuga hanya sebatas pengasuhan anak sangat umum saja karena yang menjadi nara sumbernyaadalah pengelolanya yang pengetahuannya tentang parenting masih sangat pengetahuan orang tua tentang pengasuhan maupun tumbuh kembang anakusia dini sangat terbatas disebabkan karena tingkat pendidikannya yang rata-rata lulusSekolah Dasar dan bahkan banyak diantaranya yang tidak pernah mengenyam pendidikanbaik di sekolah formal maupun nonformal. Demikian pula dengan mata pencaharian merekayang rata-rata petani dan ibu rumah tetapi salah satu potensi yang dimilikiadalah keinginan yang kuat untuk melihat anak-anaknya menjadi orang yang berhasil baik dibidang pendidikan secara umum maupun di bidang dasar inilah kami inginmelakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di PAUD permasalahan di atas, maka solusi yang telah dilakukan adalah denganmelakukan pendampingan kepada pengelola PAUD dan guru-guru secara berkala yaitu 2bulan sekali selama 6 bulan untuk memberikan penguatan-penguatan seputar metodepenyampaian maupun materi-materi parenting standar yang perlu diberikan kepada orang tuasiswa untuk membantu guru dalam memaksimalkan 6 aspek perkembangan anak yaitu aspeknilai Agama dan Moral, aspek fisik dan motoric, aspek kognitif, aspek social emosional,aspek bahasa dan aspek seni yang terdapat pada anak didik di PAUD Al-Akram. Kami telahmenyarankan kepada pengelola dan guru agar membuat jadwal secara rutin untuk kegiatanparenting kepada orang tua siswa dengan penyampaian materi-materi parenting secarasistematis dan terstruktur dengan menggunakan pendekatan yang sesuai dengan karaktermasyarakat yang ada di desa Sepapan desa Jerowaru. Disamping itu kami juga kamiberusaha untuk memberikan penyuluhan secara langsung kepada orang tua siswa tentangparenting dengan tetap mengedepankan prinsip-prinsip pendidikan orang PengabdianMetode pelaksanaan kegiatan pengabdian ini adalah dengan metode pendampinganyang diberikan kepada Pengelola dan guru-guru PAUD Al-Akram, metode pendampingan inidigunakan dengan pendekatan partisipatif Rizka & Tamba, 2019; Sri et al. 2016, selaindengan pendampingan juga menggunakan metode penyuluhan materi yang diberikan bagiorang tua siswa. Kegiatan pengabdian ini telah dilaksanakan selama 6 bulan yang terbagidalam tiga tahap yaitu 1 tahap perencanaan, 2 tahap pelaksanaan, 3 tahap evaluasi. Jurnal Pengabdian UNDIKMAJurnal Hasil Pengabdian & Pemberdayaan kepada Masyarakat jpengabdianlppm 2, No. 1 Mei 2021E-ISSN 2722-5097Pg 83-90Jurnal Pengabdian UNDIKMA Vol. 2. No. 1 Mei 2021 Copyright © 2021, Suharyani et al. 86Hasil Pengabdian dan PembahasanProgram pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan di PAUD Al-Akram desaSepapan, Kecamatan Jerowaru Kabupaten Lombok Timur. Pada tahap pelaksanaan, telahdilakukan kegiatan pendampingan kepada pengelola dan guru tentang pentingnya programparenting bagi orang tua siswa dalam membantu memaksimalkan perkembangan potensiyang terdapat pada anak usia dini. Tahap pelaksanaan ini telah dilakukan selama 6 bulandengan intensitas kegiatan pembinaan setiap 2 bulan sekali yang dalam pelaksanaannyadibantu oleh mahasiswa UNDIKMA program Studi PLS yang sekaligus menjadi guru diPAUD Al-Akram yang terlibat dalam program pengabdian kepada masyarakat. Dandilanjutkan dengan penyajian materi parenting secara langsung kepada ibu-ibu wali muridPAUD Al-Akram selama 1 hari untuk menambah pengetahuan dan wawasan orang tua siswatentang pola asuh yang baik dalam mendidik tahapan-tahapan dalam pelaksanaan kegiatannya penyuluhan tersebut adalahsebagai berikut 1. Ceramah digunakan untuk menyampaikan pengetahuan secara umumtentang program parenting dan pendekatan yang dapat digunakan dalam pendidikan keluarga.2. Demontrasi digunakan untuk memberikan keterampilan langsung mengenai prosespenanganan yang berkaitan dengan permasalahan yang dihadapi oleh anak baik dalamkehidupan personal, interpresonal maupun dalam kehidupan sosial di tengah masyarakat. 3.Tanya jawab digunakan untuk melengkapi hal-hal yang belum terakomodasi oleh keduametode diatas. 4. Simulasi kegiatan diskusi dan konseling penanganan permasalahan anakdan orang tua yang ada di dalam keluarga tahap evaluasi dilakukan untuk melihat efektifitas pelaksanaan programParenting ini dalam mengembangkan 6 aspek perkembangan anak dan sinergisitas antara polaasuh yang dilakukan oleh orang tua dengan stimulan-stimulan yang diberikan oleh guru untukmerangsang perkembangan 6 aspek tersebut pada anak didiknya. Hasil evaluai menunjukkanbahwa setelah dilakukan pendampingan selama 6 bulan terhadap pengelola dan guru, PAUDAl Akram sudah memiliki jadwal secara rutin 2 minggu sekali untuk kegiatan parentingkepada orang tua siswa dengan rencana materi-materi parenting yang sudah cukup sistematisdan terstruktur dengan menggunakan pendekatan pembelajaran orang dewasa serta sesuaidengan karakter masyarakat pembahasan terhadap materi penyuluan parenting kepada orang tua siswaPAUD Al-Akram ini adalah sebagai Gender dan Gaya Pengasuhan AnakOrang tua mungkin tidak menyadari, sebenarnya gaya Pengasuhan antara ayah danibu berbeda. Hal ini dikarenakan pada dasarnya gender laki-laki dan perempuan berbeda,baik dalam pola kehidupan, latar belakang maupun pekerjaannya. Perbedaan pada gayapengasuhan ayah dan ibu sangat wajar, mengingat pada pria, secara fisik memang lebihkuat dari wanita. Selain itu, secara umum pria adalah pencari nafkah dan menyediakankebutuhan dasar dalam keluarga. Ayah lebih kepada membangun visi dan misi, danmenumbuhkan kompetensi dan percaya diri. Ibu lebih kepada memberikan kasih sayang,sentuhan, memeluk. pada dasarnya gender laki-laki dan perempuan berbeda, baik dalampola kehidupan, latar belakang maupun pekerjaannya. Perbedaan pada gaya pengasuhanayah dan ibu sangat wajar, mengingat pada pria, secara fisik memang lebih kuat dariwanita. Selain itu, secara umum pria adalah pencari nafkah dan menyediakan kebutuhandasar dalam keluarga. Ayah lebih kepada membangun visi dan misi, dan menumbuhkankompetensi dan percaya diri. Ibu lebih kepada memberikan kasih sayang, sentuhan,memeluk. Jurnal Pengabdian UNDIKMAJurnal Hasil Pengabdian & Pemberdayaan kepada Masyarakat jpengabdianlppm 2, No. 1 Mei 2021E-ISSN 2722-5097Pg 83-90Jurnal Pengabdian UNDIKMA Vol. 2. No. 1 Mei 2021 Copyright © 2021, Suharyani et al. 87Ibu berkonsentrasi pada kewajban menjaga rumah dan membesarkan anak. Ibumenjadi pengasuh utama pada masa bayi dan ayah berasumsi tidak mempunyai tanggungjawab untuk merawat dan mengasuh bayi. Studi yang dilakukan Sputa & Paulson dalamSantrock, 2003 mengatakan bahwa ibu lebih terlibat dalan pengasuhan dibandingkandengan ayah. Para ibu melakukan jauh lebih banyak pekerjaan rumah tangga daripadaayah. Walaupn ada pria yang melakukan pekerjaan rumah tangga sebanyak yangdilakukan istri, namun berdasarkan hasil studi hal itu hanya sekitar 10 persen saja Berk,dalam Santrock 2003. Peran ayah sama pentingnya dengan peran ibu dan memilikipengaruh pada perkembangan anak walau pada umumnya menghabiskan waktu relativelebih sedikit dengan anak dibandingkan dengan ibu. Ayah dikaitkan dengan lingkunganluar keluarga. Interaksi dengan ayah cenderung melibatkan permainan yang bersifat fisikSantrock, 2013.Figur seorang ayah memegang peranan penting tidak hanya sekadar mencarinafkah untuk keluarga, tetapi juga berkaitan dengan gaya pengasuhan dan perkembangananak. Disamping itu, ayah juga memainkan peranan sebagai provider penyedia danpemberi fasilitas, protector pemberi perlindungan, decision maker pembuatkeputusan, child specialiser and educator pendidik dan yang menjadikan anak sosial,dan nurtured mother pendamping ibu.Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa adanya perbedaan persepsi darimasyarakat Indonesia dalam menggambarkan peran ayah dan ibu. Ayah dipersepsikanbertanggung jawab untuk pemenuhan urusan keuangan keluarga. Adapun urusanpengasuhan dan pendidikan anak lebih banyak dipegang oleh ibu, tugas-tugaspengasuhan dianggap sebagai kewajiban alami seorang ibu. Sementara itu peran ayah,adalah a menumbuhkan rasa percaya diri dan kompeten pada anak melalui kegiatanbermain yang lebih kasar dan melibatkan fisik baik dalam maupun di luar ruang. bmenumbuhkan kebutuhan akan hasrat berprestasi pada anak melalui kegiatanmengenalkan anak tentang berbagai kisah tentang cita-cita, c mengajarkan tentangperan jenis kelamin laki-laki, tentang bagaimana harus bertindak sebagai laki-laki, danapa yang diharapkan oleh lingkungan sosial dari Gaya Pengasuhan Parenting sesuai Perkembangan UsiaPeran orang tua dalam pengasuhan anak berubah seiring pertumbuhan danperkembangan anak. Maka, diharapkan orang tua dapat memahami fase-faseperkembangan anak dan dapat mengimbanginya. Seorang anak perlu melakukan aksi-aksi terhadap lingkungannya agar dapat mengembangkan cara pandang yang kompleksdan cerdas atas setiap pengalamannya. Salah satu tugas orang tua pun adalah memberpengalaman yang dibutuhkan oleh anak. Oleh karena itu berbagi peranlah dengan baikantara ayah dan ibu, agar kecerdasan dan perkembangan anak dapat berkembangdengan baik dan parenting yang baik diharapkan dapat mengembangkan anak dengankepribadian yang baik pula. Kebanyakan orang tua mempelajari praktik pengasuhandari orang tua mereka sendiri. Sebagian praktik tersebut mereka terima, namun sebagianlagi mereka tinggalkan. Suami dan istri mungkin saja membawa pandangan yangberbeda mengenai pengasuhan Santrok, 2007.Orang tua meskipun sama-sama memiliki fungsi pengasuhan terhadap anak,namun peran ortu dalam pengasuhan ini berbeda. Peran ibu, yaitu a menumbuhkanperasaan mencintai dan mengasihi pada anak melalui interaksi, b menumbuhkankemampuan berbahasa pada anak melalui kegiatan-kegiatan, c bercerita dan Jurnal Pengabdian UNDIKMAJurnal Hasil Pengabdian & Pemberdayaan kepada Masyarakat jpengabdianlppm 2, No. 1 Mei 2021E-ISSN 2722-5097Pg 83-90Jurnal Pengabdian UNDIKMA Vol. 2. No. 1 Mei 2021 Copyright © 2021, Suharyani et al. 88mendongeng, serta melalui kegiatan yang lebih dekat dengan anak, yakni berbicara darihati ke hati kepada anak, d mengajarkan tentang peran jenis kelamin perempuan,tentang bagaimana harus bertindak sebagai perempuan, dan apa yang diharapkan olehlingkungan sosial dari seorang perempuan. Sementara itu peran ayah, adalah amenumbuhkan rasa percaya diri dan kompeten pada anak melalui kegiatan bermainyang lebih kasar dan melibatkan fisik baik di dalam maupun di luar ruang. bmenumbuhkan kebutuhan akan hasrat berprestasi pada anak melalui kegiatanmengenalkan anak tentang berbagai kisah tentang cita-cita, c mengajarkan tentangperan jenis kelamin laki-laki, tentang bagaimana harus bertindak sebagai laki- laki, danapa yang diharapkan oleh lingkungan sosial dari peran antara ayah dan ibu dalam pengasuhan juga dikemukakan olehGunarsa 2008 yang mengatakan, peran ibu adalah memenuhi kebutuhan fisiologis danpsikis, memberi contoh dan teladan, sebagai manager yang bijaksana, merawat danmengurus keluarga dengan sabar, sebagai pendidik yang mengatur anak. Peran ayahadalah pencari nafkah, memberi rasa aman, berpartisipasi dalam pendidikan anak, dansebagai pelindung yang masyarakat modern, dimana semua kebutuhan semakin banyak dansemakin mahal menuntut orang tua harus mencari cara untuk terus bertahan. Salahsatunya dengan bekerja, dimana dulu hanya suami atau ayah saja yang bekerja, sekarangistri atau ibu juga bekerja. Hal ini berdampak pada gaya pengasuhan orang tua terhadapanak. Orang tua yang keduanya bekerja dapat mencukupi kebutuhan keluarga, bahkanlebih. Namun dengan bekerja, waktu yang diperlukan untuk mengasuh anak jaditerbatas, karena sebagian waktu digunakan untuk bekerja. ketika orangtua bekerja, anakdimasukkan ke sekolah atau tempat penitipan anak jika mempunyai anak anak pada usiabalita. atau memerlukan bantuan pengasuh tambahan seperti pengasuh Pekerjaan dan Pengasuhan AnakMengenai peran orang tua dalam penanaman moral anak usia dini/prasekolahstudi pada keluarga peran ganda, bahwa ibu cenderung bersifat permissive dan ayahbersifat authoritative. Hal ini disebabkan adanya kesadaran ibu akan terbatasnya waktubersama anak-anaknya dikarenakan bekerja, sehingga tanpa disadari ibu menerapkangaya pengasuhan yang asuh atau keterampilan parenting pada ibu bekerja dan ibu tidak bekerja,hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara ibubekerja dan ibu tidak bekerja dalam kegiatan parenting. Hasil ini sejalan dengan yangdikemukakan oleh Nomaguchi dan Milkie mengenai sejumlah studi yang menunjukkantidak adanya perbedaan yang signifikan antara parenting ibu bekerja dan ibu tidakbekerja. Penelitian yang dilakukan oleh Udaranti 2011 mengenai perbedaanketerampilan Parenting pada ayah dan ibu diperoleh kesimpulan bahwa ada perbedaansignifikan pada keterampilan parenting ayah dan ibu, khususnya yang berhubungandengan pembelajaran tentang peraturan pada anak dan menjaga kesehatan sertakeamanan Parenting dan Kewajiban Orang TuaPada umumnya orang tua memang memerlukan pendidikan sebagai upaya untukpengarahan diri, sehingga mereka mampu mengarahkan diri mereka sendiri dan jugadapat mengarahkan anak-anaknya, karena seringkali orang tua menghambat prosespembelajaran yang dilakukan oleh pendidik. Tidak dipungkiri lagi, bahwa hal ini bisaterjadi sebagai akibat ketidaktahuan orang tua cara mendidik anak yang baik. Padahal Jurnal Pengabdian UNDIKMAJurnal Hasil Pengabdian & Pemberdayaan kepada Masyarakat jpengabdianlppm 2, No. 1 Mei 2021E-ISSN 2722-5097Pg 83-90Jurnal Pengabdian UNDIKMA Vol. 2. No. 1 Mei 2021 Copyright © 2021, Suharyani et al. 89keterlibatan orang tua dalam lembaga pendidikan anak usia dini sangat penting untukmewujudkan pembelajaran yang optimal dimasa usia emas anak. Agar orang tua tidaksepenuhnya berharap pada lembaga PAUD saja untuk mendidik anaknya, tetapikontribusi orang tua juga sangat diperlukan untuk membantu pertumbuhan danperkembangan parenting yaitu bentuk kegiatan informal yang dilakukan untukmenyelaraskan kegiatan-kegiatan pengasuhan dan pendidikan anak di kelompokbermain dan di rumah. Parenting ini bukan sesuatu yang baru namun juga tidak banyakyang mampu menyelenggarakannya, sehingga penting untuk dikaji dari konsep teoritistentang manajemen program parenting pada pendidikan anak usia dini, mengingatkegiatan ini sangat bermanfaat dalam membantu pertumbuhan dan perkembangan anaksecara Smart ParentingPendidikan merupakan proses belajar mengajar yang dapat menghasilkanperubahan tingkah laku. Segera setelah dilahirkan mulai terjadi proses belajar pada dirianak dan hasil yang diperoleh adalah kemampuan menyesuaikan diri dengan lingkungandan pemenuhan kebutuhan. Pendidikan diselenggarakan dalam bentuk kegiatan belajarmengajar yang dilaksanakan di sekolah atau luar sekolah. Jalur pendidikan sekolah adalahpendidikan yang diselenggarakan di sekolah melalui kegiatan belajar mengajar secaraberjenjang dan berkesinambungan, jenjang pendidikan terdiri atas; pendidikan dasar,pendidikan menengah dan pendidikan tinggi. Agar orang tua tidak sepenuhnya berharappada lembaga PAUD saja untuk mendidik anaknya, tetapi kontribusi orang tua jugasangat diperlukan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan parenting yaitu bentuk kegiatan informal yang dilakukan untukmenyelaraskan kegiatan-kegiatan pengasuhan dan pendidikan anak di kelompok bermaindan di rumah. Parenting ini bukan sesuatu yang baru namun juga tidak banyak yangmampu menyelenggarakannya, sehingga penting untuk dikaji dari konsep teoritis tentangmanajemen program parenting pada pendidikan anak usia dini, mengingat kegiatan inisangat bermanfaat dalam membantu pertumbuhan dan perkembangan anak dari hasil pengabdian ini adalah setelah dilakukan pendampingan selama 6 bulanterhadap pengelola dan guru, PAUD Al Akram sudah memiliki jadwal secara rutin 2 minggusekali untuk kegiatan parenting kepada orang tua siswa dengan rencana materi-materiparenting yang sudah cukup sistematis dan terstruktur dengan menggunakan pendekatanpembelajaran orang dewasa serta sesuai dengan karakter masyarakat kepada PAUD Al-Akram untuk dapat melaksanakan Program Parenting secaraterjadwal serta materi yang disampaikan secara terstruktur terutama menyangkut 6 aspekperkembangan anak usia dini yang perlu difahami jiga oleh orang tua siswa. Selain itu,diharapkan PAUD Al-Akram menfasilitasi agar adanya pertemuan antara guru dan orang tuasecara berkala untuk menyerap informasi seputar perkembangan anak-anaknya. Jurnal Pengabdian UNDIKMAJurnal Hasil Pengabdian & Pemberdayaan kepada Masyarakat jpengabdianlppm 2, No. 1 Mei 2021E-ISSN 2722-5097Pg 83-90Jurnal Pengabdian UNDIKMA Vol. 2. No. 1 Mei 2021 Copyright © 2021, Suharyani et al. 90Daftar PustakaAmini, M. 2008. Pengasuhan Ayah Ibu yang Patut, Kunci Sukses MengembangkanKarakter Anak. Yogyakarta Tiara Singgih D. 2008. Psikologi Anak Psikologi Perkembangan Anak dan PT BPK Gunung Takdir Ilahi, 2013. Quantum Parenting; Kiat Sukses Mengasuh Anak SecaraEfektif dan Cerdas, Katahati Jakarta, Cet. M. A., & Tamba, W. 2019. Pelatihan Evaluasi Program Pendidikan Nonformal BagiPengelola Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat PKBM di Kecamatan GunungsariKabupaten Lombok Barat. Paradharma Jurnal Aplikasi IPTEK,21.Santrock, J. W. 2008. Educational Psychology. 3rd edition. New York J. W. 2008. Perkembangan Anak. Jilid 1. S. N., Rizka, M. A., & Maskun, M. 2018. Pengaruh Pelatihan HypnoparentingTerhadap Peningkatan Pemahaman Orang Tua dalam Mendidik Anak Usia Dini diDesa Aikmual Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2016. Transformasi JurnalPenelitian dan Pengembangan Pendidikan Non Formal Informal,31.Syaiful Bahri Djamarah. 2004. Pola Komunikasi Orang Tua dan Anak dalam Keluarga,Rineka Cipta Jakarta, A., Rizka, M. A., Mataram, P. P. L. S., & Mataram, F. I. P. IMPLEMENTASIPENDIDIKAN KELUARGA PADA LEMBAGA PENDIDIKAN PONDOKPESANTREN. ... Meanwhile, another study stated that, after assisting for six months to managers and teachers, schools already have a routine schedule once every two weeks for parenting activities to parents with parenting material plans that are pretty systematic and structured using a learning approach. adults and by the character of the local community Mahmudah, 2018;Suharyani et al., 2021. Some state that, Character Building through Parenting Education in Schools, namely 1 Schools carry out sharing parenting activities with parents and school committees to build joint commitments in children's education 2 Implementation of parenting education through parenting seminars, parent consultation days, lectures religion, madin recitation activities using the ummi method, teacher visits to students' parents' homes 3 The results of achieving character building in schools include a Students are accustomed to greeting, b students are polite, c students show noble character traits, d students have concern for the environment Afifah, Maulidi, & Faza, 2021. ...... The right approach in family education is expected to provide results in strengthening community accessibility to improve the quality of life through family strengthening. Not only using an economic approach but also using an educational approach which is expected to be much more capable of shaping the character of the Indonesian people in the future Ummah, 2018;Alfina & Anwar, 2020;Suharyani et al., 2021. Likewise, Ernawati Shalihah, as the class teacher explained that, the parenting program at the Salih Children's Posyandu Park is a program organized by the school and the students' parents. ...Hefniy HefniyAnggie Nadia DinihariFathor RoziAfifah TunnajaThis study aims to analyze parenting activities in shaping the character of early childhood at Taman Posyandu Anak Salih. The research method used is a qualitative case study type. Researchers conducted interviews with principals and teachers at the institution. The study results indicate that the formation of children's character requires a continuous and consistent process, both when the child is in the family environment, school environment, and community environment. Schools in approaching parents through parenting activities are carried out through; 1 planning includes determining the time, place of materials, and media needed in parenting activities; 2 implementation, namely the form of parental meetings or parent classes by prioritizing the discussion and sharing process; 3 evaluation in the parenting program using question and answer according to the material that has been conveyed with parents and meetings regarding ongoing programs conducted by educators and managers so that parents become partners in the formation of children's Fisdian Adni Satrio AbdillahThis community service aims to empower the YLPI Riau Islamic Kindergarten Perhentian Marpoyan by providing infrastructure assistance still unavailable in the kindergarten. In addition, counseling was given about personal hygiene and the introduction of traffic rules to kindergarten students. The method used in this service had several stages, starting from the procurement of infrastructure, implementation, and evaluation monitoring. The partner in this service was the YLPI Riau Perhentian Marpoyan Islamic Kindergarten. The instrument for evaluating community service activities was in the form of a questionnaire and is analyzed descriptively. The result was that after the dedication was carried out in the form of providing infrastructure assistance, namely replicas of the Kaaba, replicas of traffic signs, storage cabinets, educational game tools, reading books, and educational posters, as well as computers, activities such as manasic-hajj guide, introduction to orderly traffic rules, activities administration in the administration section as well as other activities carried out in class can finally be carried out smoothly. Apart from that, from counseling about personal hygiene, students understood personal hygiene starting from washing hands, using hand sanitizers, and brushing their teeth. Meanwhile, from the introduction of traffic rules, students at YLPI Perhentian Marpoyan Islamic Kindergarten understood the meaning of traffic signs so they could interpret them on the road and wanted to obey Nurmayani SriMuhammad Arif Rizka Maskun MaskunRendahnya pemahaman orang tua dalam mendidik anak usia dini memberikanpengaruh yang tidak baik terhadap tumbuh kembang anak. Oleh karena itu melaluipelatihan hypnoparenting yang telah diikuti diharapkan orang tua dapat mendidik danmembesarkan anak-anaknya dengan cara yang baik dan benar. Penelitian ini bertujuanuntuk mengetahui pengaruh pelatihan hypnoparenting terhadap peningkatanpemahaman orang tua dalam mendidik anak usia dini di desa Aikmual kabupatenLombok Tengah tahun diperoleh dengan angket dan dokumentasi darisampel sebanyak 20 orang. Metode penentuan sampel dalam penelitian ini adalahstudi populasi. Data dianalisis menggunakan rumus Chi Kuadrat. Berdasarkan hasilanalisis data diperoleh nilai X2-hitung sebesar 49,829, sedangkan nilai X2-tabeldengan taraf signifikansi 5% sebesar 9,488. Berdasarkan hasil analisis data yangdihasilkan maka hipotesis alternatif Ha yang berbunyi âAda pengaruh pelatihanhypnoparenting terhadap peningkatan pemahaman orang tua dalam mendidik anakusia dini di desa Aikmual Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2016â Diterima danhipotesis nihil H0 yang berbunyi âTidak ada pengaruh pelatihan hypnoparentingterhadap peningkatan pemahaman orang tua dalam mendidik anak usia dini di desaAikmual Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2016â Ditolak. Maka dapat diperolehkesimpulan bahwa âAda pengaruh pelatihan hypnoparenting terhadap peningkatanpemahaman orang tua dalam mendidik anak usia dini di desa Aikmual KabupatenLombok Tengah Tahun 2016.âKata Kunci Pelatihan Hypnoparenting, Pemahaman Orang tuaPsikologi Anak Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta PT BPK Gunung MuliaSinggih D GunarsaGunarsa, Singgih D. 2008. Psikologi Anak Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta PT BPK Gunung A RizkaW TambaRizka, M. A., & Tamba, W. 2019. Pelatihan Evaluasi Program Pendidikan Nonformal Bagi Pengelola Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat PKBM di Kecamatan Gunungsari Kabupaten Lombok Barat. Paradharma Jurnal Aplikasi IPTEK, 21.J W SantrockSantrock, J. W. 2008. Educational Psychology. 3rd edition. New York McGraw-Hill Komunikasi Orang Tua dan Anak dalam KeluargaDjamarah Syaiful BahriSyaiful Bahri Djamarah. 2004. Pola Komunikasi Orang Tua dan Anak dalam Keluarga, Rineka Cipta Jakarta,
ArticlePDF AvailableAbstractThe COVID-19 pandemic has not yet ended, its existence has directly changed human traditions and culture. The education sector has also been affected by this pandemic. At least in the 2020/2021 academic year, educational institutions in Indonesia in particular cannot carry out face-to-face learning processes in schools as usual. Learning is carried out online or online, this results in the learning process for elementary age children MI being very dependent on their parents. The condition of parents and teachers of MI Muhammadiyah 6 Nglegok Ponorogo students is very varied, some do not have online communication tools do not have cellphones/computers, some are busy working, some are unable to meet their daily quota and some complain because they are no longer able to accompany them. children learn. Departing from these problems, we were moved to contribute to helping MI Muhammadiyah 6 Nglegok Ponorogo to provide solutions by assisting guardians so that they can follow the learning that has been set by the madrasa. The mentoring program for student guardians during the pandemic through Islamic parenting is an alternative that can be implemented at MI Muhammadiyah 6 Nglegok Ponorogo considering that the school is currently implementing the adab and al-Qur'an school program which makes adab in Islamic teachings and tahfidz al-Qur'an education as a program. main madrasa. The task of educating teachers at school should be carried out at home, this requires good communication and cooperation between teachers at school and parents at home so that educational goals can be achieved. Islamic parenting that is carried out provides great benefits because as a medium of communication and coordination between the madrasa and the home, Islamic parenting also provides opportunities for counseling so that it can provide solutions for parents while accompanying children to study at home. From Islamic parenting and counseling that has been carried out, many problems have been inventoried by madrasas so that they become material for consideration for educational programs in the future. The solution to the guardian's problem can be resolved during parenting and there are also those who require follow-up assistance. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for freeContent may be subject to copyright. *Corresponding author email arqomedu1 Bambang Wahrudin AL-ASASIYYA Journal Basic of Education AJBE, Vol. 5, No. 2, Januari-Juni 2021, Program Studi S1-PGMI, Fakultas Agama Islam, Universitas Muhammadiyah Ponorogo ISSN 2654-6329 Print, ISSN 2548-9992 Online Pendampingan Wali Murid Melalui Parenting Islami Di Masa Pandemi Covid-19 a*Bambang Wahrudin, bWawan Kusnawan, cRohmadi Universitas Muhammadiyah Ponorogo, Ponorogo, Jawa Timur, Indonesia Submit March 29, 2021 Accepted May 22, 2021 Publish June 23, 2021 Article Type Literature Review The COVID-19 pandemic has not yet ended, its existence has directly changed human traditions and culture. The education sector has also been affected by this pandemic. At least in the 2020/2021 academic year, educational institutions in Indonesia in particular cannot carry out face-to-face learning processes in schools as usual. Learning is carried out online or online, this results in the learning process for elementary age children MI being very dependent on their parents. The condition of parents and teachers of MI Muhammadiyah 6 Nglegok Ponorogo students is very varied, some do not have online communication tools do not have cellphones/computers, some are busy working, some are unable to meet their daily quota and some complain because they are no longer able to accompany them. children learn. Departing from these problems, we were moved to contribute to helping MI Muhammadiyah 6 Nglegok Ponorogo to provide solutions by assisting guardians so that they can follow the learning that has been set by the madrasa. The mentoring program for student guardians during the pandemic through Islamic parenting is an alternative that can be implemented at MI Muhammadiyah 6 Nglegok Ponorogo considering that the school is currently implementing the adab and al-Qur'an school program which makes adab in Islamic teachings and tahfidz al-Qur'an education as a program. main madrasa. The task of educating teachers at school should be carried out at home, this requires good communication and cooperation between teachers at school and parents at home so that educational goals can be achieved. Islamic parenting that is carried out provides great benefits because as a medium of communication and coordination between the madrasa and the home, Islamic parenting also provides opportunities for counseling so that it can provide solutions for parents while accompanying children to study at home. From Islamic parenting and counseling that has been carried out, many problems have been inventoried by madrasas so that they become material for consideration for educational programs in the future. The solution to the guardian's problem can be resolved during parenting and there are also those who require follow-up assistance. Mentoring Parentâs Islamic Parenting Elementary School Covid-19 Pandemi covid-19 sampai hari ini belum selesai, keberadaanya secara langsung merubah tradisi dan kultur budaya manusia. Tak terkecuali dalam bidang pendidikan juga terdampak dengan adanya pandemi ini. Setidaknya pada tahun ajaran 2020/2021 lembaga pendidikan yang ada di Indonesia khususnya tidak dapat melaksanakan proses pembelajaran tatap muka di sekolah sebagaimana biasanya. Pembelajaran dilaksanakan secara daring atau online, hal tersebut berakibat proses pembelajaran untuk anak usia dasar MI sangat tergantung dengan orang tua mereka. Kondisi orang tua wali murid MI Muhammadiyah 6 Nglegok Ponorogo sangat variatif, ada yang tidak memiliki alat komunikasi online tidak punya HP/komputer, ada yang sibuk bekerja, ada yang tidak mampu mencukupi kuota setiap hari dan ada yang mengeluh karena tidak mampu lagi mendampingi anak belajar. Berangkat dari permasalahan tersebut kami tergerak untuk berkontribusi membantu MI Muhammadiyah 6 Nglegok Ponorogo untuk memberikan solusi dengan pendampingan kepada wali agar dapat mengikuti pembelajaran yang telah ditetapkan oleh Al-Asasiyya Journal of Basic Education AJBE 52 2021 60 madrasah. Program pendampingan wali murid di masa pandemi melalui parenting Islami menjadi alternatif yang dapat dilaksanakan di MI Muhammadiyah 6 Nglegok Ponorogo mengingat sekolah tersebut sedang melaksanakan program sekolah adab dan al Qurâan yang menjadikan adab dalam ajaran agama Islam dan pendidikan tahfidz al Qurâan sebagai program utama madrasah. Tugas mendidik yang seharusnya dilakukan guru di sekolah menjadi di laksanakan dirumah, hal tersebut membutuhkan komunikasi dan kerjasama yang baik antara guru di sekolah dan orang tua di rumah agar tujuan pendidikan dapat tercapai. Parenting Islami yang dilaksanakan memberikan manfaat yang besar karena sebagai media komunikasi dan kordinasi antara madrasah dan rumah, dalam parenting Islami juga memberikan kesempatan untuk konseling sehingga dapat memberikan solusi bagi orang tua selama mendampingi anak belajar dirumah. Dari parenting Islami dan konseling yang telah dilaksanakan banyak permasalahan yang terinventarisir oleh madrasah sehingga menjadi bahan pertimbangan untuk program pendidikan di masa yang akan datang. Solusi atas permaslahan wali dapat diselesaikan saat parenting da nada juga yang membutuhkan tindak lanjut pendampingan. Copyright © 2021. Al-Asasiyya Journal Basic of Education, All right reserved This is an open access article under the CC BY-NC-SA license 1. Pendahuluan MI Muhammadiyah 6 Nglegok Ponorogo terletak di Desa Plalangan Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo. Memiliki 18 delapan belas pendidik dan tenaga kependidikan serta mengampu 114 siswa. Sekolah ini memiliki program Sekolah adab dan al Qurâan dengan target pendidikan 6 enam tahun hafal 6 enam juz dengan tagline pendidikan adab sebelum ilmu dan Iman sebelum al Qurâan. Menurut Hawin Muharto, sebelum pandemi terjadi program madrasah telah berjalan dengan baik, begitu juga komunikasi dan kerjasama wali murid dan guru berjalan dengan lancar terbukti dengan keberhasilan madrasah mencapai target-target pendidikanya Arifin, S., 2021. Pandemi telah mempengaruhi berbagai sektor kehidupan manusia termasuk bidang pendidikan Nafrin, 2021; Amirullah, 2021, salah satunya yang dialami oleh MI Muhammadiyah 6 Nglegok Ponorogo. Permasalahan yang dihadapi oleh MI Muhammadiyah 6 Nglegok Ponorogo selama masa pandemi terkait dengan manajemen pendidikan adalah komunikasi dengan wali murid. Hal ini nampak dari beberapa permasalahan yang mendesak untuk segera mendapatkan solusi antara lain, yaitu pertama, kondisi pandemi covid-19 yang belum selesai berakibat tidak jelasnya model pembelajaran yang bisa dilakukan oleh MI Muhammadiyah 6 Nglegok Ponorogo. Bahkan dalam prosesnya sekolah tidak bisa menetapkan kebijakan proses pembelajaran karena situasi dan kondisi yang terus berkembang mengikuti kebijakan baru dari pemerintah. Namun demikian proses pendidikan harus tetap berjalan Buana & Nusantara, 2021; Ashari, R. 2017, 61 Pendampingan Wali Murid Dimasa Pandemi Melalui Parenting Islami â B. Wahrudin, mengingat pendidikan adalah kunci kemajuan generasi muda di masa yang akan datang Cahyati, 2020. Kedua, sekolah menerapkan pembelajaran daring belajar dari rumah yang sangat tergantung pada kesadaran dan peran orang tua dalam mendampingi anak belajar di rumah. Dengan demikian proses pembelajaran sangat tergantung dengan kesadaran dan kondisi orang tua yang membersamai anak selama belajar dirumah Herliandry & Suban, 2020; Ikhwan, A., 2020. Hal tersebut menjadikan beberapa wali murid merasa keberatan dengan tuntutan belajar dari rumah, sehingga tak jarang timbul permasalahan antara guru di sekolah dan wali murid di rumah; ketiga, kondisi wali murid yang bervariatif baik dari segi latar belakang pendidikan dan ekonomi sehingga menjadikan capaian pembelajaran bervariasi pula dan hal ini menyulitkan sekolah untuk menentukan kebijakan pembelajaran selanjutnya. Terlebih pada pembelajaran berbasis keterampilan para orang tua dan juga guru kesulitan untuk mengajarkan karena tidak adanya tatap muka. Amalia & Sa, 2020; Sumaryanti, L., 2020 Keempat, mayoritas wali murid merasa keberatan dengan pembelajaran daring sehingga ada wali murid yang sama sekali tidak membantu dan mengawal pembelajaran anak dirumah. Mengingat aktifitas dan pekerjaan wali juga bervariasi sehingga ketika daring orang tua atau wali dituntut untuk meluangkan waktu lebih membersamai anaka dalam belajar dirumah. Anugrahana, 2020; Sunaryo, 2021 Akibatnya beberapa anak tertinggal pembelajaranya dan tidak bisa mengikuti materi selanjutnya, disebabkan orang tua tidak memiliki waktu yang cukup untuk mendampingi anak belajar; kelima, masih adanya wali yang belum bisa menerima keadaan pandemi Covid-19 sehingga masih menuntut sekolah untuk memberikan layanan tatap muka. Sehingga tidak jarang terjadi miss komunikasi antara sekolah dan wali murid. Dan juga banyaknya waktu kosong murid ketika dirumah berakibat negatif manakala terjerumus kedalam budaya negatif seperti main game online, nongkrong di warung dan aktifitas yang merusak lainya Syam, A., 2021. Berdasarkan permasalahan-permasalahan diatas dapat disimpulkan bahwa antara sekolah dan wali murid terdapat kesenjangan dan miss komunikasi sehingga berakibat pada masalah-masalah tersebut Syam, A., 2021; Yahyani, W. A., 2020. Nampak bahwa sekolah mengalami kesulitan dalam hal komunikasi begitu juga wali murid mendapatkan masalah dengan kurangnya kepamahaman tentang proses pembelajaran selama masa pandemi covid-19. Selain itu, juga diperlukan partispasi dari pihak eksternal madrasah untuk menjadi jembatan antara madrasah dan wali murid. Pada saat inilah dibutuhkan tim yang membantu madrasah untuk menyadarkan dan memberikan solusi serta Al-Asasiyya Journal of Basic Education AJBE 52 2021 62 motivasi kepada wali murid agar dapat saling mendukung dan bekerjasama demi terwujudnya pendidikan yang efektif di tengah pandemi . Berangkat dari inisiatif tersebut kami bermaksud mengadakan pengabdian melalui parenting Islami yang bertujuan memberikan layanan motivasi dan bimbingan melalui parenting Islami sekaligus layanan konsultasi wali terkait dengan pembelajaran di masa pandemi, dengan harapan terjadi keselarasan antara madrasah dan wali murid untuk keberhasilan pendidikan. 2. Kajian Pustaka Parenting Islami merupakan sarana pendidikan bagi keluarga terutama bagi orang tua agar menambah pengetahuan dan wawasan bagi orang tua tentang pendidikan anak sesuai dengan syariat Islam Indrawati et al., 2020. Oleh karena itu, parenting menjadi salah satu sarana penguat proses pendidikan yang diselenggarakan oleh sebuah lembaga pendidikan. Sehingga tidak sedikit lembaga pendidikan yang menerapkan parenting sebagai salah satu bagian program pendidikan yang diterapkan. Tujuan utama parenting Islami adalah mewujudkan generasi yang berkualitas sesuai dengan tuntunan syariat Islam, karena pada dasarnya konsep parenting Islami adalah bagaimana mewujudkan keteladanan dalam kehidupan keluarga sehingga menjadi pondasi keberhasilan pendidikan anak melalui pola kehidupan keluarga yang dibangun bersama dengan anak sehingga hal tersebut akan menjadi cerminan kehidupan anak di masa yang akan datang Ubaidillah, 2019. Melalui parenting diharapkan mampu mengembalikan semangat dan peran serta wali murid sebagai pendamping elajar anak di rumah dan guru di madrasah sesuai pada tupoksinya masing-masing, Karena sesungguhnya orang tua adalah orang yang paling bertanggungjawab terhadap pendidikan anaknya Wahyudi, 2019. Keberhasilan pendidikan juga sangat dipengaruhi oleh keterlibatan wali dalam membersamai belajar anak di setiap harinya Anak, 2018. itulah salah satu poin penting dalam keberhasilan pendidikan anak di masa yang akan datang. Peran serta wali dalam proses pendidikan sangat dibutuhkan oleh sekolah terlebih di masa pandemic seperti ini. Sekolah dan orang tua harus benar-benar menjadi mitra yang saling mendukung untuk keberhasilan di masa yang akan datang. Parenting menjadi sarana yang efektif untuk menghubungkan dan menyelaraskan kembali proses pendidikan anak. Karena pada hakekatnya perkembangan anak dipengaruhi oleh pendidikan yang diberikan oleh guru di madrasah dan juga pendidikan yang diberikan wali murid ketika di rumah keduanya adalah dua pilar yang saling terhubung Taubah, 2015. dengan demikian, parenting Islami merupakan sarana yang tepat untuk mengatasi permasalahan wali murid di masa pandemi seperti ini. 63 Pendampingan Wali Murid Dimasa Pandemi Melalui Parenting Islami â B. Wahrudin, Selain itu, diperlukan juga konseling secara sistematis kepada para wali yang berkebutuhan khusus, tak dipungkiri bahwa setiap wali memiliki kadar pemahaman dan kondisi yang bervariatif. Oleh karena itu perlu disiapkan konseling wali untuk melengkapi parenting Islami yang dilaksanakan secara klasikal tersebut. Jika parenting Islami efektif untuk kelas besar maka konseling Islami diyakini akan efektif dalam meningkatkan parenting skill orangtua secara personal. Sebagaimana dijelaskan oleh Satirah bahwa model konseling berhasil meningkatkan keterampilan parenting para orang tua Satriah, 2019. 3. Method Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang bersifat kualitatif dengan metode penelitian lapangan dengan tidak menjelaskan data berupa angka maupun statistic tetapi menggunakan metode deskriptif dengan maksud mengumpulkan data dan menjelaskan secara terinci dan menyeluruh sesuai dengan persoalan yang dipecahkan Hasan, 2002. penelitian ini menjadikan stakeholder MI Muhammadiyah 6 Nglegok Ponorogo dalam hal ini adalah kepala madrasah dan perwakilan guru serta orang tua/wali murid sebagai subjek penelitian. Sedangkan objek penelitian mengambil MI Muhammadiyah 6 Nglegok Ponorogo. Metode pengumpulan data antara lain observasi, wawancara dan dokumentasi. Adapun teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis. deskriptif kualitatif. Teknik ini artinya, data yang muncul berupaka rangkaian kata-kata yang disampaikan secara lisan ataupun tertulis objek yang diamati melalui wawancara, observasi dan dokumentasi yang diproses melalui pencatatan-pencatan ataupun rekaman kemudian disusun dalam teks yang diperluas. 4. Hasil dan Pembahasan Parenting Islami yang dilakukan oleh MI Muhammadiyah 6 Nglegok Ponorogo telah menjadi program pendampingan wali dalam menjalankan proses pendidikan. Setidaknya dalam semester genap tahun ajaran 2020/2021 kegiatan tersebut dilaksanakan dalam tiga tahap, tahap pertama dilaksanakan pada Sabtu tanggal 9 Januari 2021 bersama dengan pemateri Bambang Wahrudin, pada tahap ini kegiatan terlaksana dengan baik dan menunjukkan antusiasme wali murid dalam mengikuti kegiatan. Pada tahap pertama membahas tema tetap terhubung di masa pandemi. Artinya para wali murid dan madrasah harus tetap berkordinasi dan bekerjasama dalam melaksanakan tugas mendidik selama masa pandemi, hal tersebut dimaksudkan agar tidak terjadi miss komunikasi antara wali murid di rumah dan guru di madrasah, karena keduanya adalah mitra pendidikan. Kegiatan pendampingan wali murid pada tahap 1 ini dilaksanakan secara tatap muka, karena kondisi wali murid berada di zona aman sehingga para wali murid menjadi sangat Al-Asasiyya Journal of Basic Education AJBE 52 2021 64 terfasilitasi dengan kegiatan tersebut. Para wali banyak menceritakan dan menanyakan seputar teknik dan tips mengajar dirumah mengingat tidak semua wali murid memahami apa yang harus dilakukan selama anak belajar dirumah dan juga tidak semua wali murid memiliki waktu yang cukup dalam mendampingi anak belajar dirumah. Adapun hasil dari pendampingan yang dilakukan kami rekap menjadi sebuah laporan bersama dari tahap 1, 2 dan 3. Pendampingan wali tahap 2 dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 12 April 2021 bersama dengan Ustadz Wawan Kusnawan, pada tahap 2 ini lebih menekankan pada kualitas pendidikan dirumah dengan membahas kompetensi yang dicapai selama belajar di rumah. Kegiatan tahap 2 ini juga dilaksanakan secara kombinasi daring dan luring, selain wali yang datang secara langsung dengan menerapkan protokol kesehatan dengan ketat yaitu dengan menjaga jarak, mencuci tangan, dan wajib memakai masker, adapun bagi yang daring mengikuti dari channel facebook MI Muhammadiyah 6 Nglegok Ponorogo. Pada tahap 2 ini juga banyak para wali yang menunjukkan antusiasnya dalam mengikuti kegiatan. Selain memberikan motivasi para wali juga mendapat ilmu bagaimana mendidik anak yang baik selama belajar dirumah. Para wali merasa sangat terbantu dengan adanya pendampingan ini karena para wali murid merasa tugas belajar anak selama di rumah menjadi sangat berat. Kegiatan pendampingan wali murid melalui kegiatan parenting Islami tahap 3 di MI Muhammadiyah 6 Nglegok Ponorogo dilaksanakan pada hari Ahad tanggal 30 Mei 2021 dengan pengabdi Ust. Rohmadi, pada tahap 3 ini sudah membahas tentang bagaimana pendidikan Islam dan yang seharusnya dilakukan selama pandemic. Materi tahap 3 ini bertujuan untuk menanamkan mindset kepada para wali murid untuk dapat menjaga keikhlasan dan kesabaran dalam mendampingi belajar anak di rumah. Kegiatan dilaksanakan secara tatap muka dengan protocol kesehatan yang ketat, sebagaimana undangan kegiatan pada gambar dibawah ini. Selain memberikan materi dengan metode seminar atau ceramah pemateri juga memberikan kesempatan kepada para wali untuk melakukan konseling permasalahan yang dihadapi selama mendampingi anak belajar di rumah. Hal tersebut dimanfaatkan para wali dengan banyak mengajukan pertanyaan dan juga sekaligus meminta nasehat-nasehat agar para wali berhasil mendidik anak selama masa pandemi. Pada parenting tahap tiga ini dilaksanakan kembali dengan tatap muka untuk memaksimalkan hasil konseling dan juga pendampingan terhadap para wali. Karena tidak semua wali memang memiliki alat komunikasi untuk menunjang pelaksanaan kegiatan secara daring. Meskipun demikian 65 Pendampingan Wali Murid Dimasa Pandemi Melalui Parenting Islami â B. Wahrudin, madrasah juga menyiarkan parenting tahap 3 melalui media online sehingga bagi wali yang tidak bisa hadir dapat mengikuti secara live melalui media sosial yang telah dimiliki oleh MI Muhammadiyah 6 Nglegok. Pandemi covid-19 muncul sejak desember 2019 memberikan dampak yang besar terhadap kehidupan manusia. Hampir semua aktifitas kehidupan manusia beradaptasi dengan pandemi ini termasuk dalam dunia pendidikan banyak mengalami perubahan. MI Muhammadiyah 6 Nglegok Ponorogo pada tahun ajaran 2020/2021 selama satu tahun melaksanakan proses pembelajaran daring. Pembelajaran yang dilaksanakan pada tahun 2020/2021 menggunakan beberapa daring dengan teknik antara lain; a. Modul belajar di rumah. Selama tahun ajaran 2020/2021 MI Muhammadiyah 6 Nglegok Ponorogo melakukan pembelajaran daring dengan kegiatan pokok menggunakan modul belajar di rumah. Modul tersebut berisi kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan orang tua dan juga yang harus dilakukan oleh anak selama dirumah, menggantikan belajar tatap muka di sekolah. Dalam kegiatan tersebut guru bertugas menyiapkan kegiatan belajar di rumah dan orang tua membimbing kegiatan belajar anak. Dengan demikian orang tua adalah poin penting dalam keberhasilan pembelajaran berbasis modul ini. Modul belajar dari rumah merupakan rangkaian kegiatan pembelajaran yang berisi kegiatan-kegiatan belajar anak selama belajar di rumah dan juga sekaligus berisi panduan aktifitas wali dalam mendampingi proses belajar murid selama di rumah. Modul belajar di rumah menjadi alternative pembelajaran yang dipilih oleh MI Muhammadiyah 6 Nglegok Ponorogo karena susuai dengan kebutuhan murid dan wali murid yang ada di MI Muhammadiyah 6 Nglegok Ponorogo. b. Vidio Call Siswa. Selain menggunakan modul MI Muhammadiyah 6 Nglegok Ponorogo juga melakukan pemantauan belajar anak selama masa belajar di rumah menggunakan video call WA. Vidio call WA dilaksanakan dengan metode personal maupun berkelompok. Adapun video call ini dilaksanakan untuk mengobati kerinduan dan menjalin hubungan guru-murid yang terpisahkan karena pandemi. Vidio call merupakan media daring yang sudah familiar di kalangan masyarakat karena sudah menjadi sarana komunikasi di khalayak masyarakat. Melalui media WA guru dapat melakukan video call kepada murid secara personal maupun berkelompok dengan maksimal 8 murid yang aktif dalam satu panggilan video call. Kegiatan pembelajaran melalui video call ini dapat diikuti oleh mayoritas murid dan hanya sedikit muird yang tidak bisa mengikuti karena dalam keluarga tersebut belum memiliki HP. Al-Asasiyya Journal of Basic Education AJBE 52 2021 66 c. Penugasan. Modul belajar di rumah yang diterapkan oleh MI Muhammadiyah 6 Nglegok Ponorogo lebih menekankan pada adab dan budaya sehat dan ibadah selama di rumah. Oleh karena itu, mayoritas tugas yang diberikan oleh madrasah adalah tentang pembiasaan hidup sehat dan bahagia dirumah. Tugas-tugas yang diberikan oleh madrasah kemudian ditagih dalam bentuk laporan di group WA wali, hal tersebut secara tidak langsung juga memotivasi para wali untuk lebih bersabar mendampingi kegiatan belajar anak selama dirumah. Hakekat belajar adalah menyiapkan murid untuk dapat hidup di masanya, oleh karena itu pembelajaran secara daring juga dapat dimanfaatkan oleh madrasah untuk memberikan pengalaman kepada murid untuk beraktifitas positif bersama masyarakat. d. Kunjungan. Selain kegiatan pembelajaran diatas, MI Muhammadiyah 6 Nglegok Ponorogo selama tahun ajaran 2020/2021 juga pernah melakukan kunjungan kerumah siswa dengan tujuan melakukan dialog dan komunikasi bersama wali secara langsung untuk melihat perkembangan siswa selama belajar dirumah. Sebagai wujud tanggung jawab guru sebagai pendidik para murid maka kehadiran sosok guru tetap dibutuhkan. Oleh karena itu, kehadiran guru di hadapan murid merupakan pendidikan langsung yang sangat dibutuhkan bagi murid usia sekolah dasar. Pandemi yang terjadi diseluruh belahan negeri membuat kegiatan belajar anak-anak usia sekolah menjadi berubah. Termasuk di MI Muhammadiyah 6 Nglegok Ponorogo yang menerapkan program belajar di rumah pada tahun ajaran 2020/2021 karena pandemi. Dari hasil pendampingan tim pengabdi yang dilakukan melalui program parenting Islami dan juga konseling bagi para wali murid diperoleh data permasalahan yang dihadapi oleh murid selama belajar di rumah antara lain, yaitu pertama, murid tidak fokus belajar karena usia sekolah dasar MI mayoritas belum memiliki kedewasaan untuk belajar mandiri, sebagaimana disampaikan oleh salah seorang wali Ibu Atik Suryani yang saat ini anaknya duduk di kelas 2 MI; kedua, Ada juga wali yang mengeluhkan bahwa ketika belajar dirumah semangat belajar menurun, karena biasanya ketika di madrasah bersama dengan banyak teman dan hal tersebut sangat memotivasi anak untuk belajar, seperti yang di sampaikan oleh Bapak Rudi Siswanto selaku wali dari Arfigo siswa kelas 5 MI; ketiga, Sri Handayani wali dari kelas 1 juga menyampaikan bahwa anaknya kesulitan memahami materi yang diberikan melalui modul belajar karena tidak semua murid memiliki pemahaman yang sudah baik dalam memahami teks. Sehingga wali juga kesulitan menerangkan materi pelajaran kepada anaknya; dan keempat, selain hal tersebut muncul kehawatiran dari salah seorang wali bahwa ketika belajar di rumah murid menjadi lebih cenderung kepada hal-hal 67 Pendampingan Wali Murid Dimasa Pandemi Melalui Parenting Islami â B. Wahrudin, yang sifatnya tidak mendidik karena kurangnya pengawasan dari pendidik, dan ditambah lagi capaian pembelajaran sulit untuk dilaksanakan mengingat keterbatasan media untuk menuangkanya dalam modul. Pada proses pendampingan wali yang dilakukan oleh tim pengabdi, di dapatkan data tentang keluh kesah dan masalah yang dihadapi oleh para wali murid. Permasalahan-permasalahan yang muncul ketika pendampingan wali murid antara lain adalah sebagai berikut a. Wali murid kesulitan mengkondisikan anaknya untuk belajar di rumah, dari pengalaman wali murid mendampingi anak belajar di rumah selama masa pandemi karena seringkali anak tidak menurut ketika bersama dengan orang tua di rumah. b. Permasalahan wali berikutnya adalah manakala wali murid tidak memiliki waktu yang cukup karena memiliki pekerjaan lain selain mendampingi anak belajar. Hal ini disebabkan karena aktifitas dan pekerjaan wali bervariasi dan beberapa tidak memiliki waktu mendampingi anak dalam belajar di rumah. c. Tidak semua wali murid memahami tugas belajar anak di rumah dengan benar, sehingga terjadi kesalahan dalam belajar. Kondisi latar belakang dan kondisi wali murid yang berbeda-beda menyebabkan kepemahaman terhadap maudl yang diberikan juga tidak sama sehingga beberapa materi tidak bisa dipahami dengan baik, misalnya pada penugasan membersihkan rumah kemudian yang menyetorkan footo dokumentasi, dalam pemahaman tugas ini tujuan madrasah adalah agar anak dapat benar-benar memiliki kesadaran membersihkan rumah dalam kehidupan sehari-hari. Namun beberapa wali tidak menjelaskan secara detail sehingga dokumentasi tersebut diambil untuk memenuhi tugas madrasah semata, bukan untuk melatih anak. d. Modul belajar yang diberikan terkadang tidak bisa dipahami oleh wali murid. Penyusunan modul yang dikerjakan oleh guru menjadi kunci dari keberhasilan pembelajaran secara daring. Namun karena kemampuan dan kreatifitas guru dalam membuat modul juga bervariasi maka modul belajar juga tidak sepenuhnya sempurna dan bisa berjalan dengan baik. Program pendampingan yang dilaksanakan merupakan proses meningkatkan kualitas pendidikan selama masa pandemi. Dimana MI Muhammadiyah 6 Nglegok Ponorogo yang menerapkan program sekolah adab dan al Qurâan tentunya sangat membutuhkan kerjasama dari wali murid terlebih lagi di masa pandemi seperti ini. Parenting Islami mampu memberikan kesempatan bagi guru di madrasah dan rumah untuk bekerjasama mendidik para murid dengan komprehensif agar tidak kehilangan pendidikan di masa pandemi ini. Al-Asasiyya Journal of Basic Education AJBE 52 2021 68 Mayoritas wali menyambut positif kegiatan parenting Islami sebagai tempat bagi wali murid untuk mencurahkan keluh kesah dan saran pendidikan. Guru juga membutuhkan sarana untuk mengkomunikasikan program-program madrasah agar terjalin kemitraan yang baik dalam mendidik para murid. 5. Kesimpulan Program sekolah adab dan al Qurâan yang menjadi unggulan madrasah membutuhkan sinergi yang tinggi antara wali dirumah dan guru di sekolah, hal tersebut membutuhkan sarana dan wadah khusus agar kerjasama dan kordinasi dapat terlaksana dengan baik. Pendampingan wali di masa pandemi melalui kegiatan parenting Islami merupakan salah satu sarana menciptakan sinergisitas guru di madrasah dan wali murid di rumah dalam menjalankan proses pendidikan anak didiknya. Parenting Islami menjadi wadah bagi wali murid di rumah dan guru di madrasah untuk melaksanakan tugas pendidikan bagi para murid selama di masa pandemi. Keluh, kesah dan saran dari para wali murid dapat menjadi bahan atau referensi bagi madrasah untuk menentukan kebijakan proses pembelajaran selanjutnya. Begitu juga dengan para wali murid menjadi mengetahui maksud dan tujuan program madrasah sehingga para wali murid mampu memiliki pemahaman dan kesadaran yang lebih baik untuk menjalankan pendidikan adak dari rumah. Para wali murid merasa dengan nasehat dan bimbingan sleama mengikuti parenting Islami menjadi lebih mengerti tentang bagaimana menjadi pendidik yang baik utnuk putra dan putrinya. Begitu juga para guru juga semakin dapat menyesuaikan kebutuhan pendidikan selama belajar dari rumah. Orang tua sebagai penanggungjawab pendidikan anak dirumah dan juga guru sebagai penanggungjawab pendidikan anak selama di sekolah keduanya harus bersama-sama dalam proses dan tujuan yang sma agar tercapai tujuan pendidikan anaknya. Dengan kata lain parenting Islami menjadi sarana menguatkan hubungan wali murid dan guru, antara rumah dan sekolah sehingga menjadi mitra yang baik dalam pendidikan anak usia sekolah dasar. Referensi Amalia, A., & Sa'adah, N. 2021. Dampak Wabah Covid-19 Terhadap Kegiatan Belajar Mengajar Di Indonesia. Jurnal Psikologi, 132, 214-225. Amirullah, M. A., Arifin, S., & Fajri, M. D. 2021. Implementasi Pendidikan Karakter Di Masa Pandemi Covid-19 Melalui Kuliah Kemuhammadiyahan Berbasis Pemberdayaan Keluarga Dhuafa. Muaddib Studi Kependidikan dan Keislaman, 11, 20-39. Astuti, A. R. T., Herman, H., Hadawiah, R., & Ardiyanti, N. 2018. Tantangan Parenting dalam Mewujudkan Moderasi Islam Anak. AL-MAIYYAH Media Transformasi Gender dalam Paradigma Sosial Keagamaan, 112, 301-320. Anugrahana, A. 2020. Hambatan, solusi dan harapan pembelajaran daring selama masa pandemi covid-19 oleh guru sekolah dasar. Scholaria Jurnal Pendidikan dan 69 Pendampingan Wali Murid Dimasa Pandemi Melalui Parenting Islami â B. Wahrudin, Kebudayaan, 103, 282-289. Arifin, S., Abidin, N., & Al Anshori, F. 2021. Kebijakan Merdeka Belajar dan Implikasinya terhadap Pengembangan Desain Evaluasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Dirasat Jurnal Manajemen dan Pendidikan Islam, 71, 65-78. Ashari, R., Syam, A. R., & Budiman, A. 2017, November. The World Challenge of Islamic Education Toward Human Resources Development. In Proceeding of International Conference on Islamic Education ICIED Vol. 2, No. 1, pp. 169-175. Cahyati, A. E., Katni, K., & Ariyanto, A. 2020. Model Pendidikan Akhlak Karimah dan Life Skill di MI Plus Al-Islam Dagangan Madiun. TARBAWI Journal on Islamic Education, 11, 13-24. Hasan, I. 2002. Pokok-pokok Materi Metodologi dan Aplikasinya. Ghalia Indonesia. Herliandry, L. D., Nurhasanah, N., Suban, M. E., & Kuswanto, H. 2020. Pembelajaran pada masa pandemi covid-19. JTP-Jurnal Teknologi Pendidikan, 221, 65-70. Ikhwan, A., Farid, M., Rohmad, A., & Syam, A. R. 2020, May. Revitalization of Islamic Education Teachers in the Development of Student Personality. In 1st Borobudur International Symposium on Humanities, Economics and Social Sciences BIS-HESS 2019 pp. 162-165. Atlantis Press. Indrawati, T., Pramana, W., & Hermawan, A. 2020. Peningkatan Pendidikan Keluarga Melalui Pengembangan Parenting Berbasis Islami. DEDIKASI Jurnal Pengabdian Masyarakat, 21, 55-75. Nafrin, I. A., & Hudaidah, H. 2021. Perkembangan pendidikan Indonesia di masa pandemi COVID-19. Edukatif Jurnal Ilmu Pendidikan, 32, 456-462. Satriah, L., Tajiri, H., & Yuliani, Y. 2019. Konseling Islami untuk Pengembangan Parenting Skills Orang Tua. Konvensi Nasional Bimbingan dan Konseling XXI, 60-67. Sumaryanti, L., Syam, A. R., & Syukroni, A. 2020. Urgency of implementing adab for students of elementary school in the perspective of the Qurâan and hadith. AL-ASASIYYA Journal Of Basic Education, 51, 1-12. Sunaryo, S. A., Sendayu, F. S., & Syam, A. R. 2021. Internalization of Huma Betang Cultural Values through Narrative Counseling for Elementary Education Students. JURNAL INDRIA Jurnal Ilmiah Pendidikan Prasekolah dan Sekolah Awal, 61. Syam, A. R., Nurjan, S., & Sumaryanti, L. 2021. Analysis of development of gifted students in elementary school. KONSELI Jurnal Bimbingan dan Konseling E-Journal, 81, 91-98. Syam, A. R., Arifin, S., Muslich, A., Farid, M. M., & Estianti, M. 2021. Peran Public Relations Dalam Membangun Citra Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini PAUD Pada Era Smart Society. Tantangan Dan Peluang Islam Dalam Menghadapi Era New Normal dan Era Digitalisasi Tinjauan Dari Beberapa Bidang Ilmu, 265-279. Taubah, M. 2015. Pendidikan Anak dalam Keluarga Perspektif Islam. Jurnal Pendidikan Agama Islam Journal of Islamic Education Studies, 31, 109-136. Ubaidillah, M. B. 2019. Pendidikan Islamic Parenting dalam Hadith Perintah Salat. Jurnal Darussalam Jurnal Pendidikan, Komunikasi dan Pemikiran Hukum Islam, 102, 349-362. Wahyudi, T. 2019. Paradigma Pendidikan Anak dalam Keluarga di Era Digital Perspektif Pendidikan Islam. Riayah Jurnal Sosial dan Keagamaan, 401, 31-43. Winata, K. A., Zaqiah, Q. Y., Supiana, S., & Helmawati, H. 2021. Kebijakan Pendidikan Di Masa Pandemi. Ad-Man-Pend Jurnal Administrasi Manajemen Pendidikan, 41, 1-6. Yahyani, W. A., Kurnianto, R., & Ariyanto, A. 2020. The Role of Integrated Schools in Improving Islamic Education in Muslim Minority Areas of Cambodia. Al-Hayat Journal of Islamic Education, 42, 163-169. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this Dayak people in the city of Palangka Raya have made the philosophy of âhuma betangâ culture as a cultural value that regulates life together with the community with the understanding âwhere the earth is set, the sky is upheld thereâ. This âhuma betangâ culture also gives meaning to the Dayak people to be able to respect the customs that apply in their environment, so that it is hoped that it can create a safe and peaceful condition in the city of Palangka Raya without division and conflict. This study uses a qualitative research method with a gadamerian hermeneutic approach to interpreting the internalization of the values of âhuma betangâ cultural through narrative counseling, both symbolic, linguistic and non-linguistic for basic education students in the city of Palangka Raya. This study resulted in the finding that the internalization of âhuma betangâ cultural values through a narrative counseling approach for primary education students in Palangka Raya city consists of values of honesty, togetherness, kinship, mutual cooperation, and tolerance. The internalization of âhuma betangâ cultural values that have been carried out by counselors for basic education students in the city of Palangka Raya has been able to help students experience changes in self-understanding and openness through the use of studentsâ language or the actions they take to solve the problems they experience. Amirullah learning process during the COVID-19 pandemic, which is mostly done online, is a challenge for educational institutions in strengthening character values in students, which is an important aspect of educational goals. This research aimed to analyze the implementation of the kemuhammadiyahan subject on empowering poor families during the COVID-19 pandemic in strengthening character values for students. This research was conducted through a qualitative method combining two data collection techniques; review on documents books and journal articles and observation of 238 students from 16 departments and 6 faculties who had attended kemuhammadiyahan subject at the University of Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka. This research reveals that kemuhammadiyahan subjects using the online learning method combined with field assignments luring in the form of empowering poor families have an effect on strengthening student character values. After taking the kemuhammadiyahan subject, students increasingly have a sense and attitude of caring for others welas asih, sympathy and empathy, social responsibility, gratitude, optimism, generosity, honesty, discipline, patience, citizenship, commitment, compassion, and sincerity. Students also feel that they are increasingly possessing skills such as creative, innovative, communicative and collaborative. This study also shows that kemuhammadiyahan subjects have contributed to helping the poor who were economically affected during the COVID-19 pandemic. Therefore, this kemuhammadiyahan subject model is relevant to the Freedom of Learning-Independence Campus MBKM policy which was initiated by the Ministry of Education which requires learning which can be implemented based on humanitarian project study aims to analyze development of gifted studentâs elementary school at MI Pesantren Anak Sholeh Baitul Qurâan Gontor Ponorogo. This research uses a descriptive, qualitative approach. Data collection techniques using observation and interview techniques. Interviews were conducted with principals, teachers, guardians of students, and students. The data analysis technique was performed using an interactive model Miles and Huberman, while the data validity test used data triangulation. The results show that the development of giftedness of studentâs elementary school has been in line with the concept of the three rings of Renzulli, where the characteristics of gifted students at MI Pesantren Anak Sholeh Baitul Qurâan Gontor, including showing above-average ability, show commitment to the task. as enthusiasm, and involvement with a particular problem or area, self-confidence and desire, showing high creativity as fluency, flexibility, and authenticity in thinking, openness to experience, curiosity, and the courage to take Anisa YahyaniRido Kurnianto Ayok AriyantoThis study aims to find out how to improve Islamic religious education in the Krouch Chmar area, Cambodia where this area is an Islamic village in the middle of Cambodia, which is a majority Buddhist community, then the Musa Asih Integrated School SEPAMA is present which has a role in helping increase in Islamic education. This research uses qualitative methods, data collection using observation, interviews and documentation, qualitative data analysis is carried out continuously to completion. The findings of this researcher are that Islamic religious education in the Krouch Chmar area began to develop with the existence of an integrated school system where this school has a combination of curriculum, namely the national curriculum and the Islamic religious education curriculum, through this school finally Islamic religious education begins to increase because children and the community can easily learn Islamic religious education, this is supported by programs owned by SEPAMA, so that from this school it provides a role in improving Islamic religious education in Islamic minority areas in Cambodia, starting from a pedagogical role, a moral-spiritual role and a socio- culture which ultimately improves Islamic religious education in the Aulia NafrinHudaidah HudaidahPada masa pandemi Covid-19 pendidikan dilakukan secara daring atau online dari rumah masing-masing untuk mencegah dan menghindari penyebaran virus Covid-19. Oleh karena itu artikel ini bertujuan menjelaskan perkembangan pendidikan Indonesia di masa pandemi Covid-19 dan memberikan solusi yang tepat untuk pembelajaran daring. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kepustakaan yang diperoleh dari dokumen, artikel, maupun berita yang berkaitan dengan pembelajaran daring selama Covid-19. Data yang telah terkumpul dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif yaitu metode penelitian yang berusaha mengungkap fakta kejadian yang ditulis dalam pernyataan-pernyataan yang berasal dari sumber data yang diteliti. Hasil penelitian ini adalah menjelaskan bagaimana proses dan permasalahan yang ada selama pembelajaran daring. Selain itu memberikan beberapa masukan yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan yang ada di pembelajaran daring selama pandemi Covid-19. Pembelajaran yang dilakukan secara daring menjadi salah satu solusi dalam menjalankan pendidikan Indonesia dimasa pandemi Covid-19 ini sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan baik untuk mencapai tujuan pembelajaran tentang Dampak COVID-19 terhadap kegiatan belajar mengajar telah banyak dilakukan. sayangnya belum ada kesimpulan dari semua riset-riset primer tersebut sehingga perlu dilakukan studi literatur agar mendapatkan informasi yang komprehensif. Studi ini dilakukan melalui studi beberapa pustaka dari jurnal, dokumen dari beberapa media cetak dan elektronik, serta buku-buku yang berkaitan dengan pengajaran dan sosial kemasyarakatan, sosiologi dan antropologi mengenai dampak COVID-19 terhadap kegiatan belajar mengajar. Kesimpulan dari studi literatur ini menunjukkan bahwa Kegiatan belajar mengajar di beberapa sekolah di Indonesia, sebagian besar dapat berjalan dengan baik. Meskipun demikian, masih terdapat kekurangan karena adanya kendala-kendala yaitu ada keterbatasan kemampuan adaptasi dan penguasaan teknologi informasi oleh guru dan siswa, sarana dan prasarana yang kurang memadai, akses internet terbatas, kurangnya kemauan untuk menganggarkan. Solusi yang dapat dilakukan bisa berupa solusi langsung dan tak langsung. Solusi langsung diberikan oleh pihak sekolah, sedangkan solusi tak langsung adalah berupa kebijakan pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Republik Indonesia. Andri AnugrahanaThis study aims to determine the problems experienced by teachers during Covid-19 pandemic in which teachers must conduct online learning. This research is a descriptive study using online survey method. The data was collected using online questionnaires to 64 respondents of elementary school teachers. It was found that 98% of the primary school teachers respondents has conducted online learning during Covid-19 pandemic, and 1 teacher did not use online model. The information obtained is that 100% of the teacher is doing online model in the network learning. More than 9 medias used by elementary school teachers in Bantul district during the pandemic were offered namely WhatsApps, WhatsApp Web, Google Classroom, Google Group, TeamLink, Microsoft Teams, Kaizala Microsoft, Zoom Meeting & Webinar, Youtube, Google Hangouts, and others. 100% of teachers or as many as 64 teachers are learning with WhatsApps application as the first choice. Furthermore, 15% of teachers use some application supporters of WhatsApp. Google Class is the second option. The third option is Google form as much as 12% or 8 teachers. The use of Google Form is for studentsâ worksheets. The fourth choice is YouTube with as many as 7% or 5 teachers. Short videos related to the material being taught in 10-20 minutes. The fifth application is the Zoom Cloud Meeting for only 3% or 2 teachers who chose this Sumaryanti Aldo Redho SyamAzid SyukroniAdab is very important in life, be it one's own life, family or social life and what is more important is adab to Allah and His Messenger. Cultivating adab for students of elementary school is an effort taught to students to shape them into true and noble Muslims before Allah, His Messenger, and fellow humans because adab is a barometer of the perfection of faith. The purpose of writing this study is to describe the urgency of implementing adab for students of elementary school from the perspective of the Qur'an and hadith. This research is the result of a literature review with data obtained from document study studies, both from reference books and international and national scientific journals. This study suggests that the Qur'an and hadith have explained a lot about the importance of adab in the daily life of a muslim. The application of adab for students of elementary school, as explained in the Qur'an and hadith is a form of effort that is taught to them to realize insan kamil kaffah and able to carry out the knowledge that has been taught to them perfectly and maintain it completely so that it can be useful in this world and the IndrawatiWirayudha PramanaAmbar HermawanThis research is motivated by the level of violence that is often done by parents against children who are involved in inappropriate families, this is caused by the knowledge and understanding of parents in the process of educating and caring for children in the family. The purpose of this research is to analyze and describe the improvement of family education through the development of Islamic-based parenting. Parenting results can build good communication between institutions and parents. Related to the pattern of care carried out at the institution and applied by parents at home in harmony, through parenting activities also parents can find out the achievements of the child's development, what basic rights must be completed by parents in the development of children, and provide assistance to parents . Then, continue to be friendly to children, take part in parenting child-friendly activities in educating, guiding and caring within the family, increasing in various aspects. This must be instilled the values of Islamic religious education in the framework of forming the character of good teenagers. In essence, parents are role models for children as real teachers for children. If parents show a good example, then the child will also have a good temperament and vice versa.
materi parenting wali murid paud